BAB 4

760 86 12
                                    

Jangan lupa untuk di vote!

...

Setelah beberapa saat mengemudi Taehyung akhirnya sampai di rumah sakit. Ia menggendong Jisoo keluar dari mobilnya dan bergegas ke ruang gawat darurat, sambil berteriak minta tolong. Para perawat dan dokter segera membawa Jisoo ke ruang gawat darurat, meninggalkan Taehyung sendirian di ruang tunggu.

Ia merosot ke salah satu kursi, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya sambil berusaha menahan air mata yang mengalir di pipinya. Ia merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan, dan pemandangan menyakitkan istrinya dalam pelukan Taehyung terus terputar di kepalanya  terjadi.

Waktu terus berlalu, satu-satunya yang dapat Taehyung dengar adalah bunyi detak jam di ruangan. Dia menunggu dengan cemas untuk mengetahui kondisi Jisoo.
Hatinya penuh dengan kekhawatiran, marah, dan rasa bersalah. Taehyung tidak bisa menghentikan rasa khawatir didalam dirinya.

Akhirnya, seorang dokter muncul keluar dari ruangan gawat darurat. Taehyung segera berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

Dokter itu menatap Taehyung dengan ekspresi serius. "Kondisi istri Anda stabil, tetapi dia menderita beberapa luka akibat kecelakaan itu dan kaki kanan istri anda akan lumpuh sementara.." Kata-kata dokter itu bergema di kepala Taehyung seperti palu, tangannya gemetar saat dia mendengarkan kabar terbaru dari dokter tentang kondisi Jisoo.

Dia menarik napas dalam-dalam saat dokter terus menjelaskan situasi Jisoo, mencoba menahan air mata yang mengancam akan jatuh dari matanya lagi. Pikiran tentang Jisoo yang mengalami rasa sakit ini, dan mengetahui bahwa itu semua salahnya, tidak tertahankan baginya.

Ketika dokter selesai menjelaskan, dia kembali menatap Taehyung. "Kamu bisa menemuinya sekarang," katanya lembut, mengetahui bahwa Jisoo perlu menemuimu secepatnya.

Taehyung mengangguk tanpa suara, jantungnya berdetak kencang saat ia berjalan menuju kamar Jisoo. Setiap kali melangkah, hatinya terasa sakit karena rasa bersalah dan khawatir. Ia berhenti di depan pintu, menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki kamar Jisoo.

Dia perlahan membuka pintu dan melangkah masuk ke kamar, matanya langsung tertuju pada tubuh Jisoo yang tak bergerak di tempat tidur. Bunyi bip dari monitor jantung memenuhi ruangan saat dia mendekati Jisoo, hatinya sakit melihat tubuh istrinya yang diperban dan pemandangan kaki kanan Jisoo  yang lumpuh.

Air mata mengalir di pipinya saat dia duduk dengan lembut di kursi di samping tempat tidur istirnya, dengan lembut memegang tangan Jisoo . Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Jisoo , diam-diam berdoa agar wanitanya segera bangun.

...

Taehyung setengah tertidur di kursi di samping tempat Jisoo, memegang tangan istrinya erat-erat. Ketika mendengar erangan lembut, matanya langsung terbuka dan dia melihat Jisoo mulai terbangun. Jantungnya berdebar kencang saat dia melihat Jisoo  membuka mata, tangannya tanpa sadar menggenggam tangan Jisoo lebih erat.

"Aku dimana?" Tanya Jisoo dengan lemah nyaris berbisik. Matanya mengamati ruangan serba putih itu dengan bingung.

Taehyung menghela napas lega saat mendengar pertanyaan Jisoo yang lemah. Dia memegang tangannya dengan lembut dan membelainya dengan ibu jarinya. "Kau di rumah sakit," katanya lembut, suaranya dipenuhi dengan perhatian dan kekhawatiran.

"Kamu...kamu menyesal menikah denganku.." kata Jisoo dengan bisikan lemah, mengingat kejadian sebelum kecelakaan terjadi.

Mendengar kata-kata itu membuat hatinya sakit sekali, dia menggenggam tangan Jisoo lebih erat sambil menatapnya dengan mata rasa bersalah. "Tidak...aku tidak menyesal menikahimu. Aku hanya marah dan bertindak bodoh... Semua ini bukan salahmu." katanya lembut. Rasa bersalah dan penyesalan dalam suaranya terdengar jelas saat dia menatap tubuh Jisoo yang lemah.

Dia membelai tangan istrinya dengan lembut, mengusap-usap buku-buku jari Jisoo dengan ibu jarinya. Dia menatapnya dengan sedih sambil menambahkan, "percayalah padaku..aku tidak pernah menyesal menikahimu, aku hanya bersikap egois dan bodoh. Semua ini bukan salahmu, tolong jangan salahkan dirimu sendiri."

Air mata Jisoo mengalir ketika kembali mengingat kata kata Taehyung yang menyakitkan saat itu.

Melihat air mata mengalir dari mata Jisoo, hatinya semakin hancur. Dia dengan lembut memegang tangannya yang gemetar, mata Taehyung dipenuhi dengan rasa sakit saat dia menatap Jisoo. "Tolong jangan menangis... Aku sangat menyesal... Ini semua salahku, bukan salahmu..." katanya lembut.

Taehyung menggenggam tangan Jisoo dengan lembut dan ia berkata dengan nada menyesal. "Maafkan aku, ini semua salahku. Kau tidak pantas mendapatkan perlakuan buruk dariku..."

Jisoo memalingkan wajahnya, enggan untuk menatap Taehyung. Rasa sakit hati dan juga kecewa masih tidak bisa ia hilangkan begitu saja.

Dia mengulurkan tangannya, dengan lembut meletakkannya di pipi Jisoo sambil mencoba untuk menolehkan kepala Jisoo ke arahnya. "Tolong... lihat aku. Aku tidak tahan memikirkanmu mengabaikanku... Aku tahu aku bodoh dan kejam, tapi tolong jangan menghindariku..." katanya dengan suara gemetar.

Jisoo dengan nada lirih berkata "Tolong biarkan aku sendiri, aku butuh ruang"

Mata Taehyung tampak terluka dengan ucapan Jisoo. Namun ia dengan lembut berkata sambil menggenggam tangan Jisoo "jika itu yang kamu inginkan, aku akan keluar. .."

Kemudian dia bangkit berdiri dan beberapa saat dia berhenti untuk melihat istirnya. Kemudian berjalan keluar dari ruangan tersebut. Taehyung tidak ingin meninggalkan Jisoo sendirian di ruangan tersebut namun ia masih menghormati keputusan Jisoo.

Dengan berat hati dan enggan ia menutup pintu. Berharap ketika dia kembali ke ruangan tersebut, Jisoo mau menerima permohonan maafnya.

...

BERSAMBUNG

Menikah • VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang