04. ga jadi

349 25 3
                                        

Jaehyuk kembali bertemu dengan client.

"Mohon maaf, jadi menunggu lama"
.
.
.
.
.

Di kunci dari dalam kamar tanpa ponsel, bukan sebuah penghalang bagi junghwan, ia masih bisa mengakses sosmed lewat pc nya.

Namun ternyata itu hanya andai andai saja, junghwan kembali merebahkan diri nya karena ternyata jaehyuk mematikan jaringan wifi untuk kamar nya.

"HAAAAAA!!!!!"

Duug duug

Junghwan hampir saja menutup mata nya, tapi suara ketukan dari jendela membuat nya kembali terbangun.

Ternyata ada sebuah ember yang bergerak gerak.

Bukan, bukan hantu.

Itu tetangga rumah yang sama sama tinggal di lantai dua.

Ada sebuah katrol yang menghubungkan jendela kamar nya dengan jendela kamar milik tetangga.

Dulu di pasang oleh junghwan, karena saat itu ia pernah di kurung oleh jaehyuk, dan saat itu ia lapar, akhirnya meminta makan pada tetangga nya, dan memasang katrol agar tetangga bisa memberi makanan lewat katrol yang di pasang ember.

Bukan tetangga ibu ibu, dia masih seusia junghwan.

Junghwan meraih ember berisikan kertas, yang di dalamnya terdapat tulisan.

'Kamu bikin salah apa lagi? Di kurung lagi kan sama papa mu?'

Junghwan tersenyum, lalu melihat kerumah sebelah, junghwan mengangkat jempol nya sambil tertawa.

Lalu junghwan menuliskan sesuatu dan ia letakan dalam ember, lalu ia tarik katrol iti, sehingga ember tersebut sampai pada jendela kamar gadis tersebut.

'Rami, aku lapar, beliin makanan dong, nanti ku ganti kalo udah keluar kamar'

Rami, gadis itu hanya memutarkan mata nya, ia sudah hafal tingkah tetangga nya ini, tapi tetap ia akan membantu nya, karena junghwan juga suka membantu nya, seperti menebeng saat pulang sekolah.
.
.
.

.
.
.
.

Sore harinya, jaehyuk pulang membawa makanan kesukan junghwan, meletakan nya kedalam mangkuk, dan jaehyuk masuk kedalam kamar junghwan.

Bisa jaehyuk lihat, junghwan sedang tertidur di ranjang milik jeongwoo, sambil menutup seluruh tubuh nya dengan selimut.

Jaehyuk meletakan mangkuk makanan di meja belajar.

"Makan ya nak, maafin papah ya" ujar jaehyuk, lalu meninggalkan kamar.

Jaehyuk pikir junghwan tidur, padahal aslinya, junghwan sedang makan kentang goreng di dalam selimut, saat tahu mobil jaehyuk tiba di halaman rumah nya, junghwan langsung memasukan makanan yang tadi di bawakan oleh rami kedalam selimut, berpura pura seakan sedang tidur, padahal junghwan tengah makan burger dan kentang goreng.

"Huuuh untung gak ketauan!" Ujar junghwan.

.
.
.
.


Jaehyuķ, masuk kedalam kamar nya, dapat jaehyuk lihat ada asahi yang sedang tidur miring, pastibsedang menyusui eunseo, karena jaehyuk lihat kaki eunseo yang bergerak menendang nendang ke udara.

Jaehyuk memeluk asahi dari belakang, menghirup wangi tubuh istri nya.

"Jae?"

"Maafin gue sa" ujar jaehyuk.

Asahi mengajak jaehyuk untuk duduk, sambil memangku eunseo.

Eunseo nampak senang melihat sosok jaehyuk di depan nya. Jaehyuk pun memeluk eunseo.

"Maafin papa ya, abis bentak mama asa" ujar jaehyuk pada eunseo.

Ta taaa taaa ta

Jaehyuk, dan asahi tak mengerti, tapi yang jelas, eunseo memaafkan sang papa.

Baaang~

"Iya, ayo kita buka kunci kamar abang ya?" Ujar jaehyuk.

"Maafin junghwan" ujar asahi.

Jaehyuk mengangguk.

Asahi tersenyum, jaehyuk memang seperti itu, setiap kali memarahi anak anak nya, jaehyuk yang akan menangis sambil memeluk nya.

Berikut nya, tangan asahi bergerak untuk menarik wajah jaehyuk.

Bibir mereka saling menempel satu sama lain, saling merasakan kehangatan, tak ada lumatan, menurut asahi, ini ciuman kasih sayang, seperti yang ia lakukan pada eunseo nya, saat eunseo sedang tertidur dengan mulut yang terbuka.

Jaehyuk membalas ciuman asahi, begitupun satu tangan asahi bergerak untuk menutup mata eunseo.

Jangan sampai ia merekam memori ini.

Anak mama papaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang