HG-09

9 5 0
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa follow, vote and comen dulu

Kalau ada yang salah mohon dimaklumi saja

Akun sosial media

allabout__vi  ( Ig )
vixyouu       ( Tiktok )
vixyouu       ( Wattpad )
m4ul_anaajs   ( Wattpad )

Happy Reading

____________

Sebagian besar waktu dalam hidup tidak peduli seberapa keras kita bekerja, kita tidak selalu mendapatkan pengakuan yang layak atau hasil yang kita harapkan. Aku harap semua orang bisa melewati semua masa sulit itu dan berhasil mencapai kesuksesan

••••••

"Looks like they want to play with me" ucap seseorang lelaki paruh baya berjas yang sedang duduk di tempat singgasana nya

"Yes sir. They have started looking for evidence "

"Let them breathe first, after that I will get rid of them one by one" senyum smirk terlintas di bibirnya

"Nyawa dibalas dengan nyawa"

•••

"Zan lo kemana aja di cariin kagak nongol-nongol tuh hidung. Pulang juga lo malah ninggalin kita dasar teman spek dajj*l"  Nathan geram sendiri melihat Farzan yang tak kunjung menjawab

"Kenapa lagi Lo? Lembek gitu. Karena Daisy ya?" Farzan mengangguk sebagai jawabannya

"Ya elah dua curut lagi potek ati hanya gara-gara cewek ck ck ck nasib nasib" sambil menggelengkan kepalanya

"Si Ray gak keluar-keluar lagi di kamar mulu lagi ngendog kali"

"Ke kamar lah disini gue kayak orang gila ngomong sendiri" Nathan yang terlanjur kesal akhirnya masuk ke kamarnya dan meninggalkan Farzan yang melamun sejak tadi

Sedangkan di kamar Ray

Ray tak henti-henti nya melihat surat dari cewek yang di rumah sakit. Sudah satu bulan dia tidak melihat cewek itu

Rasanya dia ingin memandang wajah yang menggemaskan, menggenggam tangan mungilnya, memeluk tubuh kecilnya, dan mencium bertubi-tubi

Tapi sayangnya itu cuma haluannya

"Satu hari saja, aku ingin bertemu, mengagumimu dalam jarak dekat, menghilangkan halu, kemudian di ganti dengan kenyataan"

••••

"Daisy, kamu sudah menandatangani kontrak kerjanya Bu Cantika?" Tanya Dady Daisy yang bernama Rahmat

"Sudah Dad, besok sudah mulai pemotretan nya"

"Hm bagus carilah uang untuk Daddy yang banyak agar kamu bisa menggantikan uang Daddy yang mengurusi mu sejak kecil"

"Iya Dad nanti Daisy bayar"

"Oh iya jangan lupa dekati Bagas sepertinya dia orang yang berada"

"Dad kalau itu Daisy gak bisa. Daisy gak mau mendekati orang lain cuma karena hartanya saja nanti orang lain bilang Daisy matre"

Rahmat sangat marah mendengar ucapan anaknya "Daddy gak peduli. Daisy kamu harus ingat Daddy bangkrut juga karena harus memenuhi kebetulan hidupmu"

Daisy meneteskan air matanya "Dad, bukannya Daisy masih tanggung jawab Daddy"

"DADDY GAK PEDULI!!! Kamu harus menggantikan uang Daddy dengan cara apapun. Kalau bisa kamu jual diri saja"

"DADDY GILA!! DAISY BUKAN ORANG YANG SEPERTI ITU DAD!!!" Daisy murka mendengar perintah dari Daddy nya

PLAK

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!!! MATI SAJA SANA!!! Kamu dan wanita sialan itu sama-sama gak guna hanya menyusahkan saya saja" Ucapnya sambil menunjuk muka Daisy

"Daddy gak mau tau dalam seminggu ini kamu harus mendapatkan uang minimal 20 juta. Kalau tidak Daddy akan jual tubuh kamu ke teman Daddy" Lanjutnya dan meninggalkan Daisy seorang diri

Tubuh Daisy merosot dan memeluk lututnya sambil menenggelamkan kepalanya "Mom-my Ici kangen"

Ici panggilan spesial dari Mommy Daisy yang bernama Mira. Sejak kecil Daisy paling dekat dengan Mommy nya. Tiba suatu hari Mira tiba-tiba menghilang bagaikan di telan bumi. Tidak ada kabar ataupun jejak. Dan saat itu lah Rahmat berubah yang dulunya sang pekerja keras, semua keinginan Daisy terpenuhi. Sekarang Rahmat pengangguran dan banyak hutang dimana-mana. Untung saja saat memasuki SMP kebutuhannya sedikit terpenuhi sejak berpacaran dengan Farzan. Namun ketika putus dan memasuki SMA dia mulai bekerja menjadi model atas tawaran ibunya Bagas.

•••••

Keesokan harinya

Ray, Bara, Nathan, dan Farzan sedang menjalani hukuman. Mereka berdiri di lapangan sekolah. Mungkin itu hal yang di membosankan bagi Ray, Nathan dan Farzan. Tapi lain halnya dengan Bara, dia malah senang menjalani hukuman ini. Ya karena yang menghukumnya

Fanya

Sang pujaan hati Bara. Tak henti-henti nya Bara tersenyum-senyum melihat Fanya yang bersedekap dada

"Lo kenapa Bar tersengir-sengir kayak orang gila?" Tanya Nathan ke Bara yang jengkel tak henti-henti nya memamerkan giginya "Gigi Lo tuh kering"

"Syyuuuttt diam okay. Ai lagi ngeliatin bidadari yang sangat Masya Allah, Tabarakallah, la Ilaha Illa Allah"

"Udah gelo kali si Bara" Nathan yang memandang Bara sinis. Tapi setelah itu matanya menangkap sosok Lesha yang sedang berjalan berduaan bersama Kenzo entah apa yang mereka obrolkan

"Ck menyebalkan" gumamnya

"Hukuman kalian sudah selesai. Lain kali jangan terlambat lagi" Ucap Fanya

"Asyiaappp neng Anyaaa" Jawab Bara dengan semangat empat lima

Mereka meninggalkan Fanya satu persatu kecuali Bara yang malu-malu meong

"Anya Aa Bara punya satu pertanyaan?"

Fanya menaikan satu halisnya "Emm kenapa Anya suruh Aa Bara ngejauhin Anya?"

"Terus?"

"Ya kan Aa Bara cinteeeeuuu sama Anya ter-"

"Gue gak suka sama Lo" Serobot Fanya

"A-nu gi-ni kan ya walaupun Anya gak suka sama Aa Bara, tapi kan jangan suruh Aa Bara ngejauhin Anya" Ucap Bara sambil menggaruk kan tengkuknya

"Mau lo apa?"

"Maunya kita deket lagi kayak dulu"

"Terus?"

"Gak ada terusan nya sih"

"Lo suka sama gue?" Bara mengangguk cepat sebagai jawabannya

"Sayangnya gue suka sama temen Lo"

•••••

Ada yang penasaran?

Next?

Tiga kata untuk:

Bara?

Nathan?

Ray?

Farzan?

Daisy?

Fanya?

Lesha?

Cewek yang di suka Ray?

Author?

Lanjuttttttttttttt














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIDDEN GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang