01. Awal (dari semuanya)

2K 103 11
                                    

Cerita ini lebih ke Mature ya..

buat kalian yg masih dibawah umur, baiknya sih skip aja, biar otak kalian gak ternodai 🙏🏻🙂

Kalo mau maksa baca terserah, yg penting sudah ku kasih warning😴✊🏻

Happy Reading All!

Dentingan dari arah meja makan keluarga Jung terdengar begitu nyaring, menandakan jika kegiatan makan malam keluarga kecil itu telah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentingan dari arah meja makan keluarga Jung terdengar begitu nyaring, menandakan jika kegiatan makan malam keluarga kecil itu telah selesai.

Renjun, Sang Istri dari Jung Jeno beranjak dari kursi. Dan mulai memunguti seluruh alat makan bekas dipakai ketiganya untuk segera dibawa ke dapur.

Sedangkan Jeno, bergegas menuntun Jisung ke kamar mandi untuk mencuci tangan. Setelahnya menggendong Jisung untuk ia bawa ke kamar. Menidurkan Sang Anak di kamarnya sendiri.

Setelah Jisung tertidur pulas, Jeno kembali ke dapur. Menghampiri Sang Istri yang masih berada disana. Sedang sibuk dengan rutinitasnya.

"Sayang.." Dengan suara yang sedikit memberat, Jeno memanggil nama Istrinya. Membuat Renjun yang sedari tadi fokus pada kegiatannya berjengit kecil.

Tangan Jeno perlahan melingkar di perutnya membuat Renjun sedikit merasa terganggu. Namun, Renjun hanya membiarkan. Dia merasa nyaman jika dipeluk dari belakang oleh Suaminya itu. Apalagi disaat seperti ini.

"Jisung udah tidur, Mas Jeno?"

"Hmm, udah Sayang."

Setelah mendengar jawaban dari Jeno, Renjun memilih melanjutkan kegiatannya karena Jeno juga seperti tak berniat membuka pembicaraan lagi.

Tangannya kembali meraih piring kotor kemudian menggosoknya dengan busa halus yang mengeluarkan sabun.

Jeno terus memeluk Renjun dari belakang, tangannya yang tadi melingkar di perut Renjun di pererat agar semakin menghilangkan jarak yang tersisa di antara tubuh keduanya. Dan Renjun, dia hanya membiarkan Suaminya berlaku sesuka hati, karena ia juga merasa sangat nyaman berada di posisi seperti itu.

Dengan kedua matanya yang memejam, Jeno bersandar nyaman di bahu sempit istrinya. Hingga saat dirinya tidak mendapati pergerakan lagi dari Renjun, Jeno segera membuka mata. Melihat ke arah depan dimana tempat cuci piring berada.

"Sudah selesai, Sayang?" tanya Jeno basa-basi, padahal ia tentu tahu bahwa pekerjaan istrinya telah selesai.

Renjun mengangguk. Ia sedang mencuci kedua tangannya di keran air, kemudian terdiam sejenak ketika kegiatannya telah selesai.

Jeno yang mendapati tangannya di elus lembut oleh Renjun langsung menyunggingkan senyuman. Dengan segera Jeno memutar tubuh Renjun untuk dihadapkan ke arahnya.

Ipar Adalah Maut [Jaemren ft Noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang