SELAMAT MEMBACA
1 Minggu setelah kepergian Nek Aya untuk selamanya, Ferrel masih terus-terusan menjaga jarak terhadap teman-temannya, bahkan Flora yang notabene adalah kekasih nya tersebut.
Setelah pulang sekolah Ferrel melajukan motor kesayanganya itu untuk pulang ke rumah. Dan kini Ferrel sudah sampai TPU tempat Nek Aya di makamkan, dan rumah yang ia maksud adalah sang nenek cinta pertama Ferrel.
“Nek, Ferrel datang lagi"Lalu ia menaburkan bunga.“bosen ga sih, kalo Ferrel selalu temenin gini"Lanjutnya.
“Nenek tau ga sih, setelah nenek tinggalin Ferrel, jauh di lubuk hati Ferrel selalu berasa ada yang kurang, nenek inget ga waktu Ferrel selalu bolos ngaji demi main warnet, terus nenek selalu marah, dan selalu bilang kaya gini, kalo kamu bolos ngaji terus, nanti siapa yang ngajiin nenek"Ferrel kini sudah terisak dengan tangisnya. Bahkan kini tangisnya sampai tak mengeluarkan suara sama sekali.
“Aku kira perkataan nenek gaakan kejadian nek, Ferrel selalu percaya bahwa semua yang hadir pasti akan pergi, tapi ternyata sesakit ini Nek, nenek dunia Ferrel, Ferrel belum bisa tepatin semua janji Ferrel nek"Ferrel langsung memeluk gumpalan tanah itu, sambil menangis sekencang-kencangnya.
Tiba-tiba ada yang memeluk tubuh Ferrel dari belakang, dia adalah seseorang yang Ferrel hindari belakangan ini.
“Stop hindarin aku Rell, kamu bisa cerita ke aku, jangan buat aku ga berguna gini Rel"Flora menambah eratkan pelukannya itu. “aku, bunda kamu, Cepio, dan temen-temen kamu siap dengerin semua cerita kamu, jadi stop kamu ngerasa sendiri dan hindari kita semua"Flora berhasil, Flora berhasil mengeluarkan semua isi pikirannya itu.
“Nenek alasan aku untuk terus hidup Flo, setelah Bunda nitipin aku ke nenek sejak kecil, aku selalu berjanji bakal ngejaga nenek Flo, Ferrel kecil selalu berjanji suatu saat dia bakal berhasil mengejar cita-cita nya, Ferrel kecil selalu berjanji bakal ngelindungin nenek apapun yang terjadi, tapi Flo, Aku gagal Flo, AKU GAGAL FLORA"
“FERREL BODOH, SEHARUSNYA LU YANG MATI BODOH, LU GAGAL BODOH, SIALAN, SIALAN, SIALAN"Ferrel memukuli kepalanya dengan tangan nya sendiri, Tentu Flora mencoba menghentikan aksi Ferrel yang melukai dirinya sendiri, tetapi apa daya Flora tenaganya kalah jauh di bandingkan dengan Ferrel.
“stop jangan kaya gini Rell, Nenek gamau ngeliat kamu kaya gini, Nenek pasti sedih di atas sana Rel ngeliat kamu kaya gini, kamu tega buat nenek sedih?, sadar Rell"perkataan Flora berhasil membuat Ferrel berhenti memukuli dirinya sendiri.
“Flo"Ucap Ferrel pelan, bahkan Flora hampir tak mendengarnya, lalu Ferrel menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan Flora.
“Aku gagal Flo"Ferrel menangis dalam dekapan Flora.
“kegagalan bukanlah akhir Rel, sekarang saatnya kamu buktiin sama nenek kamu bahwa kamu bakal nepatin janji kamu"Flora mengecup pucuk kepala Ferrel. “aku yakin kamu bisa"Lanjutnya.
Setelah mendengarkan ucapan Flora, Ferrel kini memejamkan matanya, kepalanya terasa amat pusing, mungkin ini adalah efek keseringan menangis. Lalu Flora menghubungi teman-temannya yang menunggu di parkiran TPU tersebut+Fiony untuk membantu Ferrel yang sudah pingsan itu.
*********
Mereka semua membawa Ferrel menuju rumah Ferrel, tak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka sampai ke rumah Ferrel.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATI RASA (END)
Teen FictionMengikhlaskan orang tersayang tidak cukup dengan waktu sebentar.Bahkan bagi sebagian orang,butuh waktu seumur hidup. -ferrel alicia tamara