Saudara

1 1 0
                                    

5
Saudara

Pelajaran hari ini berlangsung dengan sangat menarik. Jinni menikmati pelajaran demi pelajaran dari sekolah bergengsi itu. Tentu saja sangat berbeda dengan masa SMP nya. Jinni mendapat tempat yang bagus di sekolah ini. Sekolah ini juga menerapkan kelas berpindah tiap pelajaran ganti. Jadi suasananya baru dan mendukung pelajarannya.

Kemampuan intelektual Jinni tidak perlu diragukan lagi. Ia sangat bersyukur memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari teman-teman lain sehingga bisa mengikuti semua pelajaran dengan baik. Hobi Jinni membaca didukung dengan fasilitas perpustakaan lengkap di SMA Jerome. Jinni bahkan jarang menghabiskan waktu di kantin. Ia ke kantin hanya saat jatah makan siang. Selebihnya ia lebih suka berdiam di perpustakaan. Karena itu Alisa dan Olive ikut-ikutan ke Perpustakaan juga.

Tentu saja itu memberi penilaian positif untuk keluarga dua teman karibnya itu. Informasi yang diberikan pihak sekolah tentang apa yang dilakukan anak-anak saat di sekolah membuat keluarga Olive dan Alisa merasa senang dan aman melihat putri-putri kebanggaan mereka berteman dengan Jinni yang dianggap anak kepala sekolah SMA Jerome.

"Saya sangat senang Alisa berteman dengan Jinni," begitulah ulasan yang ditulis Mama Alisa. Sementara Mama Olive juga menuliskan "Lihatlah, Olive yang tidak mau membaca buku jadi gemar membaca. Guru les privatnya saja terheran-heran. Thanks Jinni, You give positif vibes!"

Komentar-komentar baik di halaman web orang tua tentu menaikkan popularitas SMA Jeroma. Nyonya Herna tertawa lepas melihatnya. Ia sangat senang. Tidak ada masalah memperlakukan Jinni dengan baik. Pikirnya.

Jinni Argatha telah menjelma menjadi gadis populer di sekolahnya. Ia periang dan gemar belajar. Jinni juga mendapat nilai-nilai yang bagus juga menyabet beberapa prestasi.

Tidak salah ia mendapat beasiswa full di sekolah itu. Akan tetapi, Jinni masih menyembunyikannya. Hal yang tidak boleh seorang pun tahu di sekolah ini. Kenyataan kalau dia bukan anak Nyonya Herna. Kenyataan kalau ia hanya anak beasiswa yang ditampung Nyonya Herna di rumahnya. Juga kenyataan sebenarnya siapa keluarga Jinni.

***

"Selamat siang, saya mau mencari Jinni," ucap seorang gadis seumuran Jinni datang dengan senyum manisnya. Ia sudah memencet bel beberapa kali di depan rumah mewah Nyonya Herna hingga akhirnya monitor menyala dan menunjukkan wajah seorang wanita paruh baya di depannya.

"Anda siapa?" tanya wanita itu yang merupakan salah satu asisten rumah tangga di kediaman Nyonya Herna.

"Saya Janni," jawabnya dengan wajah ceria. "Jinni-Janni, saya kakaknya Jinni," ucapnya dengan bangga.

"Oh," wanita art itu belum langsung membukakan pintu. Ia masih perlu mengonfirmasi pada pemilik rumah apakah ia diijinkan membukakan pintu atau tidak.

"Nyonya, ada seorang gadis mencari Jinni, dia bilang bernama Janni saudaranya." Suara Bibi ditelepon.

***

"Jinni Argatha, dipanggil untuk menemui Nyonya Herna di kantornya." Suara pengeras suara terdengar membuat seisi ruang kelas sepuluh yang masih fokus dengan pelajarannya terkejut dan memandang ke arah Jinni yang masih duduk mengerjakan soal-soal ujian awal.

Sang guru meminta Jinni segera memenuhi panggilan tersebut. Sementara jantung Jinni berdegup ketakutan. "Ada apa? Kenapa Nyonya Herna tiba-tiba memanggilku." Batin Jinni tak henti bertanya-tanya.

"Ada yang mencarimu, seorang gadis sebaya denganmu namanya Janni." Ucap Nyonya Herna tegas.

Jinni terkejut mendengarnya. Ia tak menyangkan Janni akan datang sampai ke rumah Nyonya Herna.

"Siapa dia?" tanya Nyonya Herna dengan wajah penuh tanda tanya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Life Jinni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang