[SxJ]
(A bit mature)
────────────────────"Kak, ini katanya Bu Sulki mau ke rumah nanti sore, minta resep obat untuk cucunya." Ucap Jaehee sembari membenahi kerah baju dan memakaikan dasi suaminya, Sion.
"Bilang ke Bu Retno, saya nanti tidak bisa karena ada janjian sama teman." Perintah Sion, Jaehee mengernyit alisnya, tidak tahu menahu tentang lelakinya yang tiba tiba memiliki janji dengan temannya.
"Janjian apa? Acara rumah sakit kah?"
"Biasa, bapak ketemu bapak langsung sikat main PS." Astaga, Sion ternyata belum lepas dari masa kecilnya yang dulu sangat suka bermain gim.
"PS mulu yang dipikirin, nah gini kan keliatan cakep. Makan dulu gih."
Sion lupa bahwa dirinya belum sarapan sedari tadi. "Dek, aku ada janjian sama pasien jam 7, aku bawa bekal aja, sarapannya di rumah sakit."
Jaehee mengangguk, segera ia mengambil kotak bekal dan menghidangnya. "Nih, kak. Hati-hati ya." Tidak lupa memberikan kecupan di pipi laki-laki yang lebih tua 3 tahun darinya.
Sion menghampiri bayi yang tengah duduk di kursi tingginya. "Daddy berangkat dulu ya, Baby Yo."
Ia mengecup pipi sang putra dan mengangkat kakinya pada saat itu juga untuk pergi melaksanakan pekerjaan yang telah lama dipegang dirinya.Jaehee berbalik ke meja makan dan menyuapkan satu sendok makan penuh sekaligus terakhir ke mulut anaknya. Ia senang melihat sang putra girang dengan masakannya hari ini.
"Stay still okey? Yayah will clean the dishes." Jaehee beranjak dari kursinya, meninggalkan anaknya yang asik dengan sendirinya.
Baby Yo melihat ke sekeliling meja, hingga matanya menemukan sebuah aksesoris kecil, terletak tidak jauh darinya. Ia mengambil aksesoris itu dalam sekejap, menatapnya dengan seksama.
"Yayah, yayah!" Panggil Baby Yo. Jaehee──tengah mencuci piring──mendengar anaknya memanggil. "Yayah datang!"
Jaehee kembali ke meja makan, ia melihat anaknya memegang sebuah anting dan cincin. Seketika ia panik, mengetahui ujung anting itu tajam dan cincin itu bisa saja ditelan oleh anaknya.
"No, no. This is too dangerous for you. Anting dan cincin itu bukan mainan." Tegurnya, mengambil kedua anting dan cincin dari tangan Baby Yo.
Tunggu, tunggu... Aku tidak pernah memakai anting, dan cincin ini bukan cincinku. Lantas, punya siapa kah ini? Itulah yang terbesit pertama kali dalam pikiran Jaehee.
Ia mencoba identifikasi cincin yang sekarang dipegangnya, hingga ia menemukan nama 'Wonbin' di dalamnya.
"Bagaimana bisa? Sejak kapan Wonbin ke rumah kita?"
────────────────────
"Cincin dan anting saya sepertinya ketinggalan di rumah dokter."
Sion-kepalang nafsu-tidak terlalu menghiraukan pernyataan itu. "Tidak begitu penting, agar suami saya tahu bahwa kau hanya satu seorang." Jawabnya, mengalunkan jemarinya ke setiap lengkungan tubuh lelaki di depannya.
Wonbin──salah satu suster dari Dokter Sion──hanya bisa menyerah dan berserah diri kepada dokter tersebut, membiarkan jemari itu menari di pinggang tubuhnya yang lama-lama menelanjangkan dirinya.
"Aku masih tergila-gila dengan dirimu, Wonbin-ah. Aku ingin mencobanya lagi denganmu. Kau adalah rasa baru yang sangat nikmat dibanding submisif saya. Harummu..." Sion menempelkan lidahnya ke leher Wonbin, "mencicipi rasa baru" di hadapannya.
Wonbin tidak mengucapkan sepatah kata. Ia hanya bisa diam, membiarkan seorang dokter yang sudah memiliki suami dan 1 anak itu menggunakan tubuhnya, toh dia sendiri juga tidak mengelak bahwa seorang dominan yang sudah berkeluarga lebih enak dibanding dominan lainnya.
────────────────────
Matahari memberi tahu posisinya yang sudah ada di atas kepala, kini sudah waktunya untuk makan siang. Jaehee menyiapkan bekal untuk suaminya yang sedang dalam masa diet. Katanya, ia ingin sekali menu siang yang dulunya selalu terikat dengan makanan luar rumah, sekarang menjadi menu dalam rumah yang tentu lebih sehat dan enak. Ia yang mendengar itu tentu senang mendengar sang suami suka dengan masakannya.
Ia pergi keluar rumah, menunggu ojol datang untuk mengantarkan bekal ke rumah sakit tempat suaminya berada sekarang.
Sembari menunggu, ternyata ia bertemu dengan Bu Sulki bersama cucunya. "Eh, Mas Jaehee!" Sapa Bu Sulki.
Jaehee melihat Bu Sulki, tersenyum ke arahnya. "Eh, halo bu! Oh iya, aku lupa bilang kalau Kak Sion sore ini ga bisa, katanya ada janjian sama temennya mau main gim."
Bu Sulki menerima alasan itu dengan senang hati. "Oh ya sudah tidak apa-apa, ini cuma emang kebetulan anak saya yang kedua dan keluarga datang ke rumah, terus pas tahu ternyata ada cucu yang sakit, saya mintalah resep obat ke Mas Sion kalau dia berkenan. Ya begitulah menjadi seorang nenek, harus menyayangi cucunya juga!"
Jaehee tersenyum. "Iya bu, memang anaknya kenapa bu? Pilek? Demam?"
"Keduanya, Mas Jaehee. Mas tahu obat-obatnya tidak?"
"Oh, kalau itu minum Tremenza sama Sanmol bu. Keduanya 3 kali sehari, sehabis makan pagi, siang sama malam." Jawab Jaehee, menjawab kegugahan hati sang nenek.
"Wah, Mas Jaehee emang top! Makasih ya mas, kalau begini saya bisa terus berobat ke mas." Puja Bu Sulki
"Hehe, kalau itu sering berobatnya ke Kak Sion aja ya, bu. Kalau mau berobat ke saya, saya hanya bisa nunjukin karya seni."
Waktu berlalu dan perbincangan mereka semakin dalam dan dalam...
"Mas Jaehee, mas ga ngerasa curiga sama Mas Sion, kah?"
"Engga bu, ngapain saya curiga sama suami sendiri?" Bingung, apa yang membuat Bu Sulki bertanya seperti itu.
"Kemarin malam, saya lihat Mas Sion bawa seorang laki-laki. Saya kenal sekali figur laki-laki itu bukanlah kamu, melainkan laki-laki lain."
DEG!! Seorang laki-laki yang bukan dirinya?
"Terus ya mas, saya juga melihat Mas Sion sama laki-laki itu keluar rumah, mengendarai mobil!"
Mengendarai mobil? Sedangkan kemarin malam Jaehee tertidur di kamarnya sendiri, tidak ikut mengendarainya bersama sang kekasih.
Jangan-jangan...
────────────────────
TO BE CONTINUED
────────────────────
aku tahu aku bilang kalau aku bakal hiatus sementara dari dunia menulis... tapi, "kesedihan bisa mengekspresikan ide dan kreativitas". Jadi, aku ingin mengungkapkan ideku untuk kesekian kalinya sebelum hiatus.
aku tidak tahu kapan akan balik ke dunia tulis lagi, mungkin 2-4 minggu atau 1,5 bulan. Tapi, aku mau mengucapkan terima kasih bagi yang masih setia membaca meski aku ga update update dari beberapa waktu yang lalu, hehe ♡
-sushi
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENTARY | SyonDaeng/DaengSyon Compilation Fics
Fiksi PenggemarIsinya khusus pair Syondaeng/Daengsyon. Kalau mau couple lain bisa baca atau request ke book aku yang satunya. [Sion!Switch X Jaehee!Switch | BxB | Nonbaku]