11 🔞

16.1K 301 100
                                    

HELLO...

PLEASE COMMENT AND VOTE 🖤

NANTI JANGAN SKIP CURHATANKU DI BAGIAN PALING BAWAH YA HIHI ❤️

THANKS


6 Bulan lamanya Zea dan Sagara sudah resmi menjadi sepasang kekasih, intensitas bertemu mereka semakin banyak bahkan Sagara lebih sering menginap di apartemen Zea.

Dan Mama Zea maupun orang tua Sagara sudah tau hubungan mereka, dan juga sudah tau jika Zea dan Sagara sering menginap di apartemen Zea maupun Sagara. Tidak banyak larangan, asalkan tidak hamil sebelum menikah bahkan sampai aborsi. Karena orang tua mereka juga sebelumnya sudah mengenal satu sama lain jadi tidak ada kekhawatiran apapun.

Sudah 1 Minggu ini Zea dan Sagara tidak bertemu, karena Sagara harus ke luar pulau untuk terjun langsung mengunjungi perusahaan yang ada di sana. Selain tidak bertemua mereka juga sangat jarang berkirim kabar, maklum saja mereka berdua sama-sama sibuk.

Akhir-akhir ini Zea juga disibukkan dengan menjadi brand ambassador  dari merk ternama di negara ini atau bahkan sudah sampai ke luar negeri.

Selama itu Zea terus mendapat teror baik chat, telfon, atau bahkan barang yang dikirim ke apartemennya. Tidak jauh dari ancaman akan mencelakainya jika tidak segera putus dari Sagara.

Zea tidak memberitahu Sagara karena Ia takut mengganggu waktu Sagara yang sudah pasti sangat sibuk disana.

Saat ini Zea berjalan sendirian menuju perpustakaan tanpa Caca, karena sudah 2 hari ini Caca ikut Mamanya berlibur ke Paris. Bisa-bisanya disaat tugas sedang menumpuk, Caca malah santai berlibur.

"Permisi Miss, ada ruang diskusi yang kosong?" Tanya Zea kepada petugas perpustakaan.

"waduh, semua sudah ada orangnya Zea, tapi di ruang Athena 10 cuma diisi 1 orang saja, kamu bisa bergabung dengannya jika mau." Jelas petugas perpustakaan.

Setelah mengatakan terimakasih Zea menuju ruang diskusi yang di maksud petugas tadi.

Di perpustakaan kampus ini memang ada ruang diskusi, dimana di sediakan ruang 3x4 kedap suara yang berpintu kaca, memiki meja panjang dan kursi belajar 4 buah. Digunakan sebagai mana nama ruang itu, untuk berdiskusi di perpustkaan. Jadi mereka masih bisa berdiskusi di perpustakaan dengan menggunakan ruang diskusi yang kedap suara itu.

Zea membuka pintu kaca yang buram itu dan langsung bersitatap dengan seseorang yang berada di ruang itu. Rigel.

Apakah kalian masih ingat? Baca part sebelumnya jika kalian lupa.

"boleh gabung? yang lain udah penuh." Pinta Zea dengan sopan dan diangguki Rigel.

Zea mengambil duduk seberang Rigel tetapi tidak berhadapan.

Tanpa banyak bicara Zea mengeluarkan iPad, earphone, dan ponselnya.

Ia sama sekali tidak mempedulikan keberadaan Rigel, atau untuk basa-basipun tidak.

Ia memasang earphone di kedua telinganya dan mulai memutar lagu Under The Same Moon-Myla dan sesekali ikut bernyanyi pelan.

Rigel melirik Zea yang telihat fokus menggores apple pencil ke layar iPad Zea.

Terlihat Zea sedang mendesain sesuatu di iPadnya

Terlihat Zea sedang mendesain sesuatu di iPadnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang