"PRISON LOVE"•••••
Pertemuan tak terduga ini, ternyata membawa mereka pada kisah yang sangat luar biasa.
Lee Donghyuck, seorang pekerja sipir lapas sejak umurnya baru genap dua puluh tiga. Dan tahun ini genap dua tahun dirinya mengabdi menjadi seorang sipir di Lapas Rebanon, bahkan di umurnya yang menginjak dua puluh lima ini, wajah tampan miliknya tidak berubah sekali. Pipi sedikit berisi dengan bibir tebal menggairahkan. Netranya coklat memancarkan aura wibawa dan angkuh secara bersaman, bahkan rekan-rekannya ikut mengangguk menyetujui fakta ini. Sungguh! Banyak orang di Lapas Rebanon yang segan akan kehadiran seorang Lee Donghyuck sejak dia dipindah tugaskan disini.
••••••••••
'...Dan resmi membuka taman lokal baru.''Taman ini secara khusus diperuntukkan untuk para dominan dan submissive menikmati akhir pekan mereka.'
Tahun 20XX. Berita mulai ramai membicarakan adanya spektrum seksualitas baru yang mulai ditemukan pada manusia, yaitu Dominan dan Submissive. Spektrum seksualitas mengacu pada gagasan bahwa identitas dan orientasi seksual seseorang bersifat kompleks dan sulit untuk diklasifikasi dengan mudah. Spektrum seksualitas juga memungkinkan terjadinya ketidakstabilan identitas dan ekspresi seksual pada manusia.
Dominan ingin mendominasi sang submissive dan submissive ingin didominasi oleh sang dominan.
Dominan dan submissive sering terlibat dalam berbagai bentuk permainan sex untuk memenuhi hasrat erotis mereka. Termasuk yang melibatkan perbudakan, kekerasan, dominasi, ketundukan, dan sadomasokisme, tergantung pada tiap individu.
Sekilas memang terlihat seperti BDSM, tapi hal ini memiliki perbedaan besar. Yaitu submissive tidak bisa menolak didominasi oleh seorang dominan dan ini adalah hal mutlak.
'...Berita selanjutnya.'
'Terdakwa, Lee Jeno. Telah dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan yang terjadi di Waduk Juyang dua minggu yang lalu. Kini terdakwa akan menjalani masa hukumannya di Lapas Rebanon.'
"Lapas Rebanon, huh? Siapa sangka dia akan dimasukan kesini." Ujar Sipir Park Jisung ditemani secangkir kopi pahit diatas meja kerjanya sambil menyesap kenikmatan tiap inchi nikotin yang diapit manis kedua jari lentiknya.
••••••••••
Sementara di ruang lain, Lee Donghyuck duduk bersimpuh dengan peluh yang mulai membanjiri wajah eloknya. Telinganya memerah sampai ke tengkuk leher, surai hitamnya acak-acakan sama seperti seragam yang tengah dia kenakan. Dua kancing atas telah tanggal dan napasnya mulai menggebu tak karuan.
"Sialan!" Racaunya.
"Untung... aku membawanya... untuk berjaga-jaga..." Nadanya sendat.
Tangan kanannya mulai sibuk mencari sebotol air di tas ransel birunya. Membukanya dan meminum dua tablet suppressant di tangan kirinya sekaligus dalam satu tegukan. Dugaan kalian benar, sialnya Lee Donghyuck adalah seorang submissive.
'Sialan! Siapa juga yang peduli dengan semua omong kosong soal dominan dan submissive ini!'
'Aku tidak akan hidup sebagai seorang submissive!'
'Aku tidak akan hidup didominasi oleh orang lain!'
'Aku tidak akan patuh pada orang lain seumur hidupku!'
'Yah, setidaknya orang-orang disini tidak ada yang tahu bahwa aku adalah submissive! '
Batin Donghyuck merangung menolak tegas fakta ini. Entah bagaimana dia bisa sukses menyembunyikan identitas dirinya selama ini tanpa menimbulkan kecurigaan apapun. Hanya ibunya lah yang mengetahui fakta mengecewakan ini, tapi sayangnya ibunya sudah meninggal tiga tahun yang lalu karena sakit yang dideritanya.
Rasa sesak mulai menyelimuti dadanya, tiap memikirkan sang ibu, Donghyuck selalu sendu, sampai sebuah ketukan singkat membuyarkan lamunan masa lalu Donghyuck.
"Sipir Lee Donghyuk? Kau di dalam? Pak direktur memanggilmu untuk segera ke kantornya." Ujar Jisung.
"Ah... Baik. Aku segera kesana."
Park Jisung ini termasuk sipir baru yang bertugas belum lama ini bersama tiga orang lainnya. Kalau menurut Donghyuck, Park Jisung adalah orang yang jauh lebih bisa diandalkan daripada ketiga sipir yang masuk bersamanya. Yah, menurutnya Jisung itu dapat dipercaya.
Langkah kaki Donghyuck berhenti di depan pintu aluminium bertuliskan 'Direktur' di tengahnya. Dia hembuskan napas perlahan sebelum memantapkan kakinya untuk memasuki ruangan kantor itu.
"Anda ingin saya bertanggungjawab atas tahanan Lee Jeno?" Tanya Donghyuck memastikan dia tidak salah mendengar.
"Benar, setelah mengamatimu selama ini, kau tampaknya lebih dapat diandalkan dalam mengurusi perilaku para tahanan selama kau bertugas disini."
"Jadi aku akan sangat menghargai jika kau mau mengemban tanggungjawab ini." Lanjut Pak Direktur.
Mendengar tutur Pak Direktur barusan, secara tidak sadar sudut bibir Donghyuck melengkung ke atas. Jujur saja dia bahagia.
'Sialan, aku tidak bisa menyembunyikan senyumku. Ini kesempatan bagus untuk mendapat promosi! Akhirnya usahaku selama ini diakui oleh Direktur!' Batin Donghyuck bergembira.
"Baik Pak! Saya siap mengemban tanggungjawab ini!"
••••••••••
Hari Berikutnya.
Matahari mulai bersinar terik, semua sipir mulai berbaris rapi di pintu masuk Lapas Rebanon. Menyambut kedatangan bus lapas yang membawa seluruh tahanan kemari. Sebenarnya Donghyuck sedikit gugup memikirkan tanggungjawab untuk mengurus dan berhadapan langsung dengan tahanan Lee Jeno setiap harinya. Tapi jika memikirkan kenaikan jabatan setelah mengemban tugas ini, dia rela.
Pintu bus lapas mulai terbuka, para tahanan turun satu persatu sesuai instruksi yang diberikan. Hingga pada urutan tahanan ke sembilan, netra Donghyuck terpaku. 'Jadi dia tahanan yang harus aku awasi? Tahanan 28395, Lee Jeno.'
Kaki jenjangnya dia langkahkan untuk maju mendekat, netranya coklat menyorotkan tatapan angkuh, seolah menghina pemuda dengan tangan di borgol itu. Donghyuck menarik paksa lengan sang tahanan, tanda ingin mulai mengambil alih Lee Jeno dari dua petugas yang mengawal patuh disampingnya. Mereka tentu tidak terlalu bodoh untuk peka pada kode yang diberikan Donghyuck, keduanya langsung meringsut mundur dengan tundukkan dalam.
"Aku Lee Donghyuck. Mulai hari ini aku yang akan menjadi sipir yang bertugas menjaga dan mengawasimu. Lebih baik kedepannya kau jangan macam-macam disini." Sarkas Donghyuck penuh penekanan.
Catatan Penulis :
Kalau rame saya lanjutin.
Demi kenyamanan membaca, saya sarankan kalian menggunakan latar gelap. Saya rasa feel tulisan ini akan lebih terasa saat anda menggunakan latar gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PRISON [ NOHYUCK ]
Fanfiction(USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARYA SAYA) "Pak Sipir, wajah yang kau buat saat kusetubuhi... menggemaskan sekali." Bisik Jeno di cuping kanan pria yang sedang dia gagahi saat ini. Donghyuck tahu, dia seharusnya tidak terlalu menikmati di dominasi...