KC:01

1.1K 74 7
                                    


POV: seorang gadis yang berusia 15 tahun.

sampai kapan aku terluka sendiri?
Luka yg dulunya ku adukan pada ayahku, sekarang aku harus mengobati nya sendiri!
Sakit yang kurasakan dulu harus kerumah sakit untuk berobat, sekarang aku hanya harus menguatkan diri menahan rasa sakit dan perih yg menjelajahi tubuhku.

Perekonomian? Dulu ada kalanya aku tak memiliki uang tapi ayahku  memberiku sesuatu yang membuatku  senang atau sebuah makanan yg di racik dari bahan dasar terigu. Tapi sekarang aku hanya memandangi orang2 makan enak,jajan yg mereka mau, semuanya terlihat terasa sangat nikmat saat orang2  menikmatinya.
Kutelan liur ku sendiri dan mendongak ke atas  Agar air mata ini tak jatuh dari pelupuk mataku.
Iri? Bukan iri yg kurasakan aku hanya tidak beruntung di kehidupan ini, mungkin aku tumbuh dan hidup di sekitaran yg salah !
Dimana aku sedang duduk di depan rumah ku sembari mencari angin,Krn di dalam kamarku begitu panas
namun aku melihat beberapa anak seusiaku sedang jajan bersama sama.
Aku segera masuk ke kamar ku,menutup kamar ku dan  ku baringkan tubuhku di atas kasur yg mulai mengempes
Lalu kutatap langit2 kamarku yg terdapat beberapa tempelan lem untuk atap kamarku,kala hujan air pun menembus lem itu dan membasahi ku ketika tidur di tengah malam,Saat itu pun aku mengambil beberapa baskom dan ku letakkan di atas kasur untuk menadahi air yg jatuh dari atap.

Aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju kamar mandi. Aku mengambil wudhu dan setelah itu aku masuk ke kamar ku lagi untuk melaksanakan kewajiban ku sebagai umat Islam.

Setelah aku sholat,
Aku terdiam memandangi dinding kamar ku yg koyak.
Entah mengapa air mata ku mengalir di pipiku tanpa aku inginkan sama sekali!.
Aku memeluk diriku sendiri, menyemangati diriku yang
Harus bertahan di kehidupan yg runyam ini.

"Kamu harus kuat nak,semua ini adalah ujian, Allah tidak akan menguji mu di luar batas kemampuan mu jadi bertahan lah jangan pernah berpikir untuk menyerah, suatu saat nanti Allah akan memberikan mu kebahagiaan yang tak pernah kamu bayangkan"
Kata2 ayah yg terus membuat ku bertahan sampai saat ini.

Aku berusaha untuk berdiri kembali dan
Merapikan alat sholatku kembali ke tempat semula.

Lalu Aku kembali berbaring ke tempat tidur ku,
Berusaha memejamkan mata namun tidak bisa,
Perutku terus berbunyi tanda aku lapar
Bagaimana tidak aku hanya makan kemarin siang
Dan sekarang ini sudah siang kembali.
Hari ini aku tidak keluar untuk mengait rezeki karna merasa tidak enak badan jadilah aku kelaparan seperti ini.

Aku keluar dari kamarku lagi
Dan berjalan menuju dapur mengambil segelas air dan ku bawa kekamar ku kembali.
Setelah sampai ke kamar ku aku meminum segelas air itu menghabiskannya agar perut ku tak berbunyi lagi.

Namun sial' prutku memang tak berbunyi tapi aku merasakan sakit dan perih di bagian lambung ku,
Sepertinya maag ku kambuh lagi.
Nafas ku mulai sesak dan beriringan dengan dadaku yg juga ikut sakit.
Aku berusaha melangkah ke lemari miliku satu2 nya
Mencari obat yg biasa aku minum di kala lambungku sakit.
Tapi kesialan menghampiri diriku berulang kali
Obatku habis, sedangkan aku tak memiliki uang sepeserpun.

Aku kembali kekasurku untuk membaringkan diriku
Mengambil guling yg juga sudah kempes lalu ku himpitkan ke bagian perut ku yg sakit.
Nafasku kian tak teratur,bahkan bernafas pun terasa menyakitkan,aku berusaha mengatur nafasku,dan terus menekan bantal guling yg ku taruh di bagian perut ku yg sakit.
Beberapa menit aku menahan rasa sakitku.
Kini nafasku sudah mulai teratur kembali.
Tapi lambung ku sama sekali tidak ada perubahan.
Bahkan sekarang aku merasa mual
Aku berusaha untuk keluar dari kamarku
Lalu menuju kamar mandi ,aku mengeluarkan isi perut ku,namun hanya air yg keluar berwarna sedikit kekuningan rasanya sangat pahit.namun aku sudah terbiasa untuk merasakan ini.
Setelah aku muntah, aku ke dapur lalu mengambil segelas air  lagi, lalu meminum nya sedikit.
Aku meremas bajuku dengan keras di bagian perut ku.
Berusaha menahan rasa sakit
yg sedari tadi menyakiti ku.

Kak ChikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang