Suara alarm memenuhi kamar yang diisi tiga orang itu, membuat salah satu lelaki dewasa yang berada di sana terganggu dalam tidurnya. Ia membuka matanya pelan, mengerjap sebab mencoba beradaptasi dengan cahaya dari ponsel yang sedari tadi menyala mengeluarkan suara.
Taeyong mengangkat kepalanya, meraih ponsel Jaehyun yang berbunyi karena alarm pagi. Baru pukul lima pagi, ini masih terlalu dini untuk bangun pikirnya. Setelah mematikan alarm yang menyala, Taeyong kembali memejamkan matanya. Namun karena sudah terlanjur bangun, ia jadi tidak mengantuk.
Ia pun melepas pelukan tangan Jaehyun di pinggangnya, lalu turun dari kasur menuju kamar mandi. Membasuh wajah, menyikat gigi juga sekaligus membuang hajat nya yang sudah terkumpul sejak tadi. Taeyong pun keluar dari kamar mandi, dan menuju jendela. Membuka gorden yang menutupi
Kembali duduk di atas kasur, Taeyong termenung. Juga bingung apa yang harus ia lakukan di pagi buta begini. Karena hari ini mau pergi jalan-jalan dan juga membawa Mark, Taeyong pun memutuskan untuk mengemasi barang milik Mark juga miliknya serta Jaehyun, jaga-jaga jika mereka akan bermain air nanti.
Taeyong mengambil tas besar khusus Mark, memasukkan peralatan mandi milik bayi itu, beberapa popok serta baju, tidak lupa juga memasukkan botol susu dan susu yang akan diseduh nanti, memindahkan nya ke wadah yang lebih kecil. Tinggal air untuk menyeduh susu nya nanti, itu bisa ia masukkan terakhir
Lalu, ia mengambil tas ransel miliknya, memasukkan 2 baju ganti, 2 celana, serta dalaman miliknya juga milik Jaehyun. Karena terlalu sibuk berkemas, sampai tidak sadar kalau Mark ikut terbangun. Meski tidak menangis saat terbangun, Mark yang mencari keadaan orang lain disana akhirnya merengek pelan
Taeyong yang sedari tadi fokus langsung menoleh ke arah Mark, bayi itu bergerak gelisah "ssttt ini bubu disini sayang"
Mark diangkat naik ke dalam gendongan Taeyong, sambil terus ditepuk pelan paha nya untuk menenangkan. Mark akhirnya sudah tidak merengek, ia meletakkan kepalanya di pundak Taeyong.
"masih pagi nak ini, kok udah bangun sih" Taeyong yang masih terus menggendong Mark menggerakkan badan nya ke kanan dan ke kiri pun akhirnya duduk di atas kasur
"laper? popoknya penuh kah? eh tapi engga sih, yaudah bubu buatin susu ya" Taeyong pun meletakkan Mark kembali ke atas kasur, namun belum sampai punggung bayi itu menyentuh kasur ia sudah kembali merengek
"gak mau ditinggal? yaudah pake gendongan nya dulu, sebentar ya mana ya gendongannya... kemarin ditaro sama papa dimana ya..."
Karena keadaan kamar yang masih gelap, Taeyong tidak kunjung menemukan dimana gendongan itu berada. Akhirnya ia menyalakan lampu utama, membuat Jaehyun yang masih tertidur jadi berjengit pelan karena tiba-tiba matanya terasa begitu terang akibat cahaya dari lampu
"engh... matiin bu" ujar Jaehyun, suaranya serak dengan ciri khas baru bangun tidur
"sebentar aku cari gendongan nya mark, kemarin kamu taro dimana sih?"
Jaehyun lantas menunjuk ke arah stroller, "mana? ga ada" ucap Taeyong
Jaehyun mengernyitkan kening nya, seingatnya ada di sana. Dengan terpaksa, ia membuka matanya, lalu bangkit dari kasur dengan tiba-tiba, bahkan badannya masih oleng karena nyawa yang terkumpul belum semua.
"kemarin disini" ucap Jaehyun saat dirinya masih terus mencari gendongan Mark di stroller
"ya mana? gak ada" balas Taeyong. Ia juga membantu Jaehyun untuk mencari dimana gendongan itu berada
"oh!" Jaehyun menepuk keningnya pelan, "kemarin aku taro di cucian kotor deh, pake yang lain aja"
"yeuu, ga jelas" Taeyong menuju lemari, mengambil gendongan Mark yang terlipat rapih disana. Lalu, dengan cekatan langsung memakainya, memasukkan Mark ke dalam gendongan, mencari posisi yang nyaman agar bayi itu tidak merasa sakit badan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketitipan Anak
RomanceTaeyong cuma mahasiswa semester 4 yang lagi pusing kuliah justru ketitipan anak bayi secara tiba-tiba. Jaehyun si tetangga kos taeyong yang emang bisa ngurus bayi jadi berakhir ikutan ngurus bayi itu juga