Capth 16 | Edelweis

11 2 2
                                    

"Selamat pagi semua nya! Kegiatan kali ini adalah mengeksplorasi tumbuhan yang berada di bukit ini."

"Jadi, nanti kita bagi kelompok ya. Satu kelompok berisikan tiga orang, boleh pilih sendiri, adik dan kakak kelas boleh campur, panitia juga bakal ikut temanin kalian disaat kegiatan di mulai."

"Sampai disini ada yang mau bertanya?"

Antares hanya mendapat respon gelengan dari semuanya, pasti mereka sudah mengerti, dan ia harap tidak ada masalah kali ini.

"Baik, baik, ayo pilih kelompok kalian masing-masing. Yang ngga kebagian laporin ke panitia ya!" ujar Nami memperingati.

Semua sibuk mencari pasangan kelompok mereka, Kayesha menarik lengan Azika karena ingin sekelompok dengan nya.

"Mau sekelompok sama gue?" tanya Azika memastikan dulu niat Kayesha menarik lengan nya.

Kayesha mengangguk kecil.

Kedua bola mata Azika memutar dengan malas, ia berusaha melepaskan lengan nya dari tangan Kayesha.

"Cari kelompok lain aja, gue mau sama...." tolak nya mentah-mentah, lalu kedua netranya memincing mencari pasangan yang lain.

"Nah. Sama Disa" tunjuk Azika pada wanita yang di kenal sangat pendiam di kelasnya.

Banyak yang tidak ingin berteman dengan Disa karena katanya ia adalah salah satu murid yang dapat berteman dengan makhluk ghaib dan ia termasuk manusia indigo, tetapi Azika hanya menganggap semua itu tidak benar.

Kayesha bingung, kenapa Azika menolak satu kelompok dengan nya dan malah memilih murid yang hingga saat ini masih di jauhi oleh murid-murid yang lain.

Kayesha sekilas menangkap tangan Azika yang hendak menuju Disa. "Loh, tapi kenapa?"

Azika masih saja keras kepala dan menuruti kemauan hati nya untuk mencueki Kayesha. "Kita selalu satu kelompok, sekali-kali beda lah!" kilah Azika yang sebenarnya bukan itu alasan ia tak memilih sekelompok dengan Kayesha.

"Oh, yaudah" niat nya ingin memancing Azika ternyata tak berhasil, awalnya ia hanya berpura-pura untuk membiarkan Azika berbeda kelompok dengannya, pikir nya Azika akan berubah pikiran dan berakhir mereka satu kelompok. Namun nihil, Kayesha hanya bisa pasrah dan mencari pasangan lain.

"Dis, sekelompok sama gue yok!" ajak Azika menarik pergelangan tangan Disa.

Disa awalnya bingung, kenapa ada yang mau dengan nya? Bukankah ia selalu di jauhi selama ini?

"Enggak." ia menggeleng setengah mati melepaskan tangannya dari Azika.

Azika terkekeh pelan, "Kenapa? Daripada ngga kebagian kelompok, gue ngga bakal jahat sama lo kok, tenang aja"

Azika tau jika Disa pernah di jahili dengan teman sekelasnya tempo lalu, ia pernah di kunci di dalam gudang pengap yang berisikan banyak sekali kecoak.

Tak mendapat respon, Azika tetap bersikeras agar Disa satu kelompok dengan nya.

Satu orang lagi. Azika butuh satu orang lagi.

Tak dapat disangka jika ternyata Nalendra mengawasi Azika dari jauh di keadaan yang begitu menyibukkan bagi para panitia lain.

Ia menghampiri Azika karena Azika mondar-mandir mencari satu anggota lagi yang ingin di masukkan di kelompoknya.

"Kurang satu?" tanya Nalendra menepuk pundak Azika.

Azika menyadari, dan memandang dengan wajah yang tidak suka.

"Ya." jawabnya singkat.

Nalendra mengangguk pelan, "Udah pas kok"

Pas? Maksudnya? Siapa anggota yang satu?

LovhordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang