13

606 54 8
                                    

Sekitar jam tiga pagi Taeyong kebangun karena denger suara ngerengek di sampingnya. Ditenangkannya Mark yang terlihat gak nyaman, tapi waktu badannya di pegang kerasa agak hangat. Taeyong melepaskan pelukan tangan Jaehyun di perutnya, bangkit untuk duduk dan menggendong Mark. Anak bayi itu jadi menangis

Sebenarnya Taeyong cukup bingung harus berbuat apa, dia kan gak pernah ngalamin ini sebelumnya. Cuma dia berusaha buat gak panik

Karena Mark nangisnya makin kencang, Jaehyun jadi kebangun. Dia ngerjapin matanya pelan,

"kenapa sih?" tanya Jaehyun dengan suaranya yang serak khas baru bangun tidur

"badannya anget, bangun dong aku gak tau harus apa"

Mendengar itu, Jaehyun sontak bangun dari tidurnya. Langsung duduk tegak seolah-olah dia tidak tidur sebelumnya.

"kok bisa? kenapa? emangnya tadi mandi gak pakai air hangat ya?"

Taeyong menggeleng pelan, "engga kok, tadi pake air hangat. Kayaknya karena cuaca nya yang lagi gak jelas deh akhir-akhir ini..."

Jaehyun mengangguk membenarkan, iya juga pikirnya. Lalu, karena tangis Mark tidak kunjung mereda Taeyong akhirnya mengendong nya dengan gendongan bayi yang biasa ia gunakan saat ingin membuat Mark tidur, harap-harap bayi itu bisa sedikit tenang

Taeyong jelas sekarang super duper khawatir, raut wajahnya nya menyiratkan rasa khawatir yang begitu besar.

"kompres aja kali bu? atau gimana?" tanya Jaehyun

"aku gak ngerti, emang harusnya gimana?" Jaehyun yang ditanya balik pun mengedikkan bahu nya tidak tahu

Kemudian, ia membuka ponsel pintarnya, mencari solusi yang tepat untuk bayi yang sedang merasa tidak enak badan.

"disini katanya kompres bayi, terus kasih asi? kamu ada asi?" tanya Jaehyun yang langsung dihadiahi geplakan pelan di kepalanya

"mikir lah!" ucap Taeyong kesal

Jaehyun meringis pelan. Kemudian dirinya beranjak dari sana, menyambar kunci motor Taeyong yang tergeletak dan berjalan keluar kamar

"mau kemana?" tanya Taeyong

"beli kompresan bayi itu loh yang nempel di jidat"

"pake jaket, nanti kamu ikut sakit juga repot" ucap Taeyong yang memberikan jaketnya ke Jaehyun

Setelahnya, Jaehyun segera pergi. Sedang Taeyong masih berusaha menenangkan Mark yang terus menangis di gendongannya. Dirinya berjalan kesana kemari, mengayun-ayunkan ke kanan dan kiri, namun tangis Mark juga tak kunjung mereda

Lalu, Taeyong letakkan kembali Mark di atas kasur. Mencoba menggendong nya kembali, kali ini ia memposisikan bayi itu dekat dengan dada dan berada penuh di dalam pelukannya. Mungkin sedikit terasa lebih berat dari biasanya, tapi ia harap cara ini berhasil

Perlahan, tangisnya mereda. Mark menggeliat di gendongan Taeyong, mencoba menyamankan dirinya disana. Taeyong masih terus menggerakkan badannya ke kanan dan kiri. Akhirnya, bayi itu kembali terpejam

Taeyong masih terus menggendongnya sebentar, menunggunya agak lebih terlelap agar saat diletakkan di kasur ia tidak akan terbangun. Pelan-pelan Taeyong meletakkan kembali Mark di kasur, bayi itu sedikit menggeliat namun segera Taeyong tenangkan. Berhasil, Mark kembali tertidur namun suhu badannya masih sama

Dengan cemas Taeyong menunggu Jaehyun untuk segera pulang, dirinya terduduk di pinggiran kasur, menatap ke arah pintu.

Sekitar setengah jam menunggu, Jaehyun kembali dengan satu kantong kresek kecil di genggaman nya

Ketitipan AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang