01.Arya leonard mahendra

8 0 0
                                    

Harap bijak dalam membaca karna mungkin di setiap bab akan terjadi kekerasan ataupun kata kata kasar namun dalam cerita ini tidak ada adegan 21+jadi aman untuk
Dibaca oleh anak anak dibawah nya

Happy reading🥰


"Sedalam lautan pun akan aku selami jika itu bisa
Mengembalikan ragaku yang telah hilang"

By : Arya Leonard mahendra.

"Arya Leonard mahendra"
Nama yang mempunyai makna gagah berani seperti singa
Nama yang indah namun memiliki luka sedalam lautan
Arya mempunyai kepribadian yang pendiam, memiliki tubuh atletis, terlahir dari keluarga mahendra yang sederajat konglomerat. namun ingin sebanyak apapun keluarga mahendra memiliki uang tak akan bisa untuk sekedar mengembalikan senyuman pada sosok Arya Leonard mahendra.

Disudut ruangan kelas Arya duduk dengan tatapan yang sama sejak hari itu, netra setajam elang itu seakan mampu memangsa orang orang yang mengusiknya, semua orang mengakui jika ia memiliki kepintaran yang luar biasa namun orang juga tak memungkiri jika ia juga mampu menerkam mangsanya kapan saja.

Kata siapa Arya hanya pendiam, ia juga mampu menentang jika keinginannya di perhambat terkabul, hari ini pelajaran biologi, itu sangatlah membosankan baginya, kemudian ia menegakkan kepalanya dari atas meja dan berdiri, tanpa ia sadari sedari tadi ia sedang diawasi oleh guru.
"Mau kemana kamu Arya? " tanya pak galvin yang merupakan guru kelasnya saat ini, namun Arya sedikitpun tak bergeming ia berlalu begitu saja, lalu apa yang terjadi selanjutnya?
Oh tentu pak galvin tak akan diam saja mengenai muridnya yang pembangkang

"Apakah dirumah, seperti ini kelakuan kamu arya? "Langkah Arya terhenti tepat dihadapan gurunya, menatap tajam orang yang ada dihadapannya. Guru biologi itu berlagak santai seperti orang yang tak berbicara apapun sebelumnya

Setelah seperkian detik ia berhenti namun rasanya untuk saat ini ia sangat malas untuk berdebat jadi diteruskannya saja jalannya tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap gurunya.

Arya pun tak pernah menyadari betapa berubah dirinya, semenjak tragedi 6 tahun lalu, kepribadian hangat yang dimilikinya lenyap dalam hitungan detik.

{Flashback on}

" Ary pulang ya dek ,temui mama,nanti kalau Ary udah ketemu mama jemput aka pulang"ucap seseorang kepadanya
"Nggak mau.. Ary nggak akan pulang kalau aka nggak pulang"ucapnya terbata karna menangis
" hei denger aka, semuanya pasti baik baik aja, pasti nanti kita bakalan di pertemukan lagi, kamu yakin aja ya, cepetan nanti orang jahat itu temuin ary, aka janji bakal ngelawan om jahat itu dan nyusul Ary pulang, oke? "Namun tak bisa dipungkiri air mata Arya tak dapat lagi ia bendung tangisnya pun pecah.

" Ary cepetan pulang, ikutin arus sungai dan janjilah sama aka kalau Ary harus pulang kerumah dengan selamat "Arya berdiri dari duduk seraya mengusap air matanya ia berlari sekencang kencangnya tanpa menoleh kebelakang, pikiran anak itu berkecamuk antara ingin tetap menemani kakaknya dan di satu sisi ia harus menemui mamanya agar secepatnya mencari pertolongan

Sekarang giliran Arka untuk menghadapi penjahat bejat agar tidak menghalangi jalan adiknya, dia bukan nya tidak takut namun keadaan memaksa nya untuk tidak egois, sebenarnya yang dia rasakan saat ini adalah ingin muntah karna perasaan cemas yang mencekam, tubuhnya gemetar, ia tahan rasa takut itu kemudian berlari menerjang salah satu penjahat, ia akan mengalihkan penjahat itu apapun yang terjadi padanya nanti ia tidak peduli asalkan adiknya pulang dengan selamat.

" Berani juga lo anak kecil"ucap salah satu penjahat"gais pegang tangan nya nih bocah nantangin gue banget kayaknya
"Lepasinn, lepasin om aku mau ketemu mama sama papa, aku mau ketemu Ary, mereka udah nungguin aku dirumah. "
"Hahahahhaaa" para preman itu tertawa bersamaan, bocah sok pemberani ucap mereka, Ary sangat takut, bukan karna akan di pukul ataupun di siksa tapi ia takut jika nantinya dia tidak akan bertemu lagi dengan keluarganya, dia hanya berdoa bahwa Arka lah harapan satu satunya yang akan menyelamatkan dirinya, pukulan demi pukulan dia rasakan, semua itu tak lagi terasa, yang menjadi pikirannya saat ini adalah bagaimana perasaan orang tua nya jika melihat keadaannya saat ini.

Sedangkan dari balik semak yang cukup jauh Arka melihat kejadian itu, hatinya remuk tangisnya pecah, begitu jahat dirinya meninggalkan saudaranya sendiri dalam keadaan mengenaskan, dilihatnya sekali lagi keadaan kakaknya namun kejadiannya cukup cepat mereka sudah menghilang, apa yang harus dia lakukan saat ini, yang menjadi harapan kakaknya saat ini adalah dirinya, tak ingin membuang waktu akhirnya ia mencari aliran sungai seperti yang dikatakan Arka padanya, setelah cukup lama mencari akhirnya ia menemukan nya, ia ikuti aliran itu tanpa henti dan tak terasa kakinya banyak luka namun ini tak seberapa jika dibandingkan kakaknya, dia harus menyelamatkan saudaranya itu, untung saja ia menyelipkan jam di baju arka, jam itu bisa mendeteksi keberadaan arka, tak lama ia menemukan jalan yang cukup ramai dengan mobil namun ia tidak mengetahui dimana ia sekarang.

"Aka..tunggu Ary yaa.. Aka harus kuat yaa, aka kan anak hebat Ary pasti menemukan bantuan, ary pasti akan kembali" Arya berjalan sempoyongan sendirian dalam kegelapan, tanpa alasan kaki tanpa seorang pun, perutnya terasa lapar yang bersangatan matanya berkunang rasanya tak sanggup lagi namun ia selalu mengingat arka disela sela pikirannya yang sudah hilang, namun dalam kedipan pertama ia melihat cahaya yang sangat terang, kakinya membeku seakan ditahan besi berat tatapannya kosong.

"TINNNNNN! " dalam satu kedipan pun semuanya sudah berubah

{Flashback off}

****

                                     "Arka leonard mahendra"             Yang mau liat orangnya nih, mata yang dulu hangat                   Sekarang penuh dengan tatapan nanar, tajam,                                   Dendam, dan tak ada lagi sen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arka leonard mahendra"
Yang mau liat orangnya nih, mata yang dulu hangat
Sekarang penuh dengan tatapan nanar, tajam,
Dendam, dan tak ada lagi senyum yang terbit
Pada sosok arya

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang