Baru juga selesai melayani Bram, Shena kini di paksa harus memasak dengan tubuh yang telanjang.
Sejujurnya tubuh gadis itu sangat lelah, bahkan ia pun belum sempat mandi. Semprotkan sperma Bram bahkan masih menempel lengket di sisi payudarah, lehernya maupun perutnya.
Di sela-sela memotong sayuran, Shena pun menangis. Ia meratapi mengapa nasibnya akan seperti ini, kecantikan dan keseksian tubuh yang ia miliki ternyata hanya sebagai mala petaka. Mestinya ia tidak perlu merawat wajah dan tubuhnya, mestinya ia biarkan wajahnya kusam dan tubuhnya menggemuk supaya hidupnya tidak berakhir seperti ini.
Niat awal Shena pindah ke Jakarta beberapa bulan lalu padahal hanya ingin berkuliah, namun ia tak menyangka bahwa kakak iparnya adalah laki-laki brengsek yang ketika tidak ada orang di rumah lelaki itu dengan lancang memperkosanya. Saat pertama kali berhubungan badan bahkan lelaki itu memvideo aksi bejatnya itu.
Shena yang baru pertama kali merasakan bercinta pun terbawa akan kenikmatan yang Irzan berikan, penis besar panjang Irzan begitu kasar masuk ke liang vaginanya yang masih perawan. Shena merasakan nikmat sekaligus sakit, melihat wajah tampan Irzan membuatnya harus terbawa suasana bukannya memberontak gadis itu malah mengangkang kan kakinya mempersilahkan Irzan untuk sepenuhnya memasukan penis besarnya.
Saat itu Shena tak perduli akan apa akibat yang nantinya akan terjadi, permainan Irzan sangat membuatnya merengkuh, ia bahkan memeluk Irzan dan tak ingin penis nikmat itu keluar dari vaginanya. Shena tau itu salah tapi bercinta adalah pengalaman yang baru baginya.
"Akhhhhhh...." Terlalu banyak melamun membuat Shena tanpa sadar memotong jarinya. Darah mengucur deras dari luka di jarinya itu. Namun Bram maupun Irzan tak ada satupun yang mendatanginya sekedar bertanya akan apa yang terjadi.
Shena pun langsung menghidupkan air di westafel mencuci tangannya lalu mengelap lukanya dengan tisu.
Irzan datang ke dapur, lelaki itu melihat Shena yang tengah sibuk mengobati lukanya. Shena pikir Irzan akan membantunya untuk mengobati lukanya namun salah, lelaki itu malah mencium bibir Shen dan melumatnya.
"Mas, Shena lagi masak." ucap Shena sambil mendorong Irzan.
Merasa kesal akhirnya Irzan, menjenggut rambut Shena.
"Kamu nggak perlu masak saya udah persan online." usai berbicara, Irzan kini menciumi leher jenjang Shena, tak perduli jika cairan sperma ayahnya masih menempel lengket di sana.
"Akhhh... mas." Shena mendesah kala Irzan menggigit lehernya.
"Sekarang kamu mandi, pakai baju yang rapi. Adik saya mau datang ke sini." Irzan mengangkat dagu Shena. "Jangan pernah ceritakan apapun pada Ify tentang apa yang sudah papi dan saya lakukan kepada kamu."
"I..iya mas." ucap Shena gagap. "Kalau gitu shena mandi dulu."
Plak...
Tamparan kencang mendarat di bokong Shena, Shena yang hendak berjalan seketika terhenti.
"Mandi bareng papi, layani papi lagi kalau bisa sebelum Ify datang papi harus udah keluar." pinta Irzan pada adik iparnya.
"Ta...tapi mas. Vagina aku masih sakit." Shena berusaha menolak, bagaimanapun ia lelah karena sudah di gempur habis-habisan oleh pria tua itu.
"Nurut, atau saya sebarkan video kamu." sentak Irzan dan terlebih dulu pergi meninggalkan Shena.
***
Di dalam kamar mandi yang mewah, kini Bram tengah berendam di dalam bethap. Sudah dari tadi ia menunggu kehadiran Shena dan selepas Gadis itu datang, Bram beranjak berdiri. Perut sixpack nya terlihat begitu menggoda. Meski lelaki itu sudah memasuki umur lima puluh tahun tubuhnya masih terlihat kekar karena kegemarannya mengym dan merawat tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noktah Rahasia
Teen FictionIrzan laki-laki brengsek yang berselingkuh dengan adik iparnya yang bernama Shena. Padahal sang istri sah sedang mengandung anaknya. Bagaimana cara Irzan menutupi perselingkuhannya? Dan apakah Shena tidak merasa bersalah karena sudah berselingkuh d...