Pertama: Awal Mula Kenal Koboy Kampus

394 21 0
                                    

Matahari sedang tersenyum, memancarkan kebahagiaan untuk penduduk bumi. Hari yang indah dibarengi oleh cuaca yang cerah.

Siang ini tepat pada pukul satu (13.00 WIB) adalah jadwal kelas xaviera. Seperti biasanya, ia selalu berangkat lebih awal bersama shakira. Nama mereka senada, seperti kembar katanya. Ditambah mereka ternyata se frekuensi, jadi selalu bisa berusaha ngerti antara satu sama lain.

Angin kampus membuat bibir xaviera tersenyum lebar, ia menikmati setiap langkah kaki yang menapak.

"Kamu udah makan?", tanya shakira.

"Udah kok", jawabnya.

SUUuuitttsssss........

Sebuah bola melintas di atas mereka dan tidak sengaja mengenai orang yang ada di belakang xaviera. Tapi bukannya korban itu marah, ia malah mengambil bola yang jatuh.

Kemudian seorang lelaki putih tinggi menghampiri orang yang terkena bola tadi. Ia meminta bolanya kembali, dan orang itu memberikannya dengan gugup gelisah.

"Maaf, saya harusnya tidak berdiri disini tadi", ucap orang itu dengan ekspresi ketakutan.

Lelaki itu mengangguk, kemudian ia pergi begitu saja.

Xaviera terheran kebingungan, kenapa korban yang meminta maaf. Bukannya itu bukan hal yang wajar. Bagaimana pun juga orang itu tetap jadi korbannya.

Tapi jangan pernah meremehkan xaviera, dia selalu teliti dalam menganalisa suatu persoalan. Dengan spontan matanya langsung tertuju pada jaket bomber lelaki putih tinggi itu. Terdapat tulisan dibelakangnya "koboy kampus".

Beberapa detik kemudian, ada pria lain yang menghampiri xaviera dan shakira.

"Hai...", sapa sandy.

Merekapun spontan menengok ke sumber suara.

"Sandy?", kata xaviera.

"Of course, it's me", jawab sandy sambil berbangga hati karena xaviera mengingat dirinya.

Disisi lain ada orang yang takut berinteraksi dengan sandy. Shakira memilih diam dan menyimak obrolan mereka berdua.

"Maaf ya kita udah ceroboh tadi, hampir aja bola itu mengenai kamu", ucap sandy terlihat khawatir.

"It's okay, yang penting aku baik-baik aja", kata xaviera.

"SAN, CABUT YUKK", ajak temannya yang berteriak di sebrang sana.

"OKE", saut sandy.

"Kayaknya aku harus pergi dulu, kapan-kapan kita ngobrol lagi", katanya.

"Iyaa".

Sandy pun pergi bersama teman-tamannya.

Saat sandy membalikan badan, jaket dan tulisan yang sama terlihat jelas oleh mata xaviera. Apa sandy ada hubungannya dengan lelaki tadi?.

"Siapa sandy sebenernya?", gumam xaviera.

Sedari tadi xaviera terus memikirkan keterlibatan sandy dengan lelaki tadi. Sampai shakira menepuk pundaknya, lalu lamunannya tersadar.

"Hey.. mikirin apasih?", tanya shakira.

"Ehh", kaget dirinya, "gaada shaki, kita ke kelas sekarang yuk", ajak xaviera mengalihkan pembicaraan.

Merekapun pergi ke kelas bersamaan.

Di lantai atas, gang motor koboy kampus sedang memperhatikan gerak gerik xaviera dan shakira. Sandy tidak akan membiarkan xaviera jatuh hati ke cowok lain. Ia harus menambahkan setiap moment berharga di hari-harinya xaviera.

Setelah mereka berdua pergi, koboy kampus juga pergi ke basecamp-nya.



Di ruang kelas sebelum pelajaran. Shakira terus memperhatikan xaviera yang bengong dari tadi.

"Kenapa si vir? Kalo ada apa-apa cerita", kata shakira.

"Hah?", xaviera tersadar lagi dari lamunannya. "Aduhhh... kenapa aku harus mikirin lelaki tadi ya?", ucap xaviera keceplosan.

"Lelaki yang mana vir? Rio atau sandy?", tanya shakira memastikan.

"E-euhh... oh rio namanya?", elak xaviera.

"Iya, kalo yang ngajak ngobrol kamu itu sandy. Kamu juga udah tau kan?", tanya shakira.

"Hehe".

"Kenal dari mana vir?", tanya shakira.

"Siapa?".

"Kenapa kamu bisa kenal sandy?", tanya-nya.

"Kita pernah pulang bareng", singkat xaviera.

"Tapi-".

"Tapi kenapa rio sama sandy pake jaket yang sama?, mereka satu circle kah?", potong xaviera.

"Ii-iya".

"Namanya koboy kampus?", tanya xaviera lagi.

"Ii-iya".

"Hmmmm".

"Ni anak bukan sembarang anak, dia analisis sendiri mengenai koboy kampus sebelum aku kasih tau", dalam hati shakira.

"Kenapa korban tadi malah minta maaf ke rio? Harusnya rio kan yang minta maaf duluan. Karena di posisi itu dia yang salah", jelas xaviera.

Ia terus menyecer shakira dengan semua teka tekinya. Xaviera ingin jawaban itu segera. Otaknya merespon setiap hal kecil yang ia ketahui.

KRringgggg.....

"Hehe.. udah bel, dilanjut nanti ngobrolnya", ujar shakira.

"Selamat", dalam hati shakira.


















Stay tune...

😉

Crush of ChampionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang