kit ati

165 21 2
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

keesokan hari nya, di sekolah..

"ajak ngomong ngga sih paiii! ajak ke kantin atau apa kekk.." Nino menepuk pundak pai dan meyakinkan pai untuk melakukan suatu hal

"yaelah ga usahh.. nanti pai di tolak, wkwk kan maluu" kata irrad

"biarin dah, gua greget soal nya" ucap nino

"iya njritt, greget guaa dari tadi dia ngomongin, tapi ngga mau ngajak ngobrol orang nyaaa!" kata deden. dan di beri anggukan oleh temn" yang lain nya

"iyaa tuh, paii! cepetan!!!" Gugun menepuk punggung pai

"aduhh, sabar ngntot" ucap pai, lalu melangkah ke depan dengan hati'

karena sudah kesal, celi dan Gugun mendorong pai agar cepat mendekat, hal itu membuat pai kaget, tapi membuat nya lebih cepat sampai pada tujuan

"bgst.." gumam pai, melihat ke arah teman teman nya

"ehhh? pai.. lu kenapaa.?" tanya seseorang atau orang yang disukai pai
hengky.

"e-ehhh, anuu..." ucap pai gugup, dan belum ada topik untuk di bicarakan

"ehm.. nanti mau ke kantin bareng gak?? kalo ga mau gapapa kok, hehe"
kata pai, kemudian hengky terdiam sejenak

"hm.. yaaa udah, boleh!!" jawaban hengky membuat pai yang tadi nya gugup kini bersemangat

"benerann? kalo gitu jangan lupa ya nanti ke kantin barengg!" ucap pai senang dan di balas jempol serta anggukan oleh hengky

pai pun menghampiri teman teman nya, dan duduk di tempat nya

"weisss, gimana bro? siapa tadi yang ngeraguin gua, hah?" ucap pai dan melirik ke arah irrad

" wehh, santai dongg. iya dahh lu berhasil" kata irrad

"lagian siapa sih, yang mau nolak ajakan orang ganteng.." ucap pai kepedean

"yahh.. kumat si ajg" ucap celi malas

"biarin dah biariinn" deden.

-
-
-
-
-
-
-

/skip saat jam istirahat, di kantin terlihat ada 2 orang yang sedang makan bersama, siapa lagi kLau bukan pai dan hengky

tapi tidak hanya itu, teman" pai tidak mungkin melewatkan hal ini, jadi mereka duduk di meja yang tidak begitu jauh dari tempat pai dan hengky, karena mereka juga tau kalau pai ingin menembak hengky, walau belum begitu dekat..

"kira kira pai di Terima ngga ya?" tanya celi sambil melihat ke arah pai yang sedang ngobrol/makan dengan hengky

"percaya ama gua ngga? pai ngga bakal di Terima.." balas deden, tidak yakin apalagi mereka belum begitu dekat

"parah, ngga ngedukung gitu den?" ucap Gugun, lalu di beri anggukan oleh irrad dan Nino juga

"ga gituuu, nohh liatt.. hengky langsung pergi anjir" deden menunjuk hengky yang pergi meninggalkan pai

"wahh iya lagi, mana muka pai kayak sedih gitu.." Gugun

"ehh, samperin yukkk" ucap Nino lalu mereka pun menghampiri pai

-
-

"jangan bilang lu di tolak, pai?" kata celi lalu duduk di dekat nya

"i-iyaa cil, kata nya ada alasan nya, gua ga di kasih tauu" ucap pai dan masih memaksa diri nya untuk tersenyum

"ahhhh udah ya paii, jangan sedihhh, coba lain kalii ajaaa ya!" ucap Nino tiba' memeluk leher pai dan memberi nya semangat, dan yang lain nya pun tersenyum

SAUDARA TIRI? - mamo X paiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang