6

8 0 0
                                    

E N A M

Siang ini cukup terik, dan rutinitas yang wajib Amerta lakukan adalah memakai ulang tabir surya di wajah nya sekaligus di wajah laki-laki yang baru saja Amerta lihat sedang memiringkan ponsel pintar nya bermain game.

"Jisa! Jangan ngabaiin gueee!" Amerta menarik-narik lengan seragam putih abu yang Jisa pakai. Baiklah jika sudah seperti ini, maka Jisa tidak bisa melakukan apapun.

"Kenapa? Lo mau ngapain sama gue, biar lo ngga gabut karna hp lo di cas." Yaa sudah menjadi kebiasaan bagi Amerta yang ponsel pintar nya tengah di isi daya, maka Amerta akan menganggu nya, tapi jika itu Jisa yang melakukan nya, maka Jisa akan mendapat semburan ceramah dari gadis itu.

Amerta tersenyum lebar menampilkan deretan gigi nya yang rapih. Gadis itu mengetukkan jarinya pada dagu mencoba untuk berpikir, sebelum pada akhirnya dia mengambil sebuah buku catatan dan membukanya tepat sebelum halaman terakhir.

"LIST JANJI JANJI JISA"

•Ke GI cari benda benda lucu
•Menelusuri Blok M harus ke setiap toko nya
•Ke Aquarium Liat ubur - ubur
•Liat senja di pelabuhan Sunda Kelapa
•Naik bianglala
•Jalan jalan ke Ancol
Motoran ke Bandung
•Naik sepeda muterin kota tua
•Ke toko buku beli buku
•Naik bebek-bebekkan
•Nyoba kopi di kafe sunyi
•Sholat di masjid Istiqlal
•Ke pasar malam
•Nonton di bioskop
•Jalan santai setelah hujan
•Ke Gramedia liat Liat novel sama manga
•Kemah - kemahan di teras rumah
•Beli baju samaan
masak-masakkan
•Ke monas

Kalo ngga di tepatin Jisa bakalan kena hukum berpasal atas tuduhan pemaksaan mau asing sama Amerta tapi Amerta ngga mau asing. LIST JANJI JANJI JISA ini sudah di lindungi oleh undang-undang dan di tanda tangani diatas materai di bawah ini. (Buatan Amerta hehe)

Yang bertanda tangan di bawah ini :
- JISA FARUIAN NUVIER
- AMERTA LEVIATHAN (makhluk paling lucu (jisa juga bilang gtu))

Jisa membulatkan mata nya tidak percaya, sedangkan yang memiliki buku catatan itu hanya menyengir tanpa dosa. "Sebanyak itu yaa janji gue?" Jisa mengelengkan kepala nya berulangkali.

"Kenapa ngga percaya? Mau denger rekamannya?" Amerta sudah siap-siap ingin berdiri ingin mengambil ponsel pintar nya yang berada di samping meja guru. Tapi belum sempat beranjak, Jisa sudah lebih dulu mencegah nya. 

"Iya iya gue percaya. Tapi, Mer, bukannya lo udah ke Aquarium yaa kemarin?"

Amerta kembali duduk. "Itu'kan janji sama lo bukan orang lain, lo tau ngga di sana gue selalu mikir kalo gue sama lo ke Aquarium pasti seru. Tapi niatnya mau ngajak lo sambil cerita, lo nya malah ngga berangkat tanpa ngabarin lagi. 'Kan kalo perginya sama lo, pulangnya kita bisa mampir ke Blok M." Ucap Amerta.

Jisa bisa menangkap raut wajah Amerta yang semula ceria berubah menjadi kecewa. Akhirnya laki-laki itu tersenyum dan mengusap lembut kepala Amerta.

"Besok gimana? Besok'kan tanggal merah, kita mulai perburuan buat ngeyelesaiin LIST JANJI JANJI JISA nya?" Ucap Jisa yang berhasil membuat Amerta kembali tersenyum ceria.

"Gua tunggu jam 8 pagi yaa."

"Iyaa."

"Jangan telat!"

"Iyaa."

-silent side-

Pagi ini Amerta sudah duduk di teras rumah nya dengan wajah yang masam, karna Jisa terlambat tiga puluh menit bahkan hampir mendekati empat puluh menit lamanya. Belum apa-apa aja Jisa sudah membuatnya bermuka masam seperti ini.

Silent SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang