PART 3

25 7 17
                                    

JESSLYN POV

Aku pun kembali ke bangku barisan penonton untuk melanjutkan menonton pertandingan. Aku akhirnya menyadari kenapa orang- orang terus memperhatikanku belakangan ini, mungkin Archie membutuhkan waktu untuk memeberitahukan hal ini padaku. Aku berusaha untuk tetap berfikiran positif.

Riuhan penonton menyadarkanku

"GO ARCHIE, GO THEO!!"

Terdengar dering telfon, berasal dari handphone Karina

"sebentar, aku keluar dulu utuk mengangkat telfon ini" karina menepuk bahu ku

Tak lama, masuk lah pesan untukku itu dari Karina

Pesan Chat

" Jess, maaf sepertinya aku tidak bisa melanjutkan tontonan tiba-tiba saja ibuku masuk rumah sakit"

"apakah kau perlu aku untuk menemani?"

"tidak terima kasih, sebaiknya kau lanjutkan saja menonton pertandingan"

"baiklah kalau begitu"

" maaf ya aku juga sepertinya tidak bisa mengantarmu pulang"

"tidak apa-apa"

Pertandingan berlangsung dengan sengit, sedangkan waktu sebentar lagi habis, satu lagi poin akan membuat team kampus kami menang. Dengan waktu yang sempit Theo membawa bola ke arah ring basket. Detik - detik akhir yang menegangkan Theo berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket.

Pritttt....

Team kami menang, riuhan penonton semakin menggila, aku pun berdiri dan mengikuti penonton turun ke lapangan. Memeluk Archie dan melihat Theo di angkat ke atas oleh penonton.

"selamat telah berhasil memenangkan pertandingan ini" ucapku sembari memeluk Archie

Aku pun menghampiri Theo untuk memberinya ucapan selamat

"selamat telah memberikan poin di saat akhir pertandingan"

Ia menjabat tangan ku kembali agak lama, melihatku dan hanya tersenyum miring.

"sepertinya, aku tidak bisa mengantar mu pulang. Aku masih ada urusan dengan teman- lainnya termasuk Sophie" Sophie hanya melihat ku dengan tersenyum.

"bagaimana jika Theo saja yang mengantarmu pulang? Kalian kan searah"

ucap Archie kepada Theo. Belum sempat Theo menjawab Archie menambahkan ucapannya

" aku titip padamu ya" Archie melepas pelukanku, aku pun mengikuti Theo ke mobil nya.

"masuklah" aku pun masuk kedalam mobil Theo

Di dalam mobil keheningan menyelimuti kami.

"dimana alamat rumah mu?"

" sebentar aku atur gps nya"

Keheningan menyelimuti kami lagi

" terima kasih sudah mengantarku, aku dengar kau penanggung jawab kelas kami. Apakah aku boleh minta bantuan jika sedang kesulitan? Aku masih berada di tahap adaptasi"

"ya,hanya untuk urusan kampus"

"ehem, kudengar kau memiliki kakak seorang pianis?"

"yapp, ia juga lulusan kampus kita darimana kau tahu?"

" aku tidak sengaja mendengar nya saat hari pertama kau masuk."

" kakak ku sudah lama tiada, ia terlibat kecelakaan"

THEO POV

Aku mencengkram setir mobil saat dia bicara mengenai kecelakaan itu.

"apakah kau memiliki kakak juga?" dengan helaan nafas aku menjawab

" ya, kakak ku juga sudah tiada. Sama denganmu kakak ku juga terlibat kecelakaan"

" ah maafkan aku tidak tahu kakak mu juga sudah tiada."

Aku mati-mati an menahan emosi ku dari semenjak ia masuk, aku akan memastikan ia merasakan kehilangan orang yang ia cintai.

"sudah sampai, sekali lagi terima kasih ya" ia pun turun dari mobil ku

" baiklah" aku pun memandang punggung nya yang pergi memasuki pagar rumah nya.

Ah aku lupa untuk meminta nomor telfonnya.

JESSLYN POV

Akhirnya aku sampai dirumah, lebih baik aku mengabari Archie

Pesan Chat

" Aku sudah sampai di rumah, bagaimana denganmu"

"aku dan teman-teman masih di bagian akademisi"

"sepertinya menjelang kelulusan kau semakin sibuk"

"tentu saja, aku harap kau dapat mengerti"

"baiklah, jangan lupa istirahat"

Setelah itu aku mematikan ponsel ku untuk bersiap membersihkan diri.

Setelah beberapa bulan menyelesaikan satu semester yang membosankan ini, tibalah hari dimana Archie lulus. Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta kelulusan karena aku di undang sebagai pasangan Archie. Setelah sampai disana, seperti biasa pesta tampak meriah serta Dj yang bermain musik cukup keras. Archie menyambut ku, sepertinya ia sedikit mabuk kami pun pergi ke lantai dansa untuk menari. Kulihat Sophie kesini dengan Theo, aku tidak tahu jika Sophie dan Theo sedekat itu.

Setelah berdansa, kami mulai minum-minum. Kepala ku sedikit pening, aku pun berlalu ke toilet untuk buang air kecil. Aku pun keluar dari toilet dan berbenah diri, saat itulah aku dihadang oleh Theo.

"hey ada apa denganmu? Sepertinya kau mabuk"

Saat itulah ia berusaha memelukku, aku pun sedikit memberontak dan membawa Theo ke kursi. Setelah beberapa saat, aku pun bangun untuk memberitahu Archie kalau Theo mabuk berat.

Aku pun berjalan ke arah Archie, namun tak kusangka aku melihat nya sedang berciuman dengan wanita itu... Sophie. Aku yakin ia sadar melakukan hal itu, aku pun meremas baju dress ku dan pergi keluar dari tempat pesta dan memanggil supir untuk pulang. Tidak ada air mata yang keluar, air mata ku sudah habis karena kekecewaanku yang begitu dalam.

THEO POV

Sophie mengajakku untuk emenjadi pasangannya di pesta ini, namun aku yakin ia mempunyai rencana nya tersendiri. Ia terus menempel dengan Archie sana sini. Tak kusangka rencana ku sukses dijalankan oleh orang lain, aku melihat Jesslyn pergi ke toilet lalu aku ikuti. Aku lihat Sophie berciuman dengan Archie, aku merasa kasihan dengannya secepat ini ia kehilangan orang yang dia sayang. Aku masih ingin bermain-main denganmu Jess.

Aku memutuskan untuk pura-pura menjadi mabuk dan memeluknya, aku harap Archie bisa melihatnya juga. Tetapi, sepertinya hal ini gagal untuk dilakukan Jesslyn malah membawaku untuk duduk di kursi. Setelah nya saat aku berfikir cara ini gagal 100 persen, setengah kemenangan terjadi. Jesslyn melihat Archie dan Sophie berciuman dan pergi keluar tempat pesta.

Bersambung ke Part 4...

Apa sih yang kalian harapkan dari masing-masing pemain? boleh tulis saran nya yaa ^^

Theo >>


Jesslyn>>



Archie >>


Sophie>>


vote and comment juseyooo

Fate LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang