TTF #2

41 8 0
                                    

Hari ini Jeno pergi ke sebuah agensi ternama yang sudah menaungi aktor dan aktris papan atas di Negeri ini. Kontraknya dengan agensi lama sudah berakhir dan ia memutuskan untuk tidak memperpanjang. Alasan utamanya, ia ingin mengepakkan sayap karirnya untuk terbang lebih tinggi.

Sebenarnya ada banyak agensi yang menawarkan diri untuk bekerja sama dengan Jeno, namun isi perjanjian kerjasama yang menurut kuasa hukum Jeno paling baik ialah agensi NJM. Agensi tersebut adalah agensi yang manaungi Haechan juga.

"Welcome, Jeno! Saya sangat sangat bahagia bisa memiliki aktor tampan seperti kamu yang akan menjadi aset baru dalam agensi ini." Komentar Jaemin selaku pemilik dan CEO agensi ini.

"Saya juga senang dan saya harap Bapak bisa membuat karir saya semakin melejit," jawab Jeno.

"Silahkan berkeliling perusahaan semaumu, kau bisa menggunakan studio sesukamu, disini juga ada private gym, spa, dan pool. Banyak fasilitas yang bisa kau gunakan, namun disini saya tidak membuka jasa pemuas nafsu ya." Jaemin menerangkan secara terang-terangan.

"Bercanda saya bercanda..." lanjut Jaemin.

Jeno akhirnya pergi berkeliling sendiri karena managernya harus segera kembali ke agensi lama untuk menyelesaikan beberapa urusan dan membawa barangnya untuk disimpan diruangan agensi barunya sekarang.

Dirinya terkagum-kagum melihat isi gym yang tidak besar namun peralatannya cukup lengkap. Kemudian ia ke tempat kolam renang indoor lengkap dengan jacuzzi juga didalamnya. "Luar biasa," Puji Jeno dengan mata berbinar.

Jaemin sudah menjelaskan fasilitas tersebut bisa digunakan sharing bisa juga secara private dengan booking via aplikasi khusus member agensi. Fasilitas yang tersedia meman untuk memanjakan seluruh artisnya. Bahkan ia memberikan satu ruangan tiap artis untuk menyimpan piala penghargaan atau karya, sehingga saat wawancara acara apapun artis bisa memilih ruangan tersebut dibandingkan rumahnya yang private.

Langkah Jeno kini ke arah ruangan miliknya, namun belum sampai kakinya terhenti didepan pintu bertuliskan 'Haechan Pria Tampan Nomor 1'. Pintu tersebut tidak tertutup rapat sehingga Jeno yang iseng memilih membuka sedikit dan mengintip. Entah keberuntungan atau kesialan ia melihat Haechan tengah duduk di sofa dengan erangan sedikit mendesah. Kakinya pun memilih masuk diam-diam.

— TTF –

Kondisi tubuh Haechan cukup lelah hari ini karena jadwal syuting drama yang cukup padat belakangan. Haechan memilih beristirahat di agensi yang jaraknya 100 meter dari lokasi syutingnya sekarang. Haechan merasakan tubuhnya sedikit demam dan memilih berbaring di sofa. "Ji, belikan aku obat panas, setelah itu kau bisa pulang beristirahat dan ambil perlengkapan dirumah untuk syuting besok karena kita akan menginap di lokasi syuting malam ini. Sementara aku akan istirahat disini"

"Obat panas? Kau ngga salah meminumnya sekarang? Yakin bisa menyelesaikan dalam waktu 8 jam kedepan?" Tanya Jisung bertubi-tubi.

"Iya," Jawab Haechan singkat dan memilih tertidur karena matanya terasa berat setelah bekerja.

Jisung benar-benar membelikan obat panas dan menaruhnya diatas meja karena Haechan tertidur. Ia pun pergi sesuai arahan Haechan sebelumnya.

Tanpa sepengetahuan Haechan, Jisung, pria yang cukup polos dan terlalu banyak membaca webtoon dengan genre bermuatan dewasa itu berpikir obat panas yang Haechan butuhkan ialah penambah gairah seksual.

Haechan meminumnya dengan 2 tablet sekaligus dan berharap demam lekas turun akibat lelah yang dialaminya. Naasnya Haechan baru tidur 15 menit merasakan tubuhnya mulai bergejolak, rasa panas sekujur tubuh bertambah namun berbeda dari sebelumnya, Haechan mulai mengerang dengan mata sayu merasakan tubuhnya menggeliat dan sensitif.

Tubuhnya beranjak dari sofa dan menegak air sebanyak-banyaknya untuk menetralisir rasa panas, sayangnya tidak berhasil. Kini Haechan kembali duduk di sofa ia berusaha mengembalikkan kesadaran dan melihat obat diatas meja.

"Shit, Jisung!!" Ia tersadarkan bahwa obat yang ia pinta tidak sesuai dengan yang adiknya berikan itu. Nasi sudah menjadi bubur, kini tubuhnya sudah bergejolak akibat 2 tablet yang ia minum

"Nggghhh..." Haechan mengerang dan mendesah memegang asetnya yang berada dibalik celana jeans yang ia gunakan.

Haechan hanya memainkan jemarinya diatas celana jeans membuat kepemilikannya semakin mengeras dan terasa tidak cukup hingga tiba-tiba jemari kekar menjamahnya dan membuat Haechan mendesah keenakan, "Aaahhh"

Haechan menengadahkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang berada dibelakangnya dan dengan tidak sopan meremas miliknya.

"Fuck you!!!" Haechan berteriak ketika melihat Jeno berdiri dibelakang sofa dan membungkuk dengan tangan meremas penisnya dibalik celana jeans.

"Ternyata kau nakal, ya?" Mata Jeno menangkap obat yang berada diatas meja, ia tahu persis obat itu.

like, comment, and share
Thank You

TRAGEDY TO FATE // NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang