★2

5 3 0
                                    

alowww
selamat datang
jangan lupa vote, komen & follow
tandai typo
happy reading guys

★★

"Sumpahhh?" tanya gadis itu sembari menghentikan langkahnya. Menatap gadis di sebelah nya dengan wajah terkejut.

"Beneran, semalem gue liat ayah lagi..."

"Ini udah bukan sekali duakali, Na"

"Gue tau.."

"Maaf bangett, gue cuma sempat baca chat lu semalem. Perasaan udah gue bales, tapi gue ketiduran plis"

"Gapapa. Toh kita bisa cerita hari ini"

"Yaudah, jadi, kenap-"

Bugh.

Sebuah bola basket mendarat di perut Lanna. Membuat gadis itu sedikit merintih kesakitan. Baru saja tiba di sekolah dan melewati lapangan, sudah disuguhi pukulan manja bola basket. Sungguh. Cukup membuat Lanna mengoceh dalam hati. Sepagi ini sudah ada yang bermain basket? Yang benar saja.

"Eh sorry sorry"

Permintaan maaf dari kakak kelas yang tidak sengaja melempar basket ke arah Lanna itu tertutup oleh perkataan seseorang.

"Eh Lan, lu gapapa?"

Tangan orang itu mendarat di pundak Lanna setelah mengucapkan pertanyaan itu. Lanna yang masih sibuk memegang perutnya yang sakit mendongak. Ekspresi kesakitan nya berubah dengan ekspresi jijik yang dibuat buat.

"Ihhhh apaan sih, singkirin tangan lo plis"

"Virga virga, ternyata lo beneran suka?" pertanyaan dari Leo berhasil membuat Virga melepaskan tangannya dari bahu Lanna.

"Ih apaan dah, kaga, gue ngiranya dia kakel cantik yang gue incer, eh malah si talenan" jawab Virga sambil memalingkan wajah.

Anna yang menyaksikan itu hanya menyenggol lengan Lanna dengan senyuman. Menggodanya.

"Na, lu ga usah ikut ikutan ye"

Perkataan Lanna hanya dibalas kekehan dari Anna. Diikuti oleh ke-4 lelaki disana. Virga dan Lanna hanya saling cemberut. Hanya ada satu orang yang mampu mempertahankan ekspresi dinginnya dari tadi. Siapa lagi kalau bukan Athar.

...

"Iya, sumpah semalem gue bener bener nangis kejer. Raga ayah bener bener masih sama kaya 3 tahun lalu"

Kini, kelas X MIPA 01 sedang jamkos di jam pelajaran matematika. Ada yang ke kantin, login emel & epep, ada juga yang sekedar bercerita di bangku dengan teman atau sahabat, seperti yang dilakukan oleh Lanna dan Anna saat ini. Melanjutkan cerita Anna yang terpotong oleh insiden basket saat di lapangan tadi.

Lanna menatap lekat wajah Anna. Matanya masih bengkak karena menangis tadi malam.

"Ini terjadi setiap lu kangen om?"

"Gue selalu kangen ayah, Lan"

"Ya tau, Na. Gimana ya bilangnya.. Gini aja deh, ini terjadi pas lu ngerasain apa?"

"Pas-"

"VICTORY ANJAYYYYY! TERBAYANG BAYANG KAMUUUU~~" kegaduhan spontan dari Virga saat dia berhasil memenangkan pertandingan di emel memenuhi kelas. Banyak pasang mata tertuju padanya. Karena dia tidak hanya membuat kegaduhan, tapi dia juga pargoy saat menyenandungkan lagu.

Hal itu membuat fokus Lanna pada Anna tergoyahkan. Lanna menatap Virga dengan jengkel dan berdiri, lalu memukul meja Virga.

"LU BISA DIEM GA SI!!?" bentak Lanna yang membuat ke-6 cowo itu kaget. Tidak tidak. Seisi kelas kaget. Termasuk Anna.

Leo dan Lendra tertawa terbahak-bahak setelahnya. Diikuti kekehan dari Zafier dan Kenzy.

"Gue ga ikutan Ga. Lu udah bangunin macan tidur" ucap Leo disela sela tawanya.

"Serah lu dah nenek lampir"

Lanna memutar matanya dan kembali duduk dan menatap Anna lagi.

"Lo pucet bet Na" katanya sambil menyentuh dahi Anna.

"I'm okay, Lan" jawab Anna dengan suara yang dibuat se biasa mungkin. Sebenarnya dia sudah sangat lemas. Dia sudah tidak enak badan sejak semalam. Ditambah red day.

Pak Ari, guru olahraga, masuk ke dalam kelas. Lanna menatap Anna.

"Gausah ikut olahraga"

Lanna memang tipe sahabat yang protektif.

"Selamat pagi anak anak. Saya beri waktu 10 menit untuk ganti baju. Saya tunggu di lapangan depan ya" ucap Pak Ari lalu keluar kelas.

...

"Bang, keliatan kak Lanna?"

"Kan sekolah"

"Loh? Kata mama izin ga masuk"

"Bohong kalii, emang mau ngapain?"

"Ngga"

"Tapi bang"

"Apaan?"

"Seenak apa disayang mama sama papa?"

"Apasih? Kek gak pernah ngerasain aja"

"Kan emang"

...

"Woelahhhh, panas banget wehh" kata Virga sambil mengambil seragam Pramuka nya di loker. Karena olahraga di jam ke-5, pastinya hari sudah panas. Saat ini adalah jam ke-8, pelajaran olahraga di kelas itu selesai. Anna tidak mengikuti olahraga, dia hanya duduk di pinggir lapangan.

"Ga, yang lain udah ke kelas. Gue juga udah selesai. Mau gue tunggu atau gue tinggal?" tanya Athar.

"Eh tunggu tunggu, gue ga bakal lama kok"

"Buru"

"Iye iye ini Thar, sabar nape"

"Ga"

"Apaan"

"Lo suka Anna?"

"Aneh lu Thar. Yang lain ke Lanna, lu malah ke Anna"

"Tapi lu ada benarnya. Dia cantik. Anna Thar. Mana ada si talenan tu cantik" lanjutnya.

~~

yaudah
segini aja ya
lagi sibuk
semangatin meyy dong
lagi galau

♪to be continued♪

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK AND WHITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang