Support author dengan cara vote and komen.
Happy reading
and enjoy the story." ADZANA!!!"
Teriak seorang gadis dari ujung koridor dengan suara yang melengking.Adzana dan flora sontak menoleh, menatap sumber suara, yang sudah merusak ketentraman kedua gadis yang sedang asik mengobrol itu. Bukan karena flora yang sudah berubah menjadi ekstrovert tapi karena Adzana yang tidak berhenti mengoceh di sampingnya, membuat flora mau tidak mau harus meladeni ucapan gadis itu, flora juga harus terbiasa bersikap lebih ramah lagi, ini tempat baru, tidak ada yang mengenalnya, dan tidak semua juga yang bisa menerima sipatnya, selain Freya, ahh mengingat Freya membuat flora merasa sedih.
Gadis berambut ter urai itu, kini berlari ke arah Adzana dan flora.
" Tega banget," ujar gadis itu, seraya menatap sinis ke arah Adzana.
Adzana memutar bola mata, sebelum akhirnya gadis itu menghembuskan napas pelan.
"gue kenapa lagi anjir,""dia siapa?" tunjuk gadis itu pada flora. Matanya kini berkaca-kaca merasa di duakan oleh Adzana.
" temen gue," jawab Adzana singkat.
Detik itu juga ekspresi gadis itu langsung berubah, gadis itu menahan kemarahan yang tak tertahankan."jahat," bentak gadis itu, yang di tujukan pada Adzana.
Sementara flora hanya bisa terdiam mendengar percakapan kedua gadis yang baru ia temui itu, alih-alih menjelaskan keadaan yang sebenarnya, ia terlalu malas untuk menjelaskan.tangan Adzana naik bermaksud untuk menghapus air mata gadis itu, yang sudah duluan mengalir.
" jangan sentuh," tepis Mumu, ketika tangan Adzana hampir menyentuh wajahnya.
" CK, lebay banget sih Lo, dia murid baru anjir belum punya temen, Lo mau dia sendirian di sekolah ini," ujar Adzana, dengan suara yang sedikit ia tinggikan.
Tatapan Mumu kini beralih menatap flora dengan tatapan bertanya.
"beneran?" tanya Mumu.
Flora terkejut melihat perubahan ekspresi Mumu, secepat itu baginya untuk merubah ekspresi sedih menjadi ekspresi bertanya.Flora menganggukkan kepalanya pertanda "iya".
"oke deh, gue juga mau temenan, kenalin gue Mumu, cewek cantik, terseksi, terbohay, paling imut pokoknya,"
"flora," jawab flora seadanya.
•^÷^•
"kalian mau pesen apa?" tanya Adzana pada kedua sahabatnya. Ketiga gadis itu kini berada di kantin yang penuh dengan manusia yang kelaparan.
Mumu yang tengah asik menonton vidio dance idolanya di ponselnya, kini beralih menatap Adzana sejenak.
"samain aja sama Lo," ujar Mumu, ia kembali menatap ponselnya.Adzana mengangguk.
Tatapan adzana kini beralih pada flora.
"Lo juga sama Flo?" tanya Adzana."iya."
Adzana pun melangkahkan kakinya menuju kasir, untuk memesan makanan mereka hari ini.
Flora membuka ponselnya, melihat Mumu yang fokus pada ponselnya membuat flora tidak tau harus melakukan apa. Gadis itu membuka aplikasi WhatsApp melihat beberapa pesan dari teman-temannya yang mengatakan bahwa mereka merindukan flora. Jujur saja flora juga begitu merindukan orang-orang yang ada di JKT walaupun penuh drama, tapi suasana di JKT jauh berbeda dari pada di sini, juga orang-orang nya, flora merasakan orang-orang yang ada di apsara, jauh berbeda dengan orang-orang yang ada di JKT, apa mungkin karena ia belum terbiasa dengan suasana di sini, entahlah, flora juga tidak paham dengan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apsara
Novela Juvenil" Lo egois Flo, gue ga pernah nemu orang se egois lo, frey-" "gue harus ngelakuin apa?" tanya flora, menyela ucapan Yori. Gadis itu menatap Yori dengan tatapan kecewa, penuh dengan air mata. "gue harus ngelakuin apa? Lo pikir mudah buat gue jalani...