LORO

3.5K 27 0
                                    

"Ini genap seminggu pak." Ucap Dirga.
Mereka berbicang sebentar hanya sekedar saling bersapa karena baru bertemu, kemudian Dirga izin Pamit pergi ke kantor nya. Itu kali pertama nya  bertemu dengan pak Adnan.

Setelah hari itu, pak Adnan jadi lebih sering kelihatan ketika pagi hari. Usut punya usut, ketika mereka berbincang, satu yang diketahui Dirga, beliau ternyata seorang pengusaha, sehingga kalau memang sedang berada di kota ini,  pak Adnan lebih sering dirumah karena bisa mengatur semua usaha nya secara remote.
...

Genap sebulan sudah  Dirga tinggal di sini, dan cukup sering dia bersapa dengan pak Adnan ketika pagi hari. Tapi 2 minggu belakangan selalu terlihat wanita yang keluar dari rumah nya ketika pagi sambil di antar pak Adnan, dan ada mobil yang menjemput setelah itu. Tidak ada sapaan ke Dirga sama sekali hingga akhirnya Dirga memberanikan diri menanyakan apa yang biasa nya tidak harus ditanyakan.

"Tinggal di rumah dengan siapa aja pak?"

"Saya sendiri sih. Istri udah cerai dari 8  tahun lalu"

"Berarti yang barusan pergi, anak bapak yang lagi berkunjung?" Tanya Dirga sok tahu

"Anak ? Haha ya bukan lah. Anak saya di Jerman dan Belgia."

Dirga diam, tapi wajah nya penuh dengan pertanyaan yang membuat pak Adnan melanjutkan penjelasan nya.
"Yang tadi biasa lah... kaya kemarin kemarin. Dibilang pacar bukan, tapi ya gitu. Makanya kamu lihat pasti hampir tiap pagi beda beda kan orang nya?" Ucap pak Adnan. Dirga memang menyadari ada beberapa wajah berbeda ketika beberapa waktu belakangan melihat wanita tersebut.

"Namanya lagi umur umur nya puber kedua. Sayang kalo di tahan. Bisa pusing" ucap pak adnan tanpa malu dengan nada becanda. Dia ngomong blak blakan.

Dirga yang mendengar itu cukup kaget, karena baru kali ini dia melihat ada orang yang terlihat jauh lebih matang umur nya tapi benar benar terlihat pemain, hanya saja  ucapan pak Adnan ditanggapi dia dengan tertawa juga berharap agar percakapan mereka tidak menjadi canggung. Dia baru tahu orang seumuran pak Adnan justru bisa berpikir demikian. Dan  melakukannya nyaris setiap hari? Karena dia melihat Wanita wanita tersebut keluar dari rumah pak Adnan hampir setiap pagi. Kalau di pikir pikir, dia saja dengan Dania, istri nya mungkin hanya melakukan nya seminggu sekali, atau bahkan hampir 2 minggu sekali. Dan lagi lagi, kesombongan dalam hati Dirga membuat dia merasa itu Sudah cukup untuk nya dan untuk Dania.
Sekali Dania bertemu dengan pak Adnan ketika dia mengantarkan  tas laptop Dirga yang ketinggalan di dalam rumah. Itu juga karena diperkenalkan dengan Dirga.

"Kenalkan pak, istri saya,  Dania" ucap nya

"Walah, saya kira kamu Masih single, soalnya selama ini kita dua doang ngobrol  didepan sesekali. Salam kenal Dania, saya Adnan" ucap pak Adnan. Tampang nya sekilas  ada sedikit mirip dengan aktor Jeremy thomas, hanya saja punya perawakan yang lebih besar dan tegap.
Sekitar sebulan kemudian, Dirga kemudian mendapat tugas berkunjung ke kantor yang berada di luar kota membuat Dania tinggal sendirian di rumah.

"Mau kemana Dirga? Tumben Bawa koper juga"

"Oh, ini ada tugas sebentar  ke kantor cabang pak"  ucap Dirga berbasa basi juga. Dia pergi sekitar 3 hari  meninggalkan Dania disana.

Pekerjaan berkunjung ke kantor cabang tidak terjadi hanya sekali saja. Dalam sebulan sebulan ini saja sudah 4 kali dia pergi, dengan durasi sekitar 3 hingga 5 hari, membuat pak Adnan yang biasanya olahraga pagi di halaman rumah nya juga menyadari hal ini.

"Wah pergi mulu, gak kasian istri nya di tinggal terus" ucap nya

To be continued .
Next chapter,  Will be coming in a few hours

EBOOK FULL CHAPTERS WILL BE AVAILABLE TOMORROW !

BOOK 56 - EGO, ISTRI + TETANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang