PROLOG

5 2 0
                                    

Anwar adalah seorang penulis novel terkenal, novelnya banyak diminati oleh orang – orang terutama anak muda zaman sekarang. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Anwar itu, yang mereka tahu adalah AR nama penulis dari kreasi novel – novelnya. Saat ini Anwar telah banyak diminati oleh penerbit – penerbit buku yang menginginkan Anwar mengirim naskahnya ke perusahannya. Dari semua itu Anwar hanya setia dengan perusahaan penerbit pertamanya, sekaligus penerbit yang menerbitkan novel pertamanya. Oleh karena itu Anwar selalu menolak setiap tawaran penerbit – penerbit lain meski tawaran itu lebih besar dari penerbitnya. Anwar adalah orang yang setia akan hal pertama yang ia dapatkan / alami.

Suatu hari ketika Anwar sedang mengerjakan novelnya, ia mendapat panggilan dari manager Penerbit bukunya sekaligus teman akrabnya dulu.

" Pak Anwar, maaf pak bapak dipanggil sama Pak Jehan di ruangannya. "

Ucap Salah satu karyawan penerbit.

" Pak jehan ? ada apa ya ? "

Tanya Anwar masih tidak bisa lepas dari laptopnya

" Saya kurang tahu pak, tapi saya cuman disuruh manggil bapak ke ruangannya, "

Jelas Karyawan itu.

" Ohh... oke. Yaudah nanti saya kesana. Makasih ya. "

Ucap Anwar.

Anwar tetap melanjutkan tulisannya.

Setelah 30 menit lama menunggu, Anwar akhirnya datang ke ruangan Pak Jehan.

Tok Tok

Anwar masuk ke dalam. Terlihat Pak Jehan sedang berkomunikasi dengan seseorang. Pak Jehan melambaikan kode untuk menunggu sebentar.

" Iya pak, nanti kita bicarakan lagi soal kesepakatannya. Nanti klita agenda kan lagi. Oke ? "

" Iya – iya. Sampai ketemu nanti ya pak... ya... "

Ucap Pak Jehan berbicara di telpon.

Anwar duduk dikursi tamu.

" Anwar – Anwar, gue manggil lo dari kapan tahu. Baru sekarang datang ke sini. Udah jam berapa ini mas Anwar ? "

Ucap Pak Jehan

" Baru 11. 30. Saya cuman punya 15 menit jadi tolong dipercepat kalo ada yang mau diomongin. "

Ucap Anwar.

" Aduhhhhh... emang gak bisa apa tinggalin sebentar nashkah lo hah ? sebentar doing loh, kan lo bisa lanjut lagi entar. Kenapa juga harus nunggu sampe jam istirahat sih... "

Ucap Pak Jehan.

" Han... waktu gue gak banyak, kalo lo cuman mau protes soal jadwal gue. Gue gak bakal ngerubah apapun. "

Anwar berdiri hendak pergi keluar.

" Eh – eh bentar... baru duduk bentar udah mau pergi aje. Duduk dulu napa sih, lo juga cape kan abis nulis dari pagi. Relax aja mas. Rebahan atau streaching kek. "

Ucap Pak Jehan.

Anwar menatap serius ke Pak Jehan.

" Ada apaan buruan ! "

Ucap Anwar.

Pak Jehan mendekat ke Anwar.

" Jadi gini... gue tadi dapat tawaran... tapi tawaran ini beda dari yang sebelumnya... "

Ucap Pak Jehan.

" Gue udah bilang ! gua gak mau dapat tawaran apapun dari penerbit lain ! lo ngerti sih maksud gua han !? "

BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang