3. CAFE DAN SEBUAH PERTEMUAN

192 85 155
                                    

Assalamu'alaikum all..
Bab baru nih semoga suka
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!

                      "Ya Allah, apakah aku bisa                 merubahnya menjadi lebih baik? "                          -Ameera fitri Az-zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya Allah, apakah aku bisa
merubahnya menjadi lebih baik? "
-Ameera fitri Az-zahra

"Apa gue bisa berubah, setelah0
bertemu gadis bergamisi itu? "
-Zanara elgisya prayoga

『••✎••』

Terkadang rasa sakit dan kecewa, membuat kita sadar bahwa Tuhan percaya kita bisa mengatasi nya. Allah memberikan rasa sakit kepada kita adalah bentuk dari kasih sayangnya. Penyesalan pasti ada dalam diri manusia. Terkadang juga sebuah kecewa membawa kita kepada kebaikan yang diridhoinya. Pertemuan tak sengaja kala itu, membuatku sadar bahwa banyak orang yang masih jauh dari Tuhannya, dan aku bersyukur masih dikelilingi orang baik disekitar ku.

" semoga Allah selalu menjaga diriku dan dirimu" batinku

Seorang gadis dengan baju tidur dan hijab instan nya menuruni tangga menuju kearah dapur yang mana terdapat sang umi tercinta. sekarang adalah hari selasa dan sekolah diliburkan karena para guru mengadakan rapat untuk persiapan ujian.

"Umi, nanti mira izin keluar sebentar ya, mau beli pancake sama jalan jalan sebentar kalau nggak kesorean," ujarku meminta izin,setelah berada disamping umi farida yang tengah memasukkan sup sayur kedalam wadah mangkuk.

"Iya, pulang nanti umi nitip mie ayam depan gang komplek sebelah ya, itupun kalau kamunya nggak lupa" ujar umi farida menjawab tanpa menoleh kan kepala dan ia hanya bisa menganggukkan kepala saja.

"Mira, bantu apa nih? " ujarku ingin membantu, setelah melihat umi berjalan kearah meja makan.

"Udah mau siap semua, kamu panggil aja abah, mas dan adekmu itu. " titah umi farida yang langsung ku turuti. setelahnya sarapan dimulai dengan tertib tanpa adanya suara sedikit pun dan beberapa menit berlalu sarapan dikediaman keluarga ali telah usai. kini ia tengah berjalan menaiki tangga menuju kearah kamarnya berada guna bersiap siap.

beberapa menit kemudian, ia merasa sudah siap. menuruni tangga dan berjalan kearah sang umi berada.

"Umi, ira berangkat ya, assalamu'alaikum" ujarku berpamitan dan menyalami telapak tangan sang umi.

"Iya, waalaikumusalam, pulangnya jangan kesorean, inget kata abah." umi mengingatkan perkataan abah ahmad kemarin malam, aku hanya menganggukkan kepala. berjalan keluar rumah menuju ke garasi mobil guna mengeluarkan moky (motor scoopy kesayangan ku).

"TEH, JANGAN LUPA MARTABAK TELUR NYA!! " teriakan itu berasal dari arah pintu rumah yang terdapat amina sangat adek.

"In sya Allah, kalau teteh nggak lupa! " balasku sedikit berteriak, menyalakan mesin motor dan mengendarai nya.ditengah jalanan jakarta yang padat oleh para pengendara lain.angin sore yang menerpa wajah membuat ia merasa kantuk melanda.

RAFKA ; My Husband Is Badboy (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang