Ruangan aula begitu hening. Tak seorang pun yang berani berbicara saat menyaksikan proses pengadilan terhadap Billy, malaikat yang melakukan kesalahan besar, tanpa ada yang berani memberontak ataupun membela.
Kedua tangan dan kaki Billy diikat rantai besi. Seluruh tubuhnya dirantai besi berduri. Dia berlutut di hadapan para petinggi yang menatap tajam karena marah.
"Billy, kesalahan yang kau lakukan kali ini sudah tidak bisa diampuni!" teriak salah satu petinggi dengan penuh amarah.
"Aku pun tidak pernah mengharap pengampunan dari kalian!" balas Billy, suara tak kalah tinggi.
"Kau!" Ketua yang lain ikut naik darah.
Seorang malaikat berwajah imut segera berjalan ke depan para ketua, lalu memberi hormat. Raut wajahnya terlihat khawatir dan juga takut.
"Mohon maaf, jika aku lancang. Mohon para ketua untuk mempertimbangkan kembali dan memberi kesempatan pada Billy, bagaimana pun dia juga-" Saint tidak melanjutkan ucapannya, karena terkejut.
Brak!
Salah satu ketua, memukulkan tongkatnya ke lantai hingga membuat guncangan sesaat. Tampak jelas, dia begitu murka mendengar ucapan Saint, hingga wajahnya terlihat begitu menakutkan. Semua malaikat yang ada di sana menjadi ketakutan dan tidak ada yang berani mengangkat wajahnya, kecuali Billy.
"Berani-beraninya kamu memohon pengampunan hanya untuk iblis ini! Apa kamu sadar, dia bukan lagi malaikat, tapi dia sudah menjelma menjadi iblis! Iblis terkutuk!" Ketua satu semakin murka hingga berdiri dari posisi duduknya.
"Saint, seharusnya kau tidak perlu memohon pengampunan untuknya. Karena, iblis tidak bisa berada di sini! Iblis seharusnya berada di neraka!" kata ketua dua, sorot matanya tajam menatap Billy.
"Tapi-" Saint kembali menggantung ucapannya sambil menatap para ketua dengan pandangan sedih.
"Saint, kamu tidak perlu memohon untukku. Karena aku tidak akan pernah mau tinggal di sini lagi! Aku sudah muak dengan semua wajah malaikat yang mereka tunjukkan!" Suara Billy terdengar sangat dingin dan tegas.
Saint langsung mengalihkan pandangannya kearah Billy dengan pandangan sedih. Saint dan Bily adalah sahabat sejak kecil. Mereka selalu bersama hingga dewasa.
Ketika mengetahui apa yang terjadi pada Billy, Saint sangat sedih dan berusaha untuk menolongnya. Namun, keputusan para ketua tidak bisa berubah. Tidak ada lagi yang bisa Saint lakukan untuk menyelamatkan sahabatnya. Billy pun sudah mengatakan jika dirinya tidak mau lagi tinggal bersama malaikat lainnya.
"Kami sudah memutuskan hukuman untukmu! Kau akan disegel di dunia manusia dan seluruh kekuatanmu akan hilang," kata ketua tiga. Terlihat jelas dia tidak menyukai Billy.
Saint begitu terkejut mendengar keputusan para ketua. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah depan, menatap para ketua dengan ekspresi terkejut. Saint tidak pernah mengira jika hukuman yang akan diterima Billy begitu berat. Tersegel selamanya di dunia manusia, yang berarti tidak akan kesempatan bagi Billy untuk bangkit.
"Cepat, seret dia! Jatuhkan dia ke jurang keputusasaan!" perintah ketua satu dengan sangat murka.
Dua malaikat penjaga segera menghampiri Billy dan langsung menariknya. Menyeretkan menuju jurang keputusasaan yang berada tak jauh dari ruang pengadilan. Saint segera menghampiri Billy sebelum para malaikat penjaga mendorongnya.
"Ly, aku mohon untuk terakhir kalinya. Akui kesalahanmu dan katakan jika kamu tidak akan mengulanginya lagi," ucap Saint, begitu mengkhawatirkan sahabatnya.
"Aku tidak akan menarik kata-kataku, Saint. Aku tidak mau lagi tinggal di sini dan mengakui kesalahanku. Apa yang aku lakukan tidaklah salah! Mereka lah yang memulainya! Mereka lah yang melakukan kesalahan besar! Suatu saat aku pasti akan kembali untuk membalas perbuatan kalian semua!" balas Billy dengan nada tegas disela jalan menuju jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Sincerity
FanfictionKisah seorang malaikat yang dihukum dan disegel di sebuah batu di tengah hutan. Ribuan tahun berlalu, malaikat itu masih tertidur sampai suatu kejadian tak terduga terjadi. Karena, ketidak sengajaan seseorang melepas segel hingga malaikat itu terban...