PROLOG

67 7 0
                                    

•••

Disclaimer!

All character traits, times, places, and organization names in this story are FICTION.

Trigger warnings!

Harsh words, violence, child abuse, bullying, drug use, rape, weapon use, murder.

•••












"Seorang pria berusia 50 tahun berinisial W dari Distrik A diamankan Polisi ketika sedang menganiaya putra angkatnya, YJ, bocah berusia 12 tahun. Polisi datang ke TKP setelah mendapat aduan tetangga yang kerap mendengar teriakan dan tangisan korban. Warga tidak berani menenangkan pelaku yang berubah tempramental pasca meninggalnya sang istri sebulan lalu. Korban YJ saat ini berada di rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif. Saat ini saya sedang bersama...."

Sepasang mata itu membelalak melihat cuplikan-cuplikan video yang menampilkan adegan para polisi yang mendobrak pintu, seorang pria paruh baya berambut acak-acakan, dan ruang tamu yang mirip kapal pecah.

Ia melihat banyak botol kaca tergeletak di lantai. Ia melihat puntung rokok berceceran. Ia melihat sampah makanan berserakan. Dan ia melihat seorang bocah dengan wajah lebam digendong memasuki ambulans oleh seorang petugas medis.

Bocah itu....

Siapa tadi namanya?

YJ?

Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Suara detik jam yang tadinya menggema di ruangan gelap itu kini kalah oleh detak jantungnya. Suara sang reporter televisi tidak lagi terdengar jelas bersamaan dengan telinganya yang berdenging keras. Ketika dadanya semakin sesak dan air matanya meleleh begitu saja, kilat-kilat kejadian mengerikan dan wajah pria itu mendadak muncul di hadapannya.

"PAPAAAAAAAAAAAA!"

BRRRAKKKKK!

"ADEK! ADEK, KAMU KENAPA?!"

Seorang wanita gempal masuk ke ruangan itu. Didekapnya bocah yang tengah meraung-raung. Setelah itu, dilihatnya layar televisi yang menampilkan breaking news dengan seorang reporter yang sedang mewawancarai seseorang.

"Iya, takut saya. Dia kalo marah bisa banting apa aja...."

Wanita itu menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata. Diusapnya punggung bocah laki-laki itu.

"Adek, jangan nonton televisi malam-malam lagi, ya? Kartunnya adanya besok pagi ya...."



•••

This story inspired by an anime named Monster (Naoki Urusawa, 2004)

•••

Written by Greatfindor
04 August, 2024

ANONYMOUS 247Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang