"ser, Lo bimbingan tugas akhir sama siapa? Jangan jangan sama dosen killer itu lagi" ucap Xaviera salah satu sahabat Serena sambil berjalan menuju kelas yang ingin mereka ikuti. "Iya, jangan sampe deh ser gue kalo lagi kelas sama tu dosen behh, setengah isi pertemuannya dia marah marah" lanjut Windy. "Semoga aja gak sama itu dosen ya" jawab Serena.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga mereka tepat berada di depan kelas. Tiba-tiba suara Serena seketika memecahkan keheningan yang ada "anjirrr, gua bimbingan sama Bu dian" teriak Serena. Hahaha mampus, kedua temannya itu seketika tertawa dan mengejeknya. "Anjir, gimana ini" lanjutnya "berdoa aja sih kalo kata gue" ejek Xaviera.
Setelah kelas, Serena langsung memutuskan bimbingan skripsi agar bisa cepat menyelesaikan tugas akhirnya itu. Langkah demi langkah Ia berjalan ke ruang Bu Dian sambil melamun. Hingga ia tanpa sadar memegang gagang pintu bersamaan dengan...
"Klekk,ehh" saat ia melihat tangan berurat seorang pria, ia langsung melihat kearah samping, terlihat seorang pria berbadan besar, tinggi dan tampan menatapnya. Iya lantas langsung berucap "ehh maaf sorry sorry mas". Dengan senyuman khasnya pria itu tertawa "hehe, gapapa gapapa santai aja". Masuklah mereka kedalam ruangan Bu Dian, saat di sana murid murid bimbingan Bu Dian sudah berkumpul. Dengan tatapan tajam mata Bu Dian melihat mereka yang baru datang itu lantas langsung meluncurkan omelannya "Kalian berdua ya, ini kelas pertama bimbingan skripsi saya malah datang terlambat, kalian ini tidak menghargai dosen ya saya sudah datang tepat waktu kalian malah terlambat, sudah duduk sana".
Keduanya duduk bersebelahan dan saling memperkenalkan diri "gue kenandan jevano Herlan dari HI 3"ucap pria itu. "Ohh, saya serenata Andriana welhotn dari HI satu, salam kenal".
"Btw, Ken Lo sekarang semester berapa?" Tanya Serena. "Gue sekarang semester 6 niatnya mau cumlaude" ucap Ken. "Wah,kita satu angkatan dong" lanjut serena. "Niat kerja apa ser? Tanya Ken, "gue mau lanjut diplomat si" jawabnya "sama lagi gue juga mau lanjut diplomat". Saat sedang senang mengobrol tiba tiba teriakan Bu Dian membuat mereka berdua kaget,
"kalian berdua ini niat bimbingan gk sih dari tadi bicara saja yasudah bimbingan saya bubarkan saja kalian langsung coba buat skripsi nanti saya cek apakah sudah cukup atau harus revisi.Beberapa hari berlalu saat bimbingan kembali dibuka dan skripsi Serena pun dikumpulkan ternyata ia harus merevisi skripsi itu karena Bu Dian yang tidak merasa puas dengan hasilnya. Saat ia begadang untuk melanjutkan revisi skripsinya di perpustakaan.
tiba-tiba Ken mendatanginya dan menawarkan untuk merevisi skripsi bersama. Sambil menyodorkan kopi Ken berkata "ayo revisian bareng biar lebih cepet, nanti kalo lo begadang cantiknya ilang lho" katanya sambil sedikit gombal. "Bisa ae Lo"ujar Serena. "Udah ayo fokus biar cepet selesai" ucapnya sambil mengusap halus rambut serena.
Fokus mereka berdua yang tak terasa ternyata jam sudah menunjukkan pukul 00.00 dan tiba-tiba Ken berkata "Lo udah sampe bab berapa ser, gue udah bab 4 nih kayaknya gue udah deh" "huaaaa, gue masih bab 3 lagi, kok Lo cepet banget sihh" jawabnya. "Udah udah sini gue bantuin" lanjut Ken. Perlahan lahan Ken mendekat ke arah Serena, dan kemudian,
memegang tangan Serena lali berkata "ini Lo cari dulu jurnalnya baru pake kata kata Lo biar gk dikira plagiat". Sambil menahan salting Serena menjawab"e-ehh iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The diplomacy prophecy
Fiction générale-mengisahkan kisah cinta dari seorang wanita bernama Serena yang berkuliah di UGM jurusan hubungan internasional. yang kemudian menjadi diplomat dan bertemu dengan pria yang juga diplomat. - keseruan dimulai ketika mereka berdua bertemu dalam satu p...