4. Shena hamil

5.4K 20 0
                                    

"Bisa bicara dengan suami dari Shena?" tanya dokter usai memeriksa keadaan Shena.

"Suami?" Ify tercengang mendengar apa yang dokter itu katakan. "Maksudnya gimana dok? Dia belum menikah."

"Lho, tapi menurut pemeriksaan yang telah saya lakukan, hasilnya ada kemungkinan Shena sedang hamil."

Irzan dan Bram terlihat begitu panik, namun wajahnya masih bisa menyembunyikan kepanikan itu.

"Menurut pemeriksaan juga, Pendarahan yang terjadi karena usia kandungan yang masih sangat muda sehingga begitu rentan. Untuk itu tolong hentikan aktivitas berhubungan badan, beberapa hari ke depan. Takutnya pendarahanya akan semakin parah."

"Dok, tapi Shena benar-benar belum menikah. Bagaimana mungkin dia hamil?" Ujar Ify masih tak percaya.

"Karena saya juga hanya dokter umum dan prediksi saya belum akurat, untuk itu besok silahkan bawa Shena ke dokter kandungan. Disana akan ada pengecekan keseluruhan." Lanjut dokter.

Ketika Ify mau membalas ucapan dokter, Irzan malah maju mendekat ke dokter wanita yang sudah lama menjadi dokter pribadinya itu.

"Baik, besok pagi kami akan bawa Shena ke rumah sakit, saya harap pertemuan kita hari ini bisa anda rahasiakan dari istri saya maupun Mami saya." ujar Irzan meminta pada dokter pribadinya itu.

"Oke, saya akan merahasiakannya. Kalau begitu saya permisi." dokter bernama Nadia itu pun izin pamit pergi.

Kini yang tersisa hanya ada Irzan, Bram dan Ify. Sementara Shena berada di dalam kamarnya.

"Ini maksdunya gimana? Shena beneran hamil? Terus siapa orang yang udah hamilin Shena?"

Bram dan Irzan saling bertatapan, mereka kebingungan menjawab pertanyaan Ify. Jelas yang menghamili adalah Irzan kakak nya sendiri. Namun jika Irzan jujur, Ify pasti akan memberitahu Shania dan sementara Shania juga sedang hamil. Meski Irzan berselingkuh bagaimanapun ia juga sangat menyayangi Shania dan tak ingin istrinya itu tau kebusukannya.

"Pa, hari ini ulang tahun papi. Ini juga belum terlalu malam, gimana kalo papi ajak Ify makan di luar aja dulu ya." ujar Irzan mengkode papinya agar menyetujui keputusannya. "Aku mau bicara dari hati ke hati sana Shena, mau tanya siapa yang udah hamilin dia dan kenapa ini semua bisa terjadi."

"Kenapa nggak kita tanya bareng-bareng aja. Lagian jadi cewek gatel banget, kata kak Shania adiknya cewek baik-baik. Nyatanya apa? Jalang murahan yang baru tinggal di Jakarta aja udah kena pergaulan bebas." cetus Ify, andai saja Ify tau kalau orang yang sudah merusak Shena adalah kakak kandungnya sendiri. "Aku telepon kak Shania sama mami aja deh. Biar kak Shania tau Kelakuan adiknya."

"Kamu tuh kalo apa-apa di pikir dulu dong, Fy." Tak mengindahkan permintaan Ify, Bram bergerak cepat mengambil ponsel Ify. "Kalo kita kasih tau Shania, terus terjadi apa-apa sama dia gimana? Yang repot juga pasti mami kamu."

"Bener kata papi, jadi masalah Shena biar aku yang urus. Biar aku yang tanya-tanya dulu. Kamu sama papi makan malam aja di lestoran rayain ulang tahun papi."

Ify akhirnya dengan pasrah menyetujui. Lagi pula ia pulang ke Jakarta kan juga memang ingin merayakan ulang tahun papinya. Maka itu Bram dan Ify pun pergi menuju lestoran favorit keluarga.

***

Shena terlihat menangis sambil memegangi perutnya, bagaimana mungkin ada janin di dalam rahimnya. Padahal Shena sudah dengan rutin meminum pil penghambat kehamilan yang rutin Irzan belikan, ia pun mengingat-ingat apakah dia pernah lupa meminumnya sehingga benih Irzan yang di keluarkan di dalam rahim berbuah menjadi sebuah Janin.

Plak...

Tamparan keras mendarat di pipi Shena, tangis Shena semakin pecah mendapati Irzan lah yang menampar dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Noktah RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang