DAD AND UNCLE

3.9K 36 0
                                    

By cacassecret

Raka menatap putrinya yang memakai hotpants, memperlihatkan pahanya yang putih dan mulus. Dia duduk di meja makan, menghadap Tasya yang sedang mencuci piring. Dia menatap tanpa berkedip pantat Tasya yang bergoyang dan ketika dia membungkuk, terlihat pantatnya yang sekal dan bulat.

Raka mengelus kontolnya yang tegang dan menolehkan kepalanya saat mendengar suara batuk pelan. Disana Adiknya menatap dengan seringai nakal.

Raka saat ini berusia 38 tahun yang terpaut 8 tahun dengan adiknya. Meskipun jarak umur yang jauh, tapi mereka memiliki nafsu yang sama terhadap putri tirinya. Mereka akan menidurinya malam ini, setelah ia memberikan obat tidur pada istrinya.

Celananya semakin sesak saat memikirkan akan meniduri Tasya. Raka tersenyum pada Dika dan kemudian pergi ke kamar mandi. Tidak lupa dia memberikan ciuman lembut pada istrinya disebelahnya yang terlihat mengantuk.

"Kamu bisa tidur duluan sayang, aku ada kerjaan sebentar." Dia berbisik, lalu tersenyum.
Istrinya mengangguk, memberikan ciuman balasan. Raka sekali lagi menatap pantat Tasya lalu bergegas ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya.

Sesampainya di kamar mandi, Raka membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya. Dia menggenggamnya dan bergerak perlahan ke atas dan kebawah. Dia menutup matanya sambil terus mengocoknya, membayangkan mulut kecil Tasya mengemut miliknya.

"Ohhhhh Papa ga tahan buat ngentotin kamu sayang," Raka mengerang keras.

Dia mengingat lagi rencana yang dibuatnya dengan Dika. Mereka hanya perlu menunggu istrinya tertidur lelap lalu mereka bisa puas mengentot Tasyanya yang manis. Dia akan menggenjot memek sempitnya sedangkan mulutnya disumpal kontol omnya.

Raka mengocok semakin cepat kontolnya, "Yahhh sayang ahhhh terima peju papa ahhhh." Dia mendesah keenakan.

Raka membersihkan dirinya dan keluar menuju kamar tidurnya. Saat berjalan dia bisa merasakan kontolnya yang masih keras dan berdenyut-denyut.

Dia membuka kamar, menemukan istrinya sudah tertidur. Dia mendekat dan bisa mendengar dengkuran pelan. Dia meremas kencang payudaranya dan tidak mendapat respon.

Raka menyeringai lalu menyelimuti istrinya. Dia berbisik, "Tidur yang nyenyak ya sayang. Malam ini putrimu jadi lonte milik kami." Dia mengecup bibirnya.

Raka pergi ke ruang tamu, dia bisa mendengar suara tv yang keras. Dia mendekati mereka dan mengambil duduk di sebelah Tasya. Raka melirik sekilas gelas kosong yang dia yakini sudah diberi obat perangsang oleh Dika.

Tasya yang menyadari keberadaannya melayangkan senyuman manis. Raka melingkarkan tangannya dilengan Tasya. Meremasnya ringan lalu menarik Tasya untuk bersandar.

Tasya bersandar dengan nyaman lalu mereka lanjut menonton film. Jari Raka mengelus sensual di lengan Tasya yang terekspos. Membuat Tasya semakin menempelkan tubuhnya.

"Mmmhhh," erang Tasya tiba-tiba. Dia melipat tangannya dan meringkuk di pelukannya.

"Kenapa sayang?"

"Gapapa, Pa. Aku cuman kedinginan."

"Yaudah sini papa peluk." Ucap Raka dan menurunkan tangannya ke pinggang Tasya sedangkan tangan satunya dia taruh dipahanya. Dia mengelusnya perlahan dan tersenyum senang ketika mulut Tasya terbuka, menahan desahannya.

Tasya bergerak gelisah dan merapatkan kakinya. Menekan-nekan pahanya sambil menahan nikmat.

"Ahhhh... O-om?" Desah Tasya yang membuat Raka mengkode ke adiknya untuk mendekat.

"Kenapa sayang?" Dika bertanya dan menaruh tangannya di paha Tasya.

"Ngghhh om tadi naruh apa diminumanku? Tasya kok aneh gini sih."

ONLYFAMS (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang