Patahan

117 18 1
                                    

Di tengah malam yang sunyi,
Aku menulis rindu di atas angin,
Kamu tak pernah mau tahu,
Kenapa segala cinta ini kupersembahkan.

Kamu seperti bintang di langit malam,
Terang namun tak pernah kujamah,
Hatiku terikat pada harapan yang semu,
Sementara kamu hanya melintas di cakrawala.

Kamu adalah badai yang merobek malam,
Namun aku tetap berdiri dalam arus yang menjerat,
Dibalik setiap luka yang tercipta,
Ada kekuatan untuk tetap cinta.

Dalam BarisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang