Ini bukan oneshot, atau satu chapter lalu selesai. Melainkan, satu cerita butuh satu, dua, atau beberapa chapter, baru selesai.
Sudah ada 11 cerita pendek di book ini, yaitu :
1. The Leaked
2. Hari Apes Zalesing
3. RUMOR (That F**kin' Rumor Again...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter ini panjang banget lho, guys.
Dan pastikan sudah membaca chapter sebelumnya 💖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adegan dari chapter sebelumnya :
Pagi hari.
Wain keluar kamar dan menuju meja makan. Terlihat, Beomsoo yang mengenakan baju putih dan celana pendek putih, sedang menyuapi sesendok bubur kedalam mulut sebuah boneka berwujud anak perempuan. Namanya juga boneka, benda mati, mana bisa dia membuka mulut seperti kalau kita menyuapi manusia? Alhasil, beberapa sendok bubur yang Beomsoo suapkan ke mulut boneka itu, tumpah berceceran mengotori bagian mulut dan tubuh boneka itu. Betapa joroknya, pikir Wain.
Dengan wajah kesal, Wain duduk dihadapan Beomsoo.
"Bianca sudah meninggal!" bentak Wain.
"Kau ini bicara apa?!"
"Dia bukan Bianca! Dia cuma boneka!"
"Boneka apa?! Dia anakku!"
Kemudian, Wain teringat sesuatu. "Beomsoo, kau bilang kalau benda itu dibawa keluar rumah, dia akan kembali menjadi boneka?"
Wain geram, lalu ia berdiri mendekati Beomsoo dan menarik tangannya dengan kasar.
"Lepaskan!" Beomsoo berusaha menarik tangannya yang ditarik oleh Wain.
Dengan paksa, Wain menyeret tangan kiri Beomsoo, sedangkan tangan kanan Beomsoo masih menggendong boneka.
"Ikut aku, shibal! Biar kau lihat, bahwa yang kau gendong itu cuma boneka kalau diluar rumah! Bukan manusia seperti yang ada dalam penglihatan mu!" bentak Wain sambil menarik paksa tangan Beomsoo menuju keluar rumah.
"Nggak mau! Lepaskan!"
"Ayo keluar!"
Wain berhasil menarik paksa Beomsoo hingga ke teras rumah. Pandangan Wain mengarah pada pemandangan diluar rumah. Saat Wain kembali menengok kebelakang, kearah Beomsoo, Wain tiba-tiba terdiam.