CHAPTER 31

622 86 43
                                    

SELAMAT MEMBACA

Hari ini adalah hari keberangkatan Ferrel menuju kepemusatan latihan, tetapi sebelum itu ia harus bertemu dengan Flora.

Setelah 3 hari lamanya Ferrel berusaha untuk bertemu dengan gadis kesayangan nya itu, akhirnya hari ini ia akan bertemu dengan nya. Flora menghubungi Ferrel dengan nomor handphone baru dan memilih tempat yang pas untuk bertemu.

Di taman yang cukup sepi, letaknya tak jauh dari tempat pemusatan pelatihan Ferrel. Tempatnya lumayan sepi seperti yang Ferrel harapkan.

Ferrel sudah menunggu kurang lebih 20 menit lamanya dari waktu yang di tentukan. Tapi tak apa, mungkin Flora terjebak kemacetan ibu kota pikirnya.

Bucket bunga di tangan nya menjadi bukti bahwa Ferrel sangat merindukan nya, bahkan Bucket bunga yang Ferrel beli adalah bunga kesukaan wanita kesayangan nya itu. Rasanya tak sabar bertemu dengan nya setelah bertahun-tahun lamanya tak bertemu.

Saat Ferrel sedang tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa bahagia nya Flora bertemu dengan Ferrel, tanpa Ferrel sadari ternyata Flora sudah sampai tepat di depannya.

"Rell"Panggilnya

Sontak Ferrel melepaskan Bucket bunga yang sedari ia genggam dan lebih memilih untuk memeluk wanita bertubuh mungil kesayangan nya ini.

"Floo... Aku kangen Floo"lirihnya, Ferrel semakin mempererat pelukannya itu.

"R-rell aku gabisa nafas"sontak Ferrel melepaskan pelukannya nya itu, dan lebih memilih menggenggam tangan wanita kesayangan nya itu dan mengajak nya duduk.

"Floo... Aku kangen"Flora tersenyum gemas kearah Ferrel yang sudah menyenderkan kepalanya di bahu Flora.

"Aku juga kangen, bukan cuma kamu aja"Flora lebih memilih untuk mengelus-elus kepala Ferrel.

Lalu Ferrel menceritakan semua apa saja yang di laluinya saat berada di Spanyol, mulai dari susahnya beradaptasi dengan cuaca, bahasa dan lain-lain. Ferrel begitu semangat bercerita. Dan Flora tak pernah berubah, selalu menjadi pendengar terbaik untuk Ferrel sesuai janjinya kala itu.

"..... Terus aku ceritain semua tentang kamu ke mereka, Kalo aku udah punya calon istri di indonesia, suatu saat kita bakal bangun rumah tangga yang sangat indah. Dan aku janji bakal undang mereka ke acara pernikahan kita nanti"Flora hanya tersenyum manis kearah Ferrel, tetapi di lubuk hatinya, Flora merasa sudah mengkhianati Ferrel, bahkan rasanya ia ingin menangis sekencang-kencangnya saat ini juga.

"Rell,,,, Kamu inget ga dengan perkataan kamu sebelum kamu pergi waktu itu? "

"Apa? Jujur aku lupa hehehe"

Lalu Flora memindahkan kepala Ferrel ke kedua pahanya, karena bahunya sudah sedikit terasa pegal. "Kalo suatu saat aku udah nemuin yang buat aku bahagia kamu bakal rela ngelihat aku bahagia walaupun ga sama kamu kan? "Mengapa Flora tiba-tiba menanyakan itu? Ferrel pun langsung kembali keposisi duduk, dan menatap Flora dengan serius.

"Flo, apa maksud kamu? Kenapa tiba-tiba bahas itu lagi. Aku udah pulang, mulai sekarang kita bakal lebih sering bertemu, aku bakal lebih sering pulang ke Indonesia buat ketemu kamu, aku mohon jangan bah-"tiba-tiba Flora memotong ucapan Ferrel.

"Maaf Rell, aku gabisa nepatin janji aku buat selalu nunggu kamu. Nyatanya setelah kepergian kamu, dimana aku benar-benar hancur, Hari-hari terasa biasa-biasa aja bagiku, dia datang berikan warna yang baru di hidup ku Rell"

MATI RASA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang