𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐥𝐮 𝐲𝐚𝐚 ⭐⭐⭐
𝐅𝐨𝐥𝐨𝐰 𝐣𝐮𝐠𝐚𝐚 𝐲𝐚𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝟐 𝐧𝐲𝐚❦༶•┈┈⛧┈♛ 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙜𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙠𝙞𝙥 ♛┈⛧┈┈•༶
👨💻ՏᗴᒪᗩᗰᗩT ᗰᗴᗰᗷᗩᑕᗩ 👩💻
Krukkk... suara perut yang lapar membangunkan Afan. Ia mengucek matanya, bingung, lalu bergumam, "Euh, ini di mana? Kok Afan di sini sih?"
Setelah beberapa detik, Afan menyadari bahwa ia sedang berada di rumah Daddy, bukan di kamarnya sendiri. Dengan langkah kecil, ia langsung turun mencari makanan.
"Baby sudah bangun, sini duduk sama Daddy." Daddy menepuk pahanya, mengisyaratkan agar Afan duduk di pangkuannya.
"Daddy, di dapur ada makanan atau cemilan nggak? Afan lapar," ucap Afan sambil mengelus perutnya.
"Oh, bayi besar Daddy lapar ya? Masih jam 4, bibi belum masak. Bagaimana kalau kita pesan cemilan saja?" Rafa menawarkan sambil tersenyum.
"Boleh tuh, biar aku yang pesan," sahut Galen dengan semangat.
"Pesan di tempat biasa aja, nanti aku yang bayarin," tambah Kenzo santai.
"Oke, aku pesan banyak ya," Galen memastikan.
"Pesan yang banyak-banyak aja, nggak apa-apa," Kenzo menegaskan sambil tertawa kecil.
Beberapa menit kemudian, suara bel pintu berbunyi.
"Itu kayaknya pesanannya datang," kata Rafa sambil menengok ke pintu.
Galen segera berlari ke depan untuk mengambil pesanan. Tak lama, ia kembali membawa tas besar berisi berbagai cemilan.
"Makanannya datang!" seru Galen, disambut sorak gembira dari Afan.
"Baby mau yang mana?" tanya Kenzo sambil memperlihatkan berbagai pilihan.
"Afan mau yang itu!" tunjuk Afan antusias. Galen langsung memberikan donat kesukaannya.
"Ternyata enak banget donat ini," ujar Afan dengan mata berbinar.
"Kamu belum pernah makan donat sebelumnya?" tanya Rafa terkejut.
Afan menggeleng. "Dulu cuma lihat aja. Uang Afan nggak cukup buat beli donat, jadi mending beli nasi biar kenyang sampai malam."
Ruangan mendadak sunyi. Kata-kata Afan seperti menghujam hati semua yang ada di sana.
"Sekarang, kalau Baby mau apa pun, bilang saja ke Daddy atau abang, ya," kata Daddy sambil mengelus kepala Afan.
"Iya, apa pun yang Baby mau, Abang turuti," Rafa menambahkan penuh kasih.
"Makasih, Daddy, Abang. Afan senang bisa ketemu kalian."
Setelah suasana mencair, mereka melanjutkan makan sambil tertawa. Gurauan Galen yang random membuat suasana semakin riuh. Dari kejauhan, para pembantu rumah ikut tersenyum melihat kehangatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby afan 👦 (Tahap Revisi)
De TodoMengisahkan seorang anak yg bernama afan yg harus hidup di jalanan karena kedua orang afan sudah meninggal saat afan berusia 3thun dan dri semenjak itu afan harus hidup di jalan Hingga suatu saat afan bertemu seseorang dan Seketika ke hidup afan be...