03

35 5 0
                                    

"Hah, hah"

Wajah merah dan air mata yang terus mengalir di wajah Rick dan ian.

"Udah gue bilang hah, yang ini pedas banget an"

Glek

Glek

Glek

Dengan tidak sabaran Rick meminum habis air di dalam gelasnya.

"Kalo lo gak kuat berhenti" ucap Ian tenang tapi tidak dengan wajah dan matanya yang sudah mengalir air dari sana.

Sekarang mereka sedang berada di apartemen milik Ian, beberapa jam yang lalu mereka baru saja selesai live dan ingin memakan mie level pedas.

"Pedes tapi enak masalahnya" ucap Rick, Ian hanya geleng geleng kepala dan membereskan tempat mereka makan tadi dan berjalan menuju dapur.

Setelah selesai mencuci piring dirinya dan Rick mereka kembali menonton tv melihat berita akhir akhir ini sampai.

Selamat pagi pemirsa, berita siang ini di temukan beberapa organ manusia yang sudah berserakan di sebuah gang di pinggir kota.

Para saksi yang melihat menduga beberapa orang di sana telah di bunuh secara sadis.

Di duga kejadian ini baru saja terjadi sekitar dua hari yang lalu, karna tidak ada cctv di sekitar gang jadi para polisi sedikit kesulitan mencari para pelaku.

Rick dan Ian yang mendengar itu saling pandang dan tersenyum.

"Lambat sekali" ucap Ian dan di anguki oleh Rick.

Kalian pasti tau siapa yang melakukan itu, ya benar itu adalah mereka berdua.

'Flashback.

"Kali ini kita punya misi di pinggir kota selatan" ucap Ian yang sedang melihat sesuatu di laptop miliknya.

"Berapa banyak kita di bayar?" tanya Rick pada Ian yang masih berkutik dengan laptop di pangkuannya.

"Sekitar dua miliar" ucap ian dan membuat Rick sedikit kesal.

"Murah amat? Ini bukan permintaan dari mafia ya?" tanya Rick dan di anggukki oleh Ian lagi.

"Pantas"

"Jadi kita di suruh ngapain?" tanya Rick yang sudah siap dengan perlengkapannya begitu juga dengan Ian.

Mereka membawa tas hitam di punggung mereka untuk meletakkan senjata dan baju ganti, yang pasti ini akan adah yang beearna merah nanti.

"Membunuh dua anak tiri dan anak kandungnya" ucap Ian membuat Rick terdiam dan menatap Ian.

"Mereka sudah melakukan hal yang di luar batas antara saudara dan berencana merampas harta milik pak tua ini."

"Ck, ck. Karna harta dia membunuh anaknya"

"Tapi bukankah anaknya juga salah"

"Hm kau benar juga, jadi ayo sebelum pagi tiba"

Off

Begitulah kejadian beberapa hari yang lalu di gang itu, jadi ian dan Rick adalah dua kelompok yang sudah membntu banyak mafia di luaran sana.

Mereka tidak terlalu peduli apa mereka baik atau tidak, jika mereka menyuruh mereka membunuh anak kecil mereka akan undur diri.

Jika wanita? Mereka akan mencari kebenaranya baru bertindak.

Jadi bisa di katakan ruang game itu adalah ruangan untuk mencari informasi dan data data perusahaan orang yang ingin mereka ambil dan di serahkan pada yang memiliki.

Jadi dalam keadaan apapun mereka tidak berada di salah satu mafia, mereka hanya melakukanya karna perlu uang.

Jika kalian pikir mereka dari keluarga kaya, itu benar. Tapi mereka berpisah dan di buang. Tapi di pikiran mereka mereka di buang dan tidak ada yang ingin kembali ke keluarganya saat ini, biarkan air mengalir ke tempatnya.

Mereka di rawat oleh kakek tua yang ada di hutan yang entah di mana, tapi mereka di jaga dan di latih di sana sampai mereka berumur 12 tahun.

Tapi saat mereka tidur di suatu malam mereka di bangunkan oleh beberapa polisi di hutan lebat.

Mereka tidak tau entah kenapa mereka berada di sana tapi kejadian selama 8 tahun kebelakang bukanlah mimpi belaka.

Dan mereka berjanji akan menjaga satu sama lain, jadi selama ini meraka sudah bersama sangat lama.

(≡^∇^≡)

Srek

Srek

"Bajingan suara apaan tu" ucap pemuda manis yang sedang berjalan sendirian di kota yang sudah sepi dan lumayan gelap.

Brak

Akh

Seketika tubuh pemuda manis itu membeku dan terkejut.

Dengan perlahan dirinya berjalan ke arah suara di depan nya.

" mohon jangan ada para pembunuh"

Batin pemuda manis itu, dengan sedikit keberanian pemuda itu mengintip dan dia terkejut.

Di sana dia melihat dua orang pria sedang menembak dan membunuh beberapa pria dewasa dengan gesit dan mulus.

Pemuda manis itu menutup mulutnya dan saat akan mundur, tidak sengaja matanya bersitatap dengan salah satu dari mereka.

Dengan keberanian yang tersisa sedikit pemuda manis itu berlari jauh dari sana dengan mata berkaca kaca karna takut.

Siapa yang tidak takut melihat kejadian di tv akhir akhir ini sempat viral, kini muncul di depan matanya secara tidak sengaja.

"Kejar?"

"Tidak usah, dia tidak sempat melihat kita".

"Tapi bukankah pemuda itu salah satu anggota inti geng itu?

"tidk peduli"

"Ck"

Dengan gesit dua pemuda itu berlari dan menghilang dalam sekejap mata.

Soal berita di atas aku ngarang aja, cepe mikir kata kata yang bagus.😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musuh Di Balik SenyumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang