keesokan paginya,rahsya berniat ingin sekolah,ya walaupun rasa sakit dipinggangnya masih terasa nyeri sih..
seperti biasa rahsya melewati keluarganya yang sedang sarapan diiringi dengan canda tawanya,rahsya tersenyum miris kpn gue bisa di posisi kya gitu?.saat ingin berjalan keluar tiba' miko memanggil.
"rahsya"panggilnya sangat ketus,rahsya berbalik badan dan menghampiri papanya.
"i-iya pah".
"inget sama ucapan saya kemarin,jangan pernah lagi kamu berhubungan sama naura kalo ngga kamu keluar dari sini"jelas miko dengan nada tak santai.
rahsya terdiam,mana bisa rahsya harus berjauhan dengan naura,dalam lubuk hati terdalam rahsya perlahan mulai mencintai naura,tapi dengan terpaksa rahsya mengangguk pelan.
"iya pah rahsya bakal jauhin naura".
miko mengangguk"bagus saya jaga omongan kamu,inget ya kamu jadi seperti ini gara' naura,semenjak kamu deket' sama naura kamu jadi sering keluyurann trs".
"rahsya ga pernah keluyuran pah,ini juga ga salah naura".
"berani kamu membantah saya hahh!!".
"en-engga pah".
"inget ucapan saya tadi baik',kalo kamu masih ttp deket' sama naura,jangan salahkan saya kalo naura bakal dalam bahaya,camkan itu"bentak miko.mata rahsya membola kaget.
"pah rahsya mohon jangan apa apain naura,iy pah rahsya bakal jauhin naura"ucap rahsya menunduk.
"irsyad sayang,tugas kamu di sekolahan tolong awasin abang kamu ini jangan sampe,dia deket' sama gadis sialan itu".ucap miko kepada irsyad.
"oke pahh".
"loh pah gibran ga sekolah?"tanya gibran.
voke mengelus rambut gibran"sementara kamu jangan sekolah dulu ya,kamu kan blm bner' pulih"balasnya dengan nada halus lembut.
"huft yaudah dehh".
"jangan sedih gitu dong sayang,ntar papa beliin jajanan buat kamu sama irsyad deh"ucap miko tak kalah lembut.
"beneran pahh"kompak mereka antusias.
"heemmm".
"makasi papa".
"sama' sayangg".
rahsya melihat adegan itu hanya tersenyum miris,matanya sudah berkaca' knp sifat kedua orangtuanya berubah lembut saat kepada adiknya,beda dengan rahsya....
"gakuat liat ini semua yaallah".batin rahsya,mau bagaimanapun juga dia ttp keluarga mereka namun apa?dirinya malah di asingkan oleh mereka seolah olah rahsya tak pernah dianggap keberadaanya.
"rahsya pergi dulu,assalamualaikum"pamitnya,sudah tak kuat lagi melihat mereka yang tengah asik mengobrol,biarin jangan diganggu bahagia banget keliatanya walau tanpa gue hehe,pikir rahsya.
ia berjalan keluar dan mengambil motornya karena miko sudah mengembalikan motornya.
___________________________________________________
"eh tiang listrikk"teriak naura dan langsung menghampiri rahsya yang sedang berjalan itu.
rahsya teringat akan ucapan dari papanya tadi bahwa jangan deket' lagi sama naura,ato ga naura akan dalam bahaya,ucapan miko tak main' untuk kali ini,lagipula rahsya satu sekolah sama adiknya,kalo adiknya melihat waduh bisa bahayyaaa!!.
"gue ada urusan"jawab nya cuek lalu ingin pergi tapi naura segera menahanya.
"ehh urusan apa".
"ga perlu tau".
"emm ya serahhh,eh btw kok lo udah masuk sekolah lagi sih kan keadaan lo blm bnr' pulih".tanya naura.
"terserah gue".
naura menatap rahsya dengan tatapan sinis"apaan lo tiba' cuek sama gue".
"udahkan tanyanya gue pergi dulu"ucap rahsya lalu melenggang pergi,ia coba menghindar dari naura,sebenarnya ia tak bisa karena sudah berteman lama dan sudah jadi besprend poreper,tapi malah kita harus jauhann uhhh...
naura mengernyit bingung,ada yang aneh sama sikap rahsya"knp tu tiang listrik ko kaya ngehindar dari guee,pdhl dia kmrin bilang loh kalo kita ttp temenan,tapi kooo".
"gabisa dibiarin nih,gue harus tanya rahsya"lanjutnya.
"woiii rahsyaaaa"teriaknya lalu mengejarr.
"syaaa"rahsya mendengar itu tak menoleh sudah tau siapa yang memanggilnya.
"huh huh jalan lo cpt bangett".rahsya ingin pergi lagi' dengan cepat naura menahanya.
"gue mau tanya sama lo".ucap naura serius.
"lo knp kaya ngehindar dari gue".
rahsya terdiam.
"bukanya kemarin lo bilang ya kalo,kita ttp temenan walau diem' tapi sekarang knp lo malah ngehindar dari gue,papa mama lo ngancem apa lagi sama lo"jelas naura.
"ga".
"gue serius syaaa,orang tua lo ngancem apalagii?".
rahsya mengedarkan pandanganya tanpa menatap naura,dan pandangan itu terhenti kala rahsya melihat irsyad yang sedang mengobrol kepada temanya,rahsya kaget kalo irsyad melihat dia bersama naura,ga ga ini gabolee terjadi..
"syaa kalo gue ngomong dengerin dongg"ucap naura.
"nauraa,lo bisa ga jangan deket' gue lagi,gue risih"ucapnya sedikit membentak.
naura menatap wajah rahsya tak percaya"lo knp jadi kaya gini sih,eh gue tanya baik' yaa".
"sadar diri dulu,gue jadi gini gara' lo yang sifatnya ke kanak kanakan,gue gasuka"balas rahsya yang lolos membuat naura sakit hati,karena sudah diremehkan.
rahsya langsung pergi tapi naura berucap"pdhl gue mau ngomong kalo gue mau pindah syaa"ucap naura pelan namun rahsya masih mendengarnya.
mata rahsya membola kaget,apa?naura pindah?kemana?.rahsya kembali menghampiri naura yang menangis.
"apa lo bilang?".
naura terisak menangis"gue mau pindah syaa,orang tua gue ada kerjaan diluar kota"lirihnya.
rahsya meneteskan air matanya,rahsya tak rela bahwa naura pergi meninggalkan dirinya,rahsya bisa bertahan sejauh ini gara' naura,naura sumber kebahagianyaa...
rahsya menggelengkan kepalanya"lo mau pindah".naura mengangguk.
"dan gue gabakal balik kesini,gue netap disanaa".
deg.
tiba' rahsya membawa tubuh naura kedalam dekapanya,karena ternyata irsyad tak melihatnya dan sudah pergi dari situ"lo knp harus pindah nau".
"hiks hiks,sebenarnya gue gamau syaa".
mereka melepaskan pelukanya"ntar sore ketemuan di tempat biasa ya,di danau gue mau pamit"ucap naura mencoba untuk tersenyum.
_____________________________________________________
yahhh naura ko pindahhh :((
pantengin terusss...
see you next chapterr..
babay muachh..

KAMU SEDANG MEMBACA
APA ITU BAHAGIA? (slow update)
Fiksi Remajaapa itu bahagia?bahkan gue aja baru mendengar kata bahagia. RAHSYA. sumber kebahagian lo ada di sekolahan,dan itu di gue. NAURA. dasar anak ga berguna!!!. MIKO. saya rugi melahirkan kamu yang bisanya cuma nyusahin aja. VOKE.