Bab 88

896 88 15
                                    

"Ini mau kemana sih?" Tanya minho pada han saat memasuki komplek perumahan yang cukup besar.

"Udah. Ikutin intruksi gue aja."

"Kamu gak mau maling di komplek ini kan?"

Plak!

"Akh!" Pekik minho saat han memukul helmnya.

"Sembarangan banget sih bang!"

"Kali aja kan."

"Satu lagi, jangan pake aku kamu,abangg.."

"Kenapa? Tadi aja gapapa."

"Ya pokonya kalo diluar kos gak boleh pake aku kamu."

"Ck! Jadi kalo dikos, didepan anak anak boleh kan?"

"Gak! Pokoknya bolehnya cuma kalo dikos dan cuma ada kita berdua."

"Iya dah. Ini mau kemana? Kok gak sampe sampe sih."

"Berenti didepan. Yang pagernya warna putih itu."

Minho menurut, dia menghentikan motornya saat sampai ditempat yang ditunjuk han. Han turun dari motor lalu membuka gerbang rumah itu.

"Masuk bang."

Minho dengan ragu memasukkan motornya.

"Parkir situ aja bang." Han lalu masuk kegarasi. "Selamat pagi pak suryo!"

"Loh! Mas jisung." Ucap orang yang tadi sedang mengelap mobil.

"Nenek ada pak?"

"Ada didalem mas."

"Oke pak. Aku masuk dulu ya pak."

"Iya mas."

"Ayo bang."

Minho hanya diam mematung.

"Kenapa bang?"

"G-gue belum siap." Ucap minho terbata.

Han hanya mengernyit. Lalu terkekeh saat sadar minho kenapa.

"Bang, maaf ya bang, tapi kali ini gue ngenalin lo sebagai temen gue bang. Bukan pacar. Gue juga belum siap." Ucap han pelan.

Minho menghela nafas pelan dan memejamkan matanya.

"Maaf kepdan."

"Gak, gue yang minta maaf, gue belum siap ngasih tau orang lain."

Minho mengangguk, "gapapa."

"Masuk yuk." Han menggandeng tangan minho dna mengajaknya masuk rumah.

"Neneekk!" Panggil han, mereka menjelajahi penjuru rumah.

Han masuk ke salah satu ruangan, sepertinya ruang tv.

"Nenek!" Teriak han saat melihat neneknya terbaring didepan tv.

"Nenek! Nenek kenapa?" Han berjongkok desebelah neneknya dan mengguncang lengan neneknya.

Sang nenek tak menjawab, tapi tangannya menunjukkan tv yang menyala menampilkan orang yang sedang senam aerobik.

"Nenek ih. Udah tua juga. Gak sadar diri."

"Nenek masih muda ya!"

"Ck. Ngapain sih senam senam kek gitu? Kalo encok gimana? Kalo kesleo gimana!"

"Gak kok. Cuma ngos ngosan."

"Udah nek, nenek mah duduk manis aja. Gausah senam senam kek gitu."

"Gausah marahin nenek. Mendingan kamu sekarang orderin nenek makan."

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang