Musuh

3.4K 169 12
                                    


Di pagi yang sangat cerah ini Ahyeon dan ketiga sahabatnya menuju ke kelasnya.

Ia berjalan bersama Ruka, Pharita, dan juga Asa, mereka adalah 4 orang yang sangat populer di angkatan nya.

Dengan Ahyeon yang dikenal sebagai mantan Ketua Osis yang tegas dan bertanggung jawab, sudah pasti Ahyeon memiliki image sebagai siswa yang teladan dan ta'at akan aturan, mereka saat ini berada dikelas 3 semester akhir.

Ruka adalah yang tertua di antara mereka ber 4, dia yang paling suka mencairkan suasana atau bahkan bisa dibilang Ruka adalah moodbooster untuk mereka ber 3.

Asa si gadis keturunan Jepang dan Korea yang sangat manis ketika tersenyum dan si paling perfeksionis.

Lalu Pharita, gadis Thailand bisa dibilang ialah gadis yang sangat anggun dan elegant.

Mereka adalah contoh kakak kelas yang sangat di kagumi oleh seluruh siswa di sekolah mereka, selain karena kecantikan nya, mereka juga siswi yang berprestasi, sangat balance di bidang akademi maupun non akademik.

Mereka sedang berjalan di lorong sekolah menuju kelas yang berada di lantai 3, lalu entah disengaja atau tidak, tiba-tiba bahu Ahyeon di tabrak sangat kencang oleh seseorang dari belakang bahkan ahyeon hampir terjatuh, untung saja posisinya ia sedang merangkulkan salah satu tangan nya dilengan Asa, mungkin jika tidak sudah bisa dipastikan ia akan terjatuh.

"Yaaaakkk!!!!! Shiballl!!! Heii sialan, selain jalan pakai kaki gunain juga mata lo!" Desis Ahyeon marah kepada seseorang yang menabraknya, yaitu adik kelas satu tingkat dibawahnya, Aurora.

Bukannya meminta maaf, Aurora yang berstatus sebagai adik kelasnya justru malah membela dirinya.

"Ya lo makanya kalau jalan tuhh minggir" ucapnya sambil menunjukkan wajah tidak perduli nya. "Lagian emang nih sekolah punya nenek moyang lo apa" lanjut Rora, padahal jelas jelas dirinya sendiri pun tau kalau faktanya.

"Yakkkkk!!! Ini sekolah emang punya
keluarga gue setan!" Marah Ahyeon namun tetap berusaha menahan suaranya agar tidak menjadi pusat perhatian, God ini masih terlalu pagi untuk merusak suasana hati nya.

"Lagian lo juga kenapa si Ra, bukan nya minta maaf tapi malah nyalahin Ahyeon, kan lo yang nabrak, Ahyeon." ucap Ruka membela Ahyeon.

"Berisik deh Ruka unniee. Iya iya, sorry but not sorry, Ahyeon, bye!" Ucap Rora akhirnya lalu ia meninggalkan kakak kelasnya itu begitu saja.

"Dasar anak kurang ajar, gak punya
sopan santun, aaargghh sial banget pagi ku, Sa" rengek manja Ahyeon kepada sahabatnya, Asa.

"Astaga aku tidak habis fikir dengan sikap, Rora, kenapa ia selalu cari ribut dengan, Ahyeon" Pharita hanya bisa menghela nafas melihat sikap Rora yang tidak pernah bersahabat dengan Ahyeon.

"Ayok, Yeonie. udahh jangan bete gitu dong mukanya, aku ada susu coklat di tas nanti kamu minum dikelas ok" ajak Asa sambil menarik lembut Ahyeon.

"Aiii dahlah, ya sudah ayok" ucap Ahyeon sambil mempoutkan bibirnya, lalu mereka melanjutkan perjalanan nya menuju kelas yang sempat tertunda.

-

-

-

Sementara disisi lain, Aurora baru saja sampai dikelas nya dengan wajah datar dan bersikap seolah olah tidak terjadi apapun sebelum nya.

"Woii Ra, kemana aja si baru sampe kelas jam segini, sebentar lagi udah bel, tapi lo malah baru dateng" sambut salah satu sahabat Aurora yang bernama Chiquita.

"Sorry, gue agak kesiangan hari ini bangun nya" jawab Rora sambil meletakkan tasnya di samping bangku tempat duduk Chiquita.

"Padahal lo udah janji lohh kemarin Ra, buat datang lebih awal, gagal dong kita mau liat anaknya Kitty" protes Chiquita.

Lowkey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang