Rumor mengatakan bahwa saya sedang mengandung anak Yang Mulia

611-620

Bab 611: Jangan Khawatir, Aku Dia

Berderak-

Itu pintu yang didorong terbuka.

Yu Niaoniao mengira itu Shen Zhuo. Dia menundukkan kepalanya dan menyeka air matanya. "Bisakah kau meninggalkanku sendiri sebentar?"

Suara langkah kaki mendekat perlahan, dan sebuah tangan menepuk lembut bahunya.

"Niaoniao, ini aku."

Suara yang familiar itu membuat jantung Yu Niaoniao berdebar.

Dia menatap tajam ke arah pria yang berdiri di depannya, matanya terbuka lebar dan bulat. Dia berseru tak percaya.

"Ah Juan!"

Xiao Juan mengangkat tangan kanannya dan menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya, menyuruhnya diam. "Ssst, pelankan suaramu."

Yu Niaoniao buru-buru berdiri dan melemparkan dirinya ke pelukannya.

Dia memeluk pinggangnya erat-erat dan menempelkan wajahnya di dadanya, seperti burung yang lelah kembali ke sarangnya, dengan rakus menyerap kehangatan tubuhnya.

Dia tidak pernah membutuhkannya sedalam-dalamnya seperti sekarang.

Xiao Juan tidak mengatakan apa-apa dan memeluknya diam-diam.

Setelah sekian lama, Yu Niaoniao menemukan akal sehatnya.

Dia mundur selangkah dan merendahkan suaranya. "Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?"

Keberadaan Putra Mahkota tidak terlalu dirahasiakan. Xiao Juan tidak perlu bersusah payah untuk menemukan tempat ini.

Dia memegang tangan Yu Niaoniao dan berbisik, "Ceritanya panjang. Kita keluar dulu dari sini. Kita bicarakan sisanya nanti."

Yu Niaoniao khawatir. "Ini wilayah Shen Zhuo. Bisakah kita pergi?" Dengan pemahamannya tentang Shen Zhuo, jika dia menemukan Xiao Juan, dia akan

Jangan lepaskan kesempatan ini untuk membunuhku. Suara Xiao Juan penuh dengan tekad.

"Jangan khawatir, aku di sini."

Kalimat sederhana ini bagaikan pil penenang bagi Yu Niaoniao, membuat hatinya tenang.

Dia memegang tangan Xiao Juan dengan erat.

"Oke!"

Setelah mengalami begitu banyak hal, Yu Niaoniao benar-benar kehilangan harapan di hati orang-orang. Sekarang, satu-satunya orang yang masih bisa dia percaya dan andalkan adalah Xiao Juan.

Yu Niaoniao telah menghafal medan halaman ini.

Dia bertugas menunjukkan jalan, dan Xiao Juan bertugas melindunginya.

Mereka berdua dengan hati-hati menghindari para penjaga yang berpatroli. Jika mereka benar-benar tidak bisa menghindarinya, Xiao Juan akan menjatuhkan mereka.

Begitu saja, mereka berhasil melarikan diri dari halaman.

Meski hari sudah malam, masih ada waktu sebelum jam malam. Masih ada pedagang yang mendirikan kios di jalan. Toko-toko di kedua sisi jalan masih buka dan tampak sangat ramai.

Sudah lama sekali Yu Niaoniao tidak merasakan semangat seperti itu. Dia masih linglung saat Xiao Juan menuntunnya maju.

"Apakah kita benar-benar lolos? Itu terlalu mudah."

Xiao Juan balas menatapnya.

Di bawah lampu, wajahnya tampak sangat lembut.

"Sekarang kita bebas."