8→🐺 Taesan Execution

906 63 128
                                    


Jaehyun menangis semakin keras, Sungho khawatir karena suhu tubuh si manis semakin tinggi. Woonhak di perintahkan Riwoo mengecek Taesan apakah ia sudah sadar atau belum, namun sebelum ia keluar Taesan sudah di sana dengan perban di kepalanya. Sungchan yang melihat Taesan linglung membantu nya masuk dan duduk di kasur Sungho.

"Hay sayang..." Jaehyun menatap Taesan dan langsung memeluknya.

"Hiks Taesan...enghh...." Taesan memeluk si cantik dengan erat, mencium kening nya dengan lembut.

"Sssttt aku di sin." Sungho mengajak yang lain untuk keluar membiarkan mereka, sementara Riwoo mengecek keadaan Leehan.

"Maaf Jaehyun berisik tadi."

"Santai aja, kita mau pulang gak masalah kan? Anton menghubungi jika Shotaro tiba-tiba demam."

"Ah iya, tidak apa apa aku mengerti. Terimakasih sudah mengantar Riwoo dan Woonhak." Sungho menunduk terimakasih.

"Tidak apa apa, terimakasih juga sudah merawat Sohee dan Wonbin. Kami pamit dulu." Woonhak mengantar mereka ke parkiran, Sungchan menggendong Sohee sedangkan Eunseok menggendong kesayangannya.

Woonhak membantu dengan membuka pintu, menekan lift dan membuka mobil Sungchan.

Di kamar Sungho Taesan mengelus kepala si manis dengan pelan, di sana Jaehyun masih menangis sembari memeluk Taesan erat.

Tiba-tiba Jaehyun melepaskan pelukannya dan mengikat kaki Taesan dengan kaki nya. Ah maksudnya seperti kalian tidur dan kaki kalian saling menopang ketika kalian berhadapan.

"Kepala mu terluka...maaf hiks...." Jaehyun menyentuh luka itu perlahan dan mengecup rahang Taesan meminta maaf.

"Bukan salah mu sayang, tugas ku menjaga mu ketika bahaya berdatangan. Maaf aku lemah, aku tidak bisa melindungi manis ku yang cantik dan imut ini." Taesan menarik kembali tubuh si cantik, tubuh nya masih lemas dan kepalanya pusing tapi kesayangannya ini jauh lebih memprihatinkan.

Taesan tau, ia menguarkan feromone nya dengan lembut menggugah si manis untuk tidur. Tapi sepertinya pilihannya salah, si manis malah terangsang oleh feromone Taesan.

"Nghh....hiks....t-taesan..." Jaehyun menggesekkan tubuhnya pada Taesan dengan gelisah.

Taesan bisa merasakan nya, feromone manis ini...

Di luar Sungho bisa mencium bau feromone Jaehyun, Sungho menggiring kedua adik nya keluar. Ah tadi Woonhak  baru saja sampai dia langsung di tarik Sungho dan berkata jika mereka berdua belum makan jadi Sungho membawa mereka menuju restoran di dekat apartment mereka.

Di kamar Taesan mengelus perut Jaehyun, menggodanya dengan sentuhan lembut.

"Hyung tau? Aku menyukai Hyung semenjak aku pertama kali melihat mu di Koz. Hyung sangat cantik saat itu, mata bulat Hyung, bibir plum Hyung dan pipi berlemak Hyung ini adalah candu yang selalu ingin aku cicipi. Kadang aku mencari celah untuk bisa di dekat mu dan menatap wajah cantik mu. Ingat ketika aku menggigit pundak mu saat kita selesai melakukan rekaman untuk one and only? Aku menandai mu di situ, walau gigitan ku tidak menimbulkan luka dan hanya terkesan bermain-main tapi aku bersungguh-sungguh menandai mu. Dan kau tahu siapa yang menyadari bahwa aku mencintaimu? Sungho, dia tahu dan sialnya dia memiliki perasaan yang sama pada mu." Taesan memejamkan matanya dan menatap tepat di mata si manis.

"Kau adalah titik kehidupan kami, aku dan Sungho merasakan nya, kami merasakan ikatan jiwa yang besar dengan dirimu seolah-olah kau menarik kami dalam hidup mu. Aku kadang cemburu melihat mu banyak melakukan skin ship dengan Sungho, ketika kau merangkul pinggangnya, menciumnya, memeluknya bahkan tidur di pangkuannya itu membuatku cemburu! Tapi sekarang, kau milik ku, kau hanya akan mendesahkan nama ku malam ini Myung Jaehyun."

The Enigma || Boynextdoor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang