Kaka! 2

99 15 1
                                    

2 bulan..

Udah dua bulan Barcode sama Bible menjalinkan hubungan. Bible udah mulai nyaman sama Barcode. Kayak sekarang, mereka sedang asik bermesraan di ruang keluarga karena  mama sama papanya Barcode sedang tidak ada di mansion.

Mereka ke luar negeri.. Mile, papanya Barcode, harus ke luar negeri karena ada proyek di sana yang udah hancur. Mile terpaksa pergi ke sana dan mungkin akan mengambil waktu yang lama.

Mew, mamanya Barcode, terpaksa juga ke luar negeri karena ada café nya yang di luar negeri hancur karena seorang karyawannya.

"Code.. Mau eskrim" Bible yang duduk di atas sofa tanpa mengenakan bawahan. Dia hanya memakai baju kebesaran milik Barcode.

"Sekarang? Udah malem loh, kak" Barcode yang berbaring di atas paha mulus Bible, terus terbangun dari baringnya itu. Sekarang udah jam dua belas malam loh. Udah telat.

"Maunya eskrim.. Sekarang.." Bible semakin manja. Dia merengek karena Barcode ga mau beliin dia eskrim.

Barcode jadi bingung. Selama ini, Bible ga pernah kayak gini.

"Besok aja ya? Sekarang udah waktu tidur.. Ayo tidur" Barcode mematikan TV dan menggendong Bible untuk masuk ke dalam kamar.

"Mau eskrimmmmm.. Turunkan akuuu" Bible semakin merengek kayak anak kecil. Barcode meletakkan Bible di atas ranjang.

"Aku janji, besok aku beliin eskrim yang banyak buat kaka" Barcode mencoba menenangkan Bible.

"Kamu udah ga sayang lagi sama aku.." Bible berbaring mengiring ke arah lain karena dia ga mau melihat wajah Barcode.

Barcode semakin bingung. Dia menelpon mamanya dan menanyakan kenapa calon istrinya itu bersikap demikian.

Mamanya hanya terkekeh di sana. Mamanya mengatakan supaya membawa Bible ke dokter aja. Barcode setuju. Besok dia akan membawa Bible ke dokter.

Besoknya,

Barcode bangun terlebih dulu. Dia masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai kegiatan di sana, Barcode keluar dengan menggunakan handuk yang di lilitkan di pinggulnya.

Barcode mendekati Bible yang masih tertidur pulas dengan air matanya yang telah kering.

"Sayang, bangun.. Ayo kita cari es krim" Barcode mencoba membangunkan calon istrinya itu.

"Tidak! Kamu jahat! Tinggalkan aku sendiri!" Bible menarik selimut sehingga menutupi wajahnya.

Barcode tanpa berlama-lama, dia menyingkirkan selimut dari Bible dan menggendongnya. Barcode masuk ke dalam kamar mandi yang meletakkan Bible di dalam bathtub.

Barcode menyalakan keran air dan membiarkan Bible untuk mandi di dalam sana. Setelah acara mandinya selesai, Barcode kembali ke dalam kamar mandi dan menggendong semula Bible dan keluar dari kamar mandi.

Bible masih merajuk sama Barcode. Bible menyingkirkan tangan Barcode dari tubuhnya dan mengambil pakaiannya dan memakainya.

"Sayangg, berhenti cuekin aku" Barcode memohon pada Bible supaya dirinya tidak dicuekin.

Bible keluar dari kamarnya dengan raut wajah yang lucu. Barcode udah siap dan menyusul Bible. Dia melihat Bible yang udah siap mau keluar dari rumah ini.

"Sayang, mau kemana?" Barcode bertanya dengan sabar.

"Katanya mau beliin es krim.. apa kamu ga mau beliin aku es krim?" Bible memutar bola matanya.

Barcode mengambil kunci mobil dan mereka pergi ke resto es krim. Setelah itu, mereka pergi ke rumah sakit buat mengecek kesehatan Bible.

"Semuanya sehat.. anak dalam kandungannya itu juga sehat.. istri bapak juga sehat.." Doktor rumah sakit itu mengatakan bahwa semuanya oke.

Barcode juga masih kaget. Dia berusaha menenangkan dirinya. Mereka keluar dari rumah sakit itu dan masuk ke dalam mobil.

"Udah bikin, tanggungjawab.. ga ada penolakan!" Bible menyuruh Barcode buat tanggungjawab.

Mereka pulang setelah itu.

Skip

9 bulan berlalu..

Sekarang perut Bible udah gede. Mereka menunggu masa untuk bayinya lahir. Bible sedang asik mengemas dapur tiba-tiba dia merasakan kakinya berair.

"BARCODE! BARCODE!" Bible memanggil Barcode dengan kencang. Barcode datang dengan buru-buru.

"Kenapa?! Apa yang terjadi?!" Barcode panik. Bible lemes. "Aku.. mau.. lahiran.." Bible mengatakan itu.

Barcode menggendong Bible masuk ke dalam mobil dan membawa mobil itu dengan kecepatan penuh.

Mereka tiba di rumah sakit. Dia memanggil suster untuk membawa Bible ke ruang darurat.

Barcode menunggu di luar. Dia menelpon ibu dan ayahnya. Dia mengatakan bahwa Bible akan melahirkan sekarang.

Dengan segera, mereka pulang ke Thailand. Mew mencari anak kesayangannya.

"Bersabar nak.. Bible pasti berjuang di dalam sana" Mew mencoba menenangkan anaknya itu. Dia juga pernah mengalami perkara itu.

"AGHHHH! BARCODE!!" Barcode mendengar teriakkan namanya di dalam sana.

Doktor keluar dari ruang itu. "Apakan kamu suami Bible Summettikul?" Doktor bertanya.

"Iya dok.. Saya suaminya" Barcode menjawab itu. "Selamat, ibu dan anaknya selamat di dalam" doktor mengatakan itu.

"Kalian bisa masuk ke dalam" doktor membenarkan mereka masuk.

Barcode segara pergi ke arah Bible. Dia mengelus kepala Bible dengan lembut.

"Lucu sekali cucu kita, kan Mile?" Mew menggendong cucu pertamanya. Dia mencium pipi gembul itu.

"Iya.. wajahnya kayak Barcode waktu kecil" Mile juga mengusap pipi gembul cucunya itu.

"Terima kasih, sayang.. Terima kasih karena udah berjuang melahirkan anakku" Barcode mencium bibir Bible sekilas.

"I Love You" Barcode mengatakan itu.

"I Love You too, Mas Barcode" Bible membalas ucapan Barcode.

End

.


.


.


.


.

//Halo semuanya! Udah tamat ini part 2 nya.. Makasih karena udah support ya.. Jangan lupa vote, komen, sama share ke temen ii kalian.. luv you


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bible Sumettikul harem bottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang