BL_Ditransmigrasi ke buku untuk membesarkan anak-anak yang jahat

3

Zhang Wu adalah rekan dari protagonis asli. Mereka bekerja bersama di Wang Yue, satu sebagai pelayan di ruang depan dan yang lainnya sebagai pembantu di dapur. Berasal dari latar belakang miskin yang sama, mereka secara alami menjadi akrab satu sama lain.

Xiao Yu menjawab dengan lembut, "Aku datang untuk makan."

Zhang Wu sangat terkejut, "Apakah Manajer Yao membayar gajimu?"

Xiao Yu menggelengkan kepalanya, "Tidak."

“Lalu dari mana kamu mendapatkan uang itu?” Zhang Wu mengetahui kemiskinan Xiao Yu.

Xiao Yu tidak menjawab.

Zhang Wu, tidak mendesak lebih jauh, menasihati, "Bahkan jika kamu punya uang, jangan makan di sini. Harga makanan setidaknya beberapa koin, atau paling banyak beberapa tael. Lebih ekonomis untuk membeli ikan atau daging dan makan di rumah. "

Xiao Yu menghargai kebaikan Zhang Wu dan berkata, "Saya harus makan makanan ini hari ini."

“Apakah kamu berencana menggunakan makanan ini untuk mendapatkan kembali gajimu?” Zhang Wu berspekulasi.

Xiao Yu tidak menyangkalnya.

"Xiao Yu," kata Zhang Wu dengan sungguh-sungguh, "Manajer Yao berasal dari Kota Qing Shi."

Xiao Yu bertanya, "Lalu?"

Zhang Wu memandang Xiao Yu yang lemah dan berkata, "Tetapi kamu tidak memiliki saudara."

"Ya, saya kerabatnya," sela Ming He dengan serius, wajah kecilnya bertekad. “Saya kerabat terdekat paman kecil.”

Xiao Yu tersenyum dan dengan lembut membelai pipi lelaki kecil itu, berkata, "Benar!"

Ming He berseri-seri bahagia atas tanggapan paman kecilnya.

Saat itulah Zhang Wu memperhatikan Ming He dan bertanya, "Keponakanmu? Ming He?"

Xiao Yu mengangguk, "Ming He, sapalah."

Ming He dengan cepat dan sopan menyapa, "Halo, Paman."

"Anak baik," kata Zhang Wu. “Anak itu setampan kamu.”

"Terima kasih," Xiao Yu tersenyum.

Zhang Wu kembali ke masalah yang ada, "Xiao Yu, maksudku adalah kita tidak bisa dibandingkan dengan Manajer Yao. Kamu tahu dia memiliki istri yang tangguh dan delapan paman yang kuat dan berkuasa yang berkeliaran di kota. Semua orang tahu dia menyimpan gaji pekerja sebagai uang jajan karena pengawasan ketat istrinya, tapi tidak ada yang berani mengatakan apa pun. Kami hanya bisa menerimanya."

Xiao Yu memang mengetahui hal ini, dan justru karena dia tahu bahwa dia berani datang. Dia berkata, "Zhang Wu, saya menghargai perhatian Anda, tapi saya punya rencana."

"Xiao Yu—"

"Percayalah padaku, Zhang Wu."

Zhang Wu tetap tidak yakin.

Tidak punya pilihan, Xiao Yu memimpin Ming He menuju Restoran Wang Yue.

Zhang Wu mengikuti, mencoba membujuknya.

Restoran Wang Yue ramai dengan pelanggan di lantai atas dan bawah. Xiao Yu, dengan Ming He di belakangnya, melihat sekeliling dan duduk di meja kosong di aula utama. Dia menyela Zhang Wu yang tak henti-hentinya, "Bawakan kami seporsi ayam panggang kastanye, kue beras, semangkuk mie telur, stik tulang domba, sekeranjang roti, dua roti kukus, dan sup manis campur."

“Itu banyak sekali, bukan?” Ming He yang pertama berbicara.

Xiao Yu mengangguk.

Ming He berbisik, "Paman kecil, apakah kita punya cukup uang?"