Obsesi [EPILOG]

194 18 20
                                    

13 tahun sudah berlalu, semua kegilaan dan kekejaman sudah berlalu juga. Jaehee sudah terbebas dari penjara 10 tahun yang lalu, tentu dengan Sion yang selalu menemaninya sejak dulu kala. Kalau dulu Sion bilang mereka tidak bisa berpacaran, kini Sion sudah berpikir kedua kalinya dan memutuskan untuk berpacaran dengan Jaehee.

8 tahun yang lalu, Sion lulus dari universitasnya, dengan Jaehee di sampingnya yang kala itu masih semester 4 di Fakultas Seni dan Musik. Meski Jaehee mengalami Gap Year selama kurang lebih 2 tahun, mereka berdua tidak malu sama sekali karena ada pepatah mengatakan "Tidak ada kata terlambat untuk mengejar ilmu, semua umur berhak mendapat dan menerapi ilmunya."

6 tahun yang lalu, saat wisuda kelulusan mahasiswa, Jaehee melamar Sion saat itu juga di publik. Pelamaran itu ditonton secara langsung oleh orang-orang yang ada di area itu. Air mata Sion pecah mendapati pacarnya yang serius untuk meneruskan perjalanan mereka ke jenjang lebih tinggi, hanya untuk mereka berdua.

Benar saja. 2 tahun kemudian, mereka mengikrarkan janji manis dan membangun keluarga yang baru. Meski tetap ada orang-orang yang tampak tidak suka dengan acara ini, pada akhirnya tujuan keseriusan hidup ini hanya untuk dua insan yang berhak bahagia.

Tanggal 4 Agustus menjadi tanggal pernikahan mereka. Kata Jaehee, sang kepala keluarga, tanggal itu adalah tanggal dimana ia terbebas dari penjara, sehingga ia memakai tanggal itu sebagai tanggal dimana ia terbebas dari semua yang pedih dan membuka lembaran baru dengan sang kekasih, Sion, yang selalu menemaninya di setiap ombak dan tanjakan yang dilaluinya.

Namun, siapa sangka, ternyata anak mereka pun lahir bertepatan di tanggal yang sama. Anak itu ialah Kim Ryo!

Nama Ryo didapat dari ide ayahnya, yang suka jejepangan. Meski begitu, nama Ryo adalah nama yang cakep, tentu dengan harapan agar diberi umur yang panjang, kesehatan, dan kepintaran oleh Tuhan.

"Happy birthday, dear Ryo... happy birthday to you!"

Sekarang, bayi itu sudah menjadi balita yang merayakan ulang tahun ke-3 hari ini, bersamaan dengan Anniversary kedua orang tuanya.

Ryo berjalan ke salah satu kado yang ada di dekat ibundanya. Sion yang melihat anaknya berjalan ke arahnya segera menyembunyikan hadiah itu. "No, no, sayang... ini kaca, kaca tidak boleh dimainin, oke?"

Ryo──dididik sistem VOC versi lembut oleh ayahnya──hanya mengangguk, memahami pernyataan ibunya mengenai kaca. Ia lalu berjalan ke ayahnya, sepertinya ia sudah mempersiapkan sebuah hadiah untuk dirinya.

Jaehee mengasih hadiahnya ke Ryo. Saat Ryo hendak banting, ia melihat ayahnya yang menatap tidak suka atau sedang menahan amarah ke Ryo. Mendapat tatapan seperti itu, Ryo memungkiri niatnya dan menaruh hadiahnya.

"Dino!" Teriak Ryo saat membuka hadiahnya, ia selalu senang melihat figur dinosaurus di hadapannya. Ia berjalan ke arah ayah dan ibunya, mencium pipi mereka masing-masing.

Sembari Ryo bermain-main dengan mainan barunya sendiri, Jaehee dan Sion berbincang.

"Ulang tahun kali ini paling bermakna bagi aku."

Sion mengerut alisnya. "Mengapa begitu? Apakah karena kamu sudah bisa memberinya kemasan produk?" Celotehnya.

Jaehee terkekeh. "Tidak, bukan itu. Ya... terasa spesial aja. Cinta kita kembali bersemi 13 tahun yang lalu, angka 13 adalah angka favoritku. Tahu kan, baju jersey aku nomornya juga 13."

"Ah, iya. Itu angka favoritmu, aku ingat. Kok kamu ingat aja sih waktu pertemuan kita?" Pertanyaan itu membuat Jaehee tertawa kecil. Jaehee menempelkan tangannya pada pipi sang kekasih.

"Bagaimana tidak ingat kalau itu aja menjadi tanggal dimana aku bisa melihat dunia lagi dan memeluk tubuh hangatmu." Jaehee mencuri kesempatan untuk mengecup bibir Sion.

COMPLEMENTARY | SyonDaeng/DaengSyon Compilation FicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang