29(????)

497 68 25
                                    

Hari demi hari mereka lalui bersama dan juga semakin overprotective pada ahyeon, mereka juga mengatur jadwal untuk menemani ahyeon ke rumah sakit, tepat di hari senin ini, ahyeon, ruka dan juga pharita, sekarang giliran mereka, yang akan menemani ahyeon check up

"Kalian memang sangat Kompak" Ucap dokter Leon

"Harus dok, bagaimana dengan kondisi ahyeon?" Tanya ruka antusias

"Huft" Helaan nafas dokter leon saat melihat hasil pemeriksaan hari ini

"Ada apa dok, ada perkembangan kan?" Tanya ruka dan pharita

"Bukan untuk membuat kalian putus asa, tapi maaf kondisi ahyeon tidak ada perkembangan, kanker hatinya juga menyebar, dan terkena beberapa organ, saya tidak yakin dia bertahan" Jelas dokter Leon

Brukk

Gebrak ruka

"Dokter saya mohon, untuk kali ini selamatkan adik saya, cukup mami saya yang pergi, jadi tolong selamatkan dan sembuhkan dia" Ucap ruka dia tidak mau kehilangan lagi

"Saya sudah berusaha semampu saya, tapi penyakit ini memang akan sulit di tangani, jika sudah menyebar ke tubuhnya, mungkin jika kondisi hatinya masih baik, organ lainnya akan mudah di sembuhkan, tapi ini tidak kondisi hati nya sangat kurang dari kata baik" Ucap dokter

Ruka yang mendengar itu, langsung keluar begitu saja, sedangkan ahyeon dan pharita langsung menyusul

"Rita eonni, tolong susul ruka eonni, dia terpukul, dan butuh sandaran temani dia" Ucap ahyeon

"Tapi, gimana dengan kamu?" Tanya rita

"Jangan peduliin aku dulu eonni, aku bisa pulang sendiri" Jawab ahyeon

"Hm baiklah, janji sama eonni harus pulang ke kosan arasso?" Tanya pharita dan di balas anggukan oleh ahyeon

Kemudian pharita langsung menyusul ruka, sedangkan ahyeon masih melihat kepergian mereka

"Sebenarnya bisa saja sembuh, tapi dengan donor, itupun presentasi sembuhnya juga hanya 90%, dan kebetulan stok di sini tidak ada yeon, saya tulus minta maaf" Ucap dokter Leon

"Aku sudah pasrah dok, biarkan ini terjadi, jangan melawan takdir, dan dokter tidak salah" Ucap ahyeon

"Ahyeon!" Panggil seseorang dengan suara kerasnya

Ahyeon menoleh dan melihat laki-laki paruh bayah yang melangkah dengan wajah marahnya

Plakk

Dia menampar ahyeon, sehingga ahyeon terjatuh ke lantai

"Gara-gara kamu, istri saya kritis sekarang sialan!" Marah nya

"Akh, papi apa-apaan sih" Ucap ahyeon dia berdiri

"Kamu memang tidak tahu terima kasih selama ini, hanya mendonorkan ginjal saja tidak mau, dasar tidak berguna, mati saja kamu" Ucap papinya dia menunjuk-nunjuk ahyeon

Ahyeon yang mendengar itu hanya tersenyum kecut, bahkan papi nya lebih sayang dan mengkhawatirkan istri nya, di banding Anak-anaknya, papi nya yang dulu hangat berubah

"Saya tidak akan memaafkan kamu, jika istri saya tidak bangun!" Ucap papinya

"Papi memang bodoh!, tolol!, dan tidak punya otak" Ucap ahyeon mengumpat

Plakk

Ahyeon di tampar keras oleh papinya

"Mati saja kamu anak sialan" Ucap papinya

"Kamu tidak pantas untuk hidup"

Hap

Tangan papinya di hentikan oleh seseorang, saat dia akan menampar ahyeon sekali lagi

•Kosan Monster•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang