Met You When You Were in Coma

272 32 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️possibility of typos⚠️

short story 1/2

"Even though I met you in an unusual way, if you were my destiny, we would still be together"


Author POV. 


Sebagai seorang pemimpin perusahaan di usia yang masih begitu muda milik keluarganya sendiri, Chiquita terkadang tertekan, ia tidak bisa menikmati hidup nya dengan baik. Kehidupan nya hanya seputar bekerja, bekerja, dan bekerja hingga mungkin ia lebih jarang menginjakan kakinya di rumah miliknya sendiri. Rumah besar yang kosong dan penuh kesunyian.


"Miss berkas terakhir yang anda minta" sang sekretaris kepercayaan nya masuk ke dalam ruang kerja milik Chiquita. Chiquita hanya menunjuk ruang kosong di atas mejanya agar berkas tersebut ditaruh ditempat itu.


"Pulanglah eonnie" kata Chiquita setelah melirik jam di atas meja kerjanya telah menunjukan pukul 21.30 dan itu tandanya sudah cukup larut.


"Kau tidak pulang Miss? Kau bisa mempelajari berkas itu kembali besok sebelum meeting dimulai" kata sekertaris nya, sang pemimpin ini sudah tidak pulang hampir 4 hari berturut turut dan selalu tidur di kantor. Padahal tanpa harus bekerja sebegitu kerasnya pun perusahaan ini tidak akan bangkrut.


"Aku sedang tidak ingin pulang eonnie, keluar dari ruangan ku dan pulang lah. Ingatkan aku untuk memberi bonus lembur padamu" perempuan itu bersikukuh masih menatap berkas dan monitor di depannya mempelajari berkas yang harus dipresentasikan besok saat bertemu investor luar.


"Baiklah, kalau begitu saya undur diri" Chiquita mengangguk. Pharita sang sekretaris menutup pintu kembali.


Chiquita menghela nafas kasar, ia bisa saja pulang atau menghabiskan waktunya untuk melakukan hal hal lain diluar sana namun dirinya tidak memiliki minat untuk melakukan hal hal tersebut, pun tidak memiliki teman untuk bisa diajak bermain. Hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat setelah dirinya lulus dari kampus dan sang ibu memberikan perusahaan ini padanya. Cita citanya menjadi Musisi pun harus dikubur dalam dalam.


Sebagai anak tunggal dan hanya hidup berdua dengan sang ibu selama beberapa tahun ini, dirinya tidak bisa menolak permintaan tersebut, apalagi setelah Chiquita menerima jabatan ini ibunya memilih menikah lagi dan menetap di negara lain. Kesepian adalah kata yang cocok untuk hidupnya saat ini.

Met You When You Were in Coma | CHIYEON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang