Terkesan

862 90 37
                                    

->>>

Sedikit mengerutkan kening, Caitlyn menatap pada Emma yang tengah berdiri tegap di depan pintu utama perusahaan.

Gadis cantik itu kini sedang memulai masa percobaan bekerja sebagai manager.

Emma tampak cantik dan berwibawa dalam pakaiannya yang tampak sederhana namun berkelas.

Ia mengenakan kemeja putih panjang yang kancing teratasnya sengaja ia buka. Ada satu buah bolpoin menyelip di saku sebelah kirinya.

Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai hingga ke punggung. Ia juga mengenakan riasan yang sederhana meski bibirnya sedikit menyala karena warna lipstik yang ia pilih.

Rok yang dikenakan oleh Emma adalah rok ketat yang membentuk pinggul dan pahanya, sementara sepatu yang ia pilih adalah sepatu hak tinggi berwarna hitam yang senada dengan rok yang ia kenakan.

Gadis itu tengah memeluk papan dada dengan senyum merekah di pipinya dan Caitlyn tengah bertanya-tanya, sedang apakah sekiranya gadis itu?

Ketika Caitlyn memarkiran mobil dengan rapi, wanita cantik itu melirik ke kejauhan, tepat dimana para CS tengah sibuk membereskan beberapa display pakaian yang dipamerkan di workshop.

Selama ini, display selalu ditata sesuai dengan deretan jenis dan warna. Tapi sekarang, semua warna itu jadi bercampur aduk sehingga workshop terlihat lebih ceria.

Caitlyn yang masih bertanya-tanya di dalam kepalanya langsung saja beranjak menuju Emma yang tetap berdiri tegap di depan pintu utama.

"Apa yang terjadi?" ujar Caitlyn pada Emma yang menunduk sebentar guna menyapanya dengan benar.

"Sedikit perubahan di workshop supaya suasana tidak terlihat membosankan. Apa anda menyukainya?"

Caitlyn memiringkan kepala ke satu sisi "Terlihat aneh. Tapi tak apa. Aku menyukainya" wanita cantik itu kemudian menunjuk Emma menggunakan jemarinya yang berkuku panjang "Lalu? Kenapa kau di sini?" lanjut Caitlyn dengan kening mengkerut sedikit.

Emma mengangkat papan dada yang sedari tadi ia peluk "Ada dua karyawan yang belum datang. Saya di sini sedang mengecek kehadiran serta kedisiplinan karyawan anda"

Wow. Itu baru.

Caitlyn mengangkat senyum sedikit "Siapa yang belum datang?"

"Rachel dan Tina" jawab Emma dengan pasti seolah ia memang sudah memeriksa satu persatu dari banyaknya karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaan Caitlyn.

Seolah memang benar-benar tengah terpesona, Caitlyn tak lagi menyembunyikan senyumannya sebelum kemudian mengulurkan tangan dan menepuk bahu gadis cantik bertubuh mungil itu pelan "Gebragan pertamamu sungguh membuatku terkesan. Silahkan lanjutkan"




-----




Caitlyn melirik sebentar pada kantin kantor yang sengaja ia buat khusus untuk para karyawan.

Beginilah cara Caitlyn menunjukkan rasa pedulinya pada karyawan serta tukang yang berada di bawah naungan perusahaannya.

Dengan membangun kantin sehat untuk para pekerjanya, Caitlyn tak perlu khawatir para pekerjanya kekurangan gizi.

Wanita cantik itu mempekerjakan sekitar empat orang untuk memasak di dapur perusahaan. Ia menyediakan makan siang dengan cara 'prasmanan'.

Ada beberapa piring yang ditumpuk di dalam rak yang biasanya digunakan para pekerja, satu ruangan besar yang biasanya digunakan untuk makan siang, serta beberapa wastafel yang ia sediakan untuk para pekerja mencuci piring masing-masing.

My Submissive Boss [YokoXFaye]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang