4

95 22 2
                                    

ooc
——————————


tok tok tok!!

bunyi suara pintu membangunkan (name), dirinya sedikit mendesis Karna merasa bahwa tidurnya terganggu.

tangan nya meraih jam nakas yang berada di meja, " jam dua? " ujar nya dengan suara serak.

" ck, siapa sih? " pada akhirnya, dirinya memutuskan bangkit untuk berjalan ke arah pintu.

ceklek//

" haruk—a...? " dirinya tergagap saat melihat sang kekasih menabrakkan badannya.

suhu badan sakura sangat panas, nafas nya tidak teratur, bulir bulir keringat bermunculan di pelipis nya.

sontak, tangan (name) mengangkat pundak sakura yang bersandar pada dirinya. " Haruka, oii Haruka, bangun dulu!! " ujar nya sambil menepuk-nepuk pipi sakura.

bukan jawaban yang dirinya terima, malahan hanya helaan nafas berat serta panas yang di terimanya itu.

(name) berdecak sebal, lantas dirinya menuntun sang kekasih ke arah kasur miliknya.

membaringkan nya, dirinya kembali menyentuh kening sang kekasih. panas, hanya ada satu kata untuk itu.

dengan segera, dirinya beranjak ke arah dapur, mempersiapkan kompresan.

dan sialnya, saat melihat ke kotak p3k, dirinya tak menemukan obat demam satupun.

kembali berdecak, dirinya memutuskan untuk membawa kompresan demam yaitu handuk dan air panas dalam wadah.

(name) menaruh kompresan di atas nakas, dirinya memeras handuk yang berisi air panas itu.

lantas, tangannya terangkat untuk menyingkirkan rambut sakura yang menutupi sebagian dari keningnya.

" kau ini, sudah ku bilang jangan menerobos hujan " gumamnya sambil terus mengompres.

setelahnya, dirinya membiarkan handuk itu hinggap di dahi lelaki itu, tangan nya mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh sakura sampai ke pangkal leher.

" huh. . tidur dimana aku sekarang? " tanya nya pada diri sendiri.

melihat bagaimana badan sakura mengambil alih sebagian dari ruang lingkup kasur yang dimiliknya.

" apa di futon? " ucap nya lagi, sebenarnya bisa saja dia memaksakan diri dengan tidur di samping sakura. hanya saja, jika dia benar benar melakukan hal itu, bisa jadi nanti dirinya juga ikut tertular demam.

dan jika dirinya ikut tertular demam, nanti siapa yang akan merawat keduanya untuk kedepannya? jadi demi mencegah hal itu terjadi, maka dirinya harus mengalah.

omong-omong kalau kalian semua bertanya, 'kenapa tidak tidur di kamar sakura?' jawabannya adalah mempunyai banyak resiko.

yang pasti, kalau misalkan ada yang terjadi dengan sakura bagaimana? walaupun kamar mereka berhadap hadapan.

(name) tidak mau membuat dirinya kelelahan Karna harus di buat bulak balik ke kamar dirinya demi melihat sakura.

dan hal itu juga mungkin bisa saja membuat dirinya sakit Karna tak cukup tidur, jadi opsi ini pun tidak baik.

maka dari itu, (name) memutuskan tidur di atas futon, dirinya perlahan berjalan ke arah lemari dan membukanya.

mengambil futon dan mengampar di atas lantai, dirinya perlahan menidurkan diri dan menutupi dirinya menggunakan selimut nya yang lain.

——————

pagi hari menyapa, (name) membuka matanya dan berjalan ke arah gorden untuk membukanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"ˢᵃᵏᵘʳᵃ ᴴᵃʳᵘᵏᵃ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳˢ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang