aloo bertemu lagi dengan amey
WARNING!!?
BUDAYAKAN VOTE DULU SEBELUM BACA
okeyy kita langsung aja
happy reading geess
tandaii typoo★★
Kedua gadis itu menuju kelas yang telah ditentukan. X MIPA O1. Sepasang sahabat ini ternyata berada di kelas yang sama. Mereka masuk ke kelas dan duduk di bangku terdepan bagian kiri dekat jendela. Dibelakang mereka ada tiga bangku berisi siswa, sepertinya se geng. Mereka dari SMP berbeda, tapi itulah pria, sangat pandai beradaptasi dan akrab hingga mendapat banyak teman dalam sekejap. Sungguh, Anna dan Lanna tidak berusaha untuk caper, tapi karena kesiangan, hanya itu bangku yang tersisa. Terdengar ke-6 siswa itu sedang bergosip.
"Katanya sih, dalam beberapa tahun terakhir, yang masuk di kelas ini tuh rata rata anak teladan, disiplin, sama pinter." ucap Virga Dirgantara. Ia duduk tepat di belakang Anna dan Lanna. Wajahnya sih memang gosip-able banget. Apalagi dengan rambut model cepmeknya, sungguh konyol.
Seseorang berbalik, menatap Virga dengan tanda tanya.
"Kata siapa lu?"
Suara itu sontak membuat ke-6 siswa itu menoleh. Yahh, itu adalah Lanna. Gadis itu memang cukup percaya diri dan extrovert. Lain dengan Anna, yang sedikit malu malu kucing-jika belum akrab.
Salah satu siswa dibangku belakang terkekeh melihat tingkah laku Lanna. Kenzydan Kaendra Dirgara Putra. "Cewek tuh memang gitu ya? Kepoo mulu kerjaannya."
"Siapa juga yang kepo? Gue cuma nanya. Apalagi gue ga nanya ke lu, gue nanya ke temen lu." ucap Lanna menatap sinis ke arah Kenzy, lalu menatap Virga untuk mendapat jawaban.
"Gue sih kata abang gue, dia alumni sini, jadi tau. Napa emang?"
"Udah gue bilang gue cuma nanya"
"Virga juga cuma nanya kalee, lu nya aja neng, sensi amat" seru pria yang duduk di bangku paling belakang dengan Kenzy. Milendra Kendio.
"Udah woe, kasian tuh muka si neng geulis udah kesel banget." kata siswa yang duduk di bangku kedua dari belakang, Leonendra Aditama.
"Iyatuh, kasian, takutnya entar nangis" ucap teman sebangku Leo dengan kekehan, Zafier Lianbara.
Sementara, sejak tadi, mata teman sebangku Virga, Diangga Fairel Alathar, terpaku pada mata teduh gadis yang duduk di depan bangkunya, Oceanna Veronica Lilyana. Hingga.. tatapan mereka terputus saat wali kelas mereka masuk, Bu Ani.
"Selamat pagi anak anak, saya wali kelas kalian, bisa kalian panggil Bu Ani, apakah kalian sudah membentuk pengurus kelas?"
"Belum buu" seru semua siswa di kelas.
"Baiklah, sesi perkenalan diri tidak perlu dilakukan, karena saya rasa kalian sudah bisa saling mengenal sendiri karena kalian bukan anak tk. Jadi, sekarang kita mulai. Ada yang pernah berpengalaman menjadi pengurus kelas di sekolah lama kalian?"
Alathar, Zafier dan 2 siswa lain mengangkat tangan. Lanna bersuara. "Anna pernah jadi ketua kelas buu, pas sd selama 6 tahun berturut-turut, trus 3 tahun di smp juga, dijamin aman kelas kalau Anna yang jadi ketua kelas buu, saya saksi matanya." Anna yang sengaja tidak mengacungkan tangan menatap Lanna dengan kesal, sungguh.. di SMA dia tidak ingin menjadi ketua kelas, dia bosan.
"Lann, lu bisa diem ga sih?"
"Ups, sorry, tapi lu ibu ketua ter the best hahah"
"Yasudah, Oceanna sebagai ketua kelas, Alathar sebagai wakil ketua kelas. Zafier jadi bendahara saja, untuk sekertaris biar Lanna saja, sudah fiks ya, saya tinggal dulu. Selamat belajar." Bu Ani langsung keluar dari kelas.
"Lann, lu babi banget tau ga sih"
"Bodo ahh, udahlah, terima aja bu ketua" canda Lanna.
...
Bel istirahat berbunyi, kini, sebagian besar siswa pergi ke kantin untuk berburu jajan. Apalagi Lanna, dia berada di garis start terdepan untuk masalah jajan. Sebaliknya, Anna selalu membawa bekal, dia malas berdesakan di antrian, jadi Lanna ke kantin sendirian. Anna menyantap bekal yang ia buat sendiri di kelas. Sambil menatap luar jendela, melihat banyak siswa di taman sekolah, ada yang sekedar membaca buku dll.
"Sumpahhh, tu cewek aktif banget cokkk, baru tau ada cewek se aktif itu" ujar Virga dengan ke-5 temannya setelah melihat bagaimana si Lanna sangat semangat memilih semua jajanan di kantin, mereka duduk di bangku masing-masing, login emel. Virga menatap Anna.
"Kok lu ga bareng temen lu yang aktif bangettt itu?"
"Males, rame."
"Wuiihh, persahabatan macam apa ini? Satunya extrovert pake banget eh satunya introvert. Ga cape lu punya temen kek tu talenan?"
"Ga-" belum Anna melengkapi kalimat nya, Lanna sudah tiba dan menghampiri bangkunya dengan tatapan sinis ke arah Virga. Serta dengan ocehan.
"Bertahun tahun gue hidup, ada ya nama sebagus Atlanna di rombak jadi talenan sama cowo cepmek" oceh Lanna sambil duduk di kursi nya.
"Udah woe, buru Ga, base ituu jaga, keburu gundul turret kita" sela Leo.
"Iye iye, sabar nape" balas Virga.
Lanna menatap Anna yang menelan obatnya sehabis makan.
"Na."
"Paan?"
"Jangan cape sama semua yang udah lu lewati sampe saat ini ya?"
"Gue usahain."
"Annaaaaa, gaboleh gitu ah, males gue jadinya."
"Ya boleh lah, mana gue tau akhirnya bakal begimana? gue jelas ga bisa janji."
"Tai lu, baru aja kelas 10, na, masa lo mau nyerah?"
"Gue ga bilang kalo gue nyerah ye"
Sementara, siswa yang tidak ikut bermain emel itu menatap Anna dari belakang, sambil mendengarkan percakapan kedua sahabat itu.
...
"Ehh, gamau mampir dulu, Lann?" tanya Anna saat turun dari motor Lanna.
"Kaga usah, di dalem gue tebak ada nenek lampir" jawab Lanna.
"Yeee kebangetan lu"
"Yaudah na, gue duluan, sampe jumpa besokk, emuahhhh"
"Ye, hati hati, gausah sok kerasukan Marquez lu"
~~
woeee
vote ga lu pada
gda jadwal post yaa
gue post sesuai mood wkwk
yaudah, gimana ceritanya?
ngok lah segitu aja
bayyyy♪to be continued♪
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK AND WHITE
Teen Fictionsemuanya tentang 'setiap ada luka pasti ada bahagia, begitupun sebaliknya'. setiap orang pasti memiliki luka dan bahagianya masing masing. jadi, ayo saling memeluk, semua pasti merasakan memeluk dan dipeluk.