25, hari H

505 28 2
                                    

"Gimana qil? Udah siap?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana qil? Udah siap?."

Aqilla menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkannya perlahan "iya, udah yuk brangkat udah jam set 10. Takut acaranya keburu selesai."

Nitta, dan amora, mengangguk "udah lo siapin kan semuanya?." aqilla hanya membalas ucapan amora dengan anggukan

Sungguh sekarang jantungnya berdetak kencang sekali, antara takut, dan khawatir, takut akan terjadi sesuatu pada anaknya, dan khwatir bahwa semua rencana yang mereka susun gagal.

Nitta membantu aqilla berdiri lalu mereka pun langsung pergi ke tempat acara tersebut.

Selama perjalanan aqilla sama sekali tidak mengeluarkan suara sepatah katapun. Ia hanya memandang ke arah luar jendela.

"Nanti gimana caranya gue jelasin ke kakek? Gimana kalo kakek kecewa? Terus ngusir gue?." batin aqilla berkecamuk.

Banyak sekali yang sekarang aqilla pikiran, padahal terlalu banyak memikirkan sesuatu di saat usia kandungannya yang terbilang masi muda itu tidak baik, tapi mau gimana ga di pikir tetep kepikiran, di pikirin juga belum ketemu solusinya.

"Udah qill, ga usah ngelamun mulu. Tenang aja gue sama si Anitta bakal terus ada ko buat lo, sampai kapanpun." ujar amora menenangkan.

Nitta mengangguk "bener tuh kata si amora, lo kan lagi hamil muda, ga baik terlalu memikirkan hal hal berat. Lo mau anak lo stress gara gara ikut mikirin masalah yang lo pikirin itu."

Aqilla menoleh ke arah Nitta "hah? Gimana gimana? Emang anak gue ngerti?."

"Yah ngerti lah, dia bisa ngerasain apa yang lo rasain qill, dia hidup di dalam tubuh lo, yang otomatis apapun yang lo rasain dia pasti tau! Jadi sekarang ga usah mikirin hal hal yang berat ya." ujar Nitta menjelaskan, sebenarnya ia pun tidak terlalu ngarti soal itu, jadi yah udah dia asal ngomong aja, lagi pun itu yang ia tahu saat mamahnya ngomong sama temannya yang sudah punya menantu.

Aqilla mengangguk mengerti "tapi gue masi bingung, gimana caranya ngejelasin sama kekek nanti."

"Gue bantu, nanti gue bantu jelasin dikit dikit sama kakek lo, jadi udah ya lo tenang, jangan sampe bayi lo stress gara-gara ibunya yang terlalu banyak pikiran."

Akhirnya mau tidak mau aqilla menuruti ucapan amora, ada benarnya juga si, emang ibu mana yang mau anaknya setres gara-gara dirinya sendiri? Ga ada bukan?

"Terus itu si nathan gimana?." tanya Nitta mengalihkan topik pembicaraan.

"Dia katanya udah nyampe duluan tadi jam 9 sama anak anak lainnya." jawab aqilla menjelaskan.

Amora, dan Nitta, mengangguk mengerti mereka terus melanjutkan kendaraan sambil sesekali mereka mengobrol satu sama lain.

*****

"Yuhuhhh akhirnya makan gratis!!." girang keanu sambil berlari kecil ke arah meja yang penuh dengan berbagai makanan.

Nathan yang melihat itu mendengus kesal emang ya anak satu itu lupa sudah jika udah melihat makanan yang sangat menggiurkan di hadapannya. Jadi nathan berjalan ke arah meja varo, dan azka. " var, kekamar Edgar yo, lo udah tau harus ngapain?."

GarQil {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang