Seharusnya begini!, Seharusnya begitu!
Saat terluka harus menangis
Saat bahagia harus tertawa
Saat berduka harus apa?
Yang ditinggalkan merasa kehilangan
Yang meninggalkan kekal bersama tuhan
Yang terlahir memiliki kehidupan
Yang tiada memiliki apa?
Pagi dan malam silih berganti
Bulan dan Matahari menetap ditempat yang seharusnya
Kabut dan embun terasa begitu dingin menusuk ketulang
Sunset dan Sunrise akan selalu terbit dan terbenam
Bagaimana dengan pelangi dan hujan?
Kapan pelangi terlihat dan menghilang?
Kapan hujan datang dan berhenti?
Kita tak kan tau jika tak melihat cuaca
Mengapa?, Mengapa?, dan Mengapa?
Seharusnya Begini!, Seharusnya Begitu!
Bagaimana bisa?, Apa yang terjadi?
Yang ternyata sudah Seperti Seharusnya!
Haruskah mengelak?, Haruskah melawan?
Bisakah Terjadi?
Maukah menerima?, Maukah Menjalani?
Kuatkah kita?
Dan Ternyata yang terjadi memang harus terjadi Seperti Yang Seharusnya
And the end, sampai akhir hidup ini
Bay semua sampai jumpa di lain waktu di tempat yang sama ataupunberbeda
Sekian puisi ini kutulis dan terimakasih?
❤️😊😍
YOGYAKARTA, 27 JULY 2002
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
Poesíahanya ungkapan kata hati yang tak bisa diucapkan dan hanya bisa ku tuliskan dalam sebuah kalimat yang sederhana , semoga suka ya .